Nindy keluar dari dalam bilik kamar mandi dengan menggunakan pakaian lengkapnya, rambutnya yang panjang bergelombang basah karena Nindy bahkan mandi selama lebih dari dua jam. Kulitnya berkerut kedinginan dan bibirnya sudah membiru. Jika saja ia tak menyudahi acara mandinya mungkin ia akan pingsan karena kedinginan dan masuk angin. Walaupun bagi Nindy sendiri, seberapa lamapun ia mandi, ia masih saja merasa jika dirinya kotor. Sekalipun ia berendam atau mengguyur tubuhnya dengan air sepanjang malam juga masih sama. Kini untuk menatap wajah Wildan saja Nindy merasa enggan.
"Akhirnya kau keluar juga, ku pikir kau tadi pingsan."
"Apa pedulimu?"
"Tentu saja aku peduli," jawab Wildan berusaha baik walaupun mendapatkan perlakukan buruk dari Nindy dan jawaban ketus perempuan itu.
"Sekarang lebih baik antarkan aku pulang! Aku sudah merasa jijik disini."
"Apakah kau yakin? Apakah kau tak ingin kita melakukan satu ronde lagi malam ini?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com