Rasa panik

Saat itu semakin Delisa menatap kearah kakaknya bersama dengan seorang pelayan pribadi milik Delisa bernama Hani, justru David bisa melihat wajah Hani yang sedang mencoba menertawainya.

"Apa kamu lihat-lihat, Han?" tanya David dengan tatapan tajam.

"Eh! Enggak ada kok, Tuan." Hani langsung mengalihkan pandangannya itu, dan kembali fokus untuk menyetir, ia hanya takut di marahi oleh tuannya itu.

Perjalanan semakin terus berjalan, Delisa masih terlihat tidak enak dilihat setelah David menjadikan rumahnya sebagai pelayan karena kesalahan yang telah Delisa buat, namun saat itu ia tersadar ketika telah di sebuah salon kecantikan.

'Akhirnya setelah sekian lama aku tidak pernah lagi datang ke salon kecantikan, akhirnya aku bisa datang juga. Padahal keinginan ku untuk kembali menjadi cantik sangatlah penting, tapi keterbatasan uang ku sekarang sungguh membuatku tidak bisa melakukan apapun yang ku suka,' batin Delisa ketika ia terbengong di luar salon itu.