webnovel

Terjebak di Dunia Albheit

Albheit Online, dunia yang penuh imajinasi dan menarik perhatian massal. Setiap orang yang bermain game ini tidak akan lepas dari bermain game ini. Fitur-fitur yang futuristik memanjakan para pemainnya. Game ini juga punya banyak rahasia yang selalu diperbaharui. Sampai pada akhirnya pada tahun ke tujuh game ini akhirnya memberhentikan berjalannya server game ini. Seorang laki-laki yang dirinya adalah seorang pemain profesional dan memiliki 6 karakter laki-laki dengan job class berbeda, terburu-buru untuk memainkan game ini sebelum ditutup. Dia terlambat mengikuti semua orang yang sudah mencoba semua fitur yang sebelumnya dibatasi karena dia harus menghadapi ujian. Karena merasa ada satu job class yang belum pernah di coba, akhirnya dia memainkan job class terakhir dengan membuat karakter baru. Awalnya dia ingin membuat karakter laki-laki lagi, tetapi merasa ingin mencoba fitur baru ini, akhirnya dia membuat karakter perempuan. Walau akhirnya dia menyadari tidak bisa menggantinya. Tetapi karena dia tidak ingin membuang waktu dengan membuat karakter baru lagi, akhirnya dia tetap memakai karakter baru itu. Namun, di saat server sudah hampir tertutup dan semua orang sudah keluar dari game ini, dia masih saja bermain sampai lupa waktu karena dia ingin menikmati waktu terakhirnya. Akhirnya begitu server sudah ditutup, dan sistem logout sudah tidak bisa digunakan, dia baru tersadar. Dia terjebak dalam game itu! Namun dia tidak putus asa, melainkan dia berjuang sebagai pemain terakhir di game itu. Dengan semua informasi yang dia miliki selama 6 tahun bermain game ini, dia mencoba menjalani hidup di dalam game ini dengan sebaik mungkin.

GuirusiaShin · Fantasy
Not enough ratings
50 Chs

CH.4 Rumah Baru

Saat kami sampai di rumah penjual rumah itu, kami tidak langsung bertemu dengan orangnya langsung. Melainkan kami harus menunggu untuk beberapa menit sampai akhirnya dia datang menyambut kami.

"Selamat pagi nona nona. Ah nona Hoshiro, dan ini…."

"Ini adalah temanku, nona silahkan perkenalkan dirimu kepada orang ini."

"Fukoushi Keena. Aku ingin membeli sebuah rumah ukuran sedang, lahan luas, ruangannya kosong."

Aku kenal orang ini sebenarnya karena pernah menemani teman dalam game ini untuk membeli sebuah rumah. Nama karakter ini adalah Konushi Mofuku, dia adalah dealer rumah di kota ini. Oh ya kalau ada yang tanya kenapa tidak tinggal di kota lain, ini adalah kota yang paling nyaman ditempati.

"Hahaha, nona Fukoushi kelihatannya tidak ingin membuang waktu sedetik pun untuk berbasa-basi ya? Kalau begitu perkenalkan namaku Konushi Mofuku. Akan kuambilkan katalog sesuai dengan permintaan nona."

Dia meninggalkan ruangan ini untuk mengambil katalog yang ada di ruang kantornya. Kurasa walau para NPC menjadi nyata, kelakuan mereka tetaplah sama. Aku masih ingat benar dulu kelakukannya juga seperti ini.

"Hahaha kelihatannya nona tidak begitu suka membuang waktu ya?"

"Bukan begitu sih, soalnya masih banyak yang harus disiapkan selain membeli rumah nantinya."

"Benarkah? Memang barang apa lagi yang dibutuhkan nona?"

Barang apa lagi? Bukan kah sudah jelas masih butuh perabotan di toko furnitur juga beberapa barang lain? Juga kurasa aku harus mencari beberapa barang untuk membuat kamar mandi jauh lebih efisien dan bisa menghasilkan air hangat tanpa harus memanaskan air di atas kompor yang otomatis menghabiskan bahan bakar juga.

"Masih banyak yang lainnya, nanti akan tahu sendiri pasti."

"Hmm baiklah kalau nona bilang seperti itu, aku akan tunggu saja."

Tidak butuh waktu lama sampai dealer rumah itu datang membawakan katalog yang sudah disortir sesuai dengan kondisi yang aku inginkan. Hmm ternyata rumah-rumah yang dulu terbeli oleh pemain pun tetap tidak termasuk, kurasa itu efek samping yang tidak bisa dihilangkan karena pada dasarnya itu adalah sistem.

Sebuah sistem kalau ditarik paksa atau diubah secara tiba-tiba akan menimbulkan efek samping apalagi dunia ini sudah menjadi dunia bekas sebuah game. Tidak mungkin akan pulih secara langsung tanpa efek samping yang setimpal.

"Ini nona Fukoushi, sesuai dengan kondisi yang nona inginkan. Aku juga akan menyediakan peta sebagai petunjuk wilayah rumah itu."

"Baiklah, mulai dari yang dekat pusat kota."

"Rumah dekat pusat kota akan jauh lebih mahal dibanding dengan rumah yang jauh dengan pusat kota. Juga rumah dekat pusat kota yang memenuhi keinginan nona Fukoushi hanya dua buah saja, sedangkan yang jauh dari pusat kota ada lima."

Tanpa bertele-tele NPC yang satu ini langsung menjelaskan semua kualitas yang dimiliki oleh masing-masing rumah. Rumah di pusat kota diwajari memang lebih mahal karena pusat perdagangan juga di situ. Jadi punya rumah di pusat kota akan mengurangi biaya perjalanan.

Tetapi rumah yang berada di pinggir kota jauh lebih murah karena tingkat kerawanan munculnya serangan dari monster memungkinkan untuk membunuh pemilik rumah di situ. Juga karena tingkat kerawanan yang begitu tinggi ini, orang yang ingin bertani atau setidaknya ingin becocok tanam sebagai sumber pemasukan akan direpotkan oleh serangan dadakan ini.

"Aku rasa rumah yang di pinggir kota lebih menarik buatku. Lagipula aku adalah seorang petualang, berada di pinggir kota dalam kondisi seperti ini akan menghasilkan pendapatan lebih mudah."

"Ahh nona Fukoushi adalah seorang petualang? Job class apa kalau aku boleh tau?"

"Seorang Assassin."

Biasanya seorang Assassin punya tugas sebagai Scout juga. Intinya apa pun kondisinya, Assassin dulu lah yang maju mengecek dan memastikan kondisi. Bayaran seorang Assassin tidak lah sedikit, tetapi kurasa itu setimpal dengan bahaya yang harus ditanggung.

"Assassin!? Seorang perempuan seperti nona seorang Assassin!?"

"Apa ada yang salah dengan aku menjadi seorang Assassin?"

"Ah tidak sih, hanya saja aku cukup terkejut bahwa seorang perempuan menjadi Assassin. Tetapi kalau dipikir-pikir lagi tubuh nona benar-benar memadai untuk menjadi seorang Assassin. Jadi cukup wajar juga."

Mungkin anggapan di dunia ini menjadi seorang Assassin adalah pekerjaan seorang laki-laki. Walau tubuh luarku adalah perempuan, jiwaku tetap lah laki-laki. Tidak perlu ditanya lagi aku adalah seorang laki-laki, tetapi kenapa perasaanku mulai terbentuk sebagai seorang perempuan!?

"Jadi bagaimana? Bisa tunjukkan rumahnya yang cocok denganku?"

"Tentu saja, aku akan siapkan kereta kuda terlebih dahulu."

Kereta kuda ya? Hmm… walau aku sekarang berada di job class Assassin, selama memori soal job class lain ingat, seharusnya aku tetap bisa memakainya. Itu sudah kubuktikan kemarin dengan mencoba sihir simpel job class Sage. Kalau dugaanku benar seharusnya aku juga bisa memakai sihir teleportasi milik job class Sage.

"Umm… bolehkah aku mencoba sesuatu? Tunjukkan tempatnya saja di peta, aku akan melakukan sesuatu."

"Oh, ah! Sebentar, tempatnya ada di sini."

Dia menunjuk ke salah satu wilayah yang berada di pinggir kota. Hmm, setahuku seharusnya berhasil. Tidak ada salahnya bukan mencoba sesuatu. Kalau benar bisa, ini akan jadi benar-benar simpel dan praktis.

"Kalau begitu semuanya mendekatlah ke diriku."

"Huh? Ada apa nona?"

Wajar saja Aeru bingung, karena motif yang ingin kulakukan adalah melakukan teleportasi. Mereka pasti akan terkejut aku yang seorang job class Assassin bisa menggunakan kekuatan job class Sage.

"Sudah mendekat saja dulu."

Sesuai dengan kemauanku, dealer rumah itu dan Aeru mendekat ke diriku. Sekejap saja aku langsung melantunkan mantra untuk berteleportasi. Tetapi sebelum itu aku harus mengambil sebuah tongkat sihir dari dalam inventoryku. Aku diuntungkan dengan sistem ini.

"[Toutore]."

Saat aku melantunkan mantra, lingkaran sihir di sekitar diriku perlahan muncul mengitari. Dan ketika aku mengucapkan nama sihirnya, lingkaran sihir itu menjadi terang dan dalam waktu beberapa detik kita bertiga langsung berpindah tempat di depan rumah yang ditunjukkan oleh dealer rumah itu.

"I-ini… sihir teleportasi!? Bagaimana bisa!?"

"Humm, aku juga tidak tahu kenapa aku bisa, tetapi selama aku mengerti tentang kekuatan job class lain aku bisa menggunakannya. Tentu saja, selama dalam batas kekuatanku dan syarat penggunaannya seperti berapa status apa yang harus kumiliki dan jumlah mana yang dipakai cukup."

Kurasa syarat penggunaan bisa menggunakan kekuatan job class lain cukup setimpal dengan hasilnya. Bahkan kalau aku bilang aku benar-benar diuntungkan karena tidak ada efek samping yang terjadi. Sejauh ini yang aku ketahui ya tidak ada efek sampingnya, tetapi tidak tahu kalau efek samping itu menumpuk dan baru muncul sewaktu-waktu.

"Tidak mungkin… ini tidak pernah terjadi sebelumnya…."

"Jadi kau ingin menunjukkan rumahnya kepadaku atau diam di situ saja?"

"A-ah maaf! Mari ikuti aku."

Dengan itu dia membuka pintu depan rumah itu dan menunjukkan isi rumah ini. Rumah ini cukup menarik, benar-benar sesuai keinginanku. Kurasa rumah ini yang akan menjadi tempat tinggalku selama aku di dunia ini, ah tidak di kota ini.

"Bagaimana nona Fukoushi? Nona tertarik?"

"Boleh juga, harga?"

"Rumah ini seharga 58900 Fier nona."

58900 Fier? Itu mata uang ya? Yang aku kenal di dunia Albheit adalah mata uang Adant. Apa jangan-jangan uang yang aku miliki tidak bisa terpakai? Juga perasaan tadi aku memberikan mata uang Adant untuk membayar pakaian yang aku beli saja diterima.

"Fier? Mata uang apa itu? Apa ini bisa bisa dipakai?"

Aku mengeluarkan sekeping Adant di depan mata mereka. Oh ya, tadi aku membayar pakaian menggunakan satu Adant, tetapi pelayan toko pakaian tadi tidak menanyakan uangnya kurang atau bagaimana tuh, berarti harga semua pakaian yang aku beli itu 1 Adant saja?

"Ini!? Bagaimana kau punya mata uang ini nona!? Ini mata uang yang jarang ditemui!"

Eh kenapa mereka terkejut dengan mata uang Adant? Setahuku bahkan makanan-makanan atau barang-barang yang dibeli lewat NPC nilainya minimal adalah beberapa ratus Adant. Makanya aku cukup terkejut melihat NPC penjual toko pakaian tadi tidak meminta uang lebih.

"Eh kebanyakan? Memang berapa nilai dari 1 Adant ini?"

"Satu mata uang ini bernilai 100.000 Fier nona. Ini bahkan sudah dari lebih dari cukup."

EHHH!! Besar sekali nilainya!! Pantas saja sewaktu di toko pakaian tidak ada reaksi meminta uang lebih, ternyata uang yang kuberikan saja sudah terlalu berlebihan. Sedangkan aku sekarang punya hampir 200 Adant….. Yang artinya… AKU TERLALU KAYA!!??

"Uhmm, jadi bagaimana?"

"Aku tidak punya kembalian sebanyak ini, kita harus kembali ke tempatku untuk memprosesnya."

"Kalau begitu ayo kembali lagi."

Dengan cara yang sama aku dan dua orang ini kembali ke rumah Konushi Mofuku itu, tepat di tempat ketika kami pergi. Setelah itu Konushi langsung saja pergi dengan sempoyongan sambil membawa satu Adant yang aku berikan tadi.

"Nona, bagaimana kau punya uang sebanyak itu!? Jangan-jangan kau membayar pakaian yang dibeli tadi menggunakan koin itu?"

"Hehehe, kurasa begitu. Aku pikir kurang, ternyata berlebihan."

"Aduh… jadi kau belum mendapat kembalian dari penjual toko pakaian itu tadi ya?"

Jangan kan memikirkan kembalian, yang ada aku malah merasa kurang membayar jumlah yang harus dibayarkan. Ya sudah lah mau bagaimana lagi, namanya juga tidak tahu kok.

"Umm, ya. Memang seharusnya harganya berapa?"

"Harga semua pakaian tadi hanya 735 Fier nona… ketika orang itu menerima uang darimu pasti dia kebingungan mau memberi kembalian dengan cara apa."

Hah~ kalau begitu ke depannya aku berhati-hati saja deh. Uang yang kumiliki aku simpan saja. Nanti aku jual barang-barang yang aku miliki supaya aku punya uang dengan mata uang Fier bukan Adant. Akan repot kalau semuanya aku bayar menggunakan Adant.

"Nona, ini kembaliannya 41100 Fier. Jujur aku tidak pernah melihat uang sebanyak itu digunakan bahkan untuk membayar rumah. Sebenarnya kalau nona ingin membeli rumah besar dengan satu mata uang ini saja tetap cukup."

"Hehehe, aku hanya tinggal sendirian, jadi rumah yang itu saja sudah cukup."

"Kalau begitu terima kasih atas transaksi ini nona. Ini sertifikat rumah dan kunci rumahnya."