webnovel

Kamu Membuat Tuan Muda Tersinggung

Editor: Wave Literature

Mu Qianxun tersenyum pahit, dia berpikir bahwa bukankah seharusnya saat ini Ou Zun mengucapkan kata terima kasih atau semacamnya? Dia pun lantas memelototinya dan berkata, "Kamu itu membalas air susu dengan air tuba!"

Ou Zun lalu tertawa mendengarnya, sudut mulutnya melengkung dengan nakal. Dia tiba-tiba memeluk Mu Qianxun dan menggeleng-gelengkan kepala dengan ringan, sementara wajahnya tersenyum dengan begitu mengesalkan.

"Hal yang seperti ini, bagaimana bisa dianggap sebagai membalas dengan air tuba? Apa kamu tahu, di ibu kota ini ada banyak wanita yang ingin menikahi Keluarga Ou. Aku sudah berada di kota ini selama 22 tahun, dan wanita yang memujaku sanggup mengitari ibu kota sebanyak sepuluh kali. Dari begitu banyak orang, aku hanya memilihmu untuk menjadi Nyonya Ou. Seharusnya ini adalah sebuah kehormatan yang begitu besar."

Mu Qianxun pun menjadi semakin muram. Apa yang dikatakan oleh Ou Zun memang tidak salah. Sebelumnya, saat berada di Kota Yun, dia sudah mendengar sedikit tentang Keluarga Ou yang sangat dikenal. Tentu saja, dia hanya mendengar tentang itu sambil lalu.

Rasanya sama seperti melihat televisi dan mendapati aktor paling terkenal di dalamnya, mereka begitu dikenal, dikejar dan dipuja-puja oleh begitu banyak orang. Namun, yang seperti itu tidak ada hubungannya sama sekali dengan dunianya.

Dulu, saat mendengar pengaruh Keluarga Ou, Mu Qianxun benar-benar tidak pernah merasakan dan mengetahui secara langsung pengaruh keluarga itu. Namun, sekarang akhirnya dia merasakannya sendiri. Hanya dengan dia menelpon saja, bisa membuat seluruh sambungan telepon di ibu kota menjadi nada sibuk. Dan saat naik taksi pun, dia masih bisa diblokir di tengah jalan tol. Dua hal itu sudah cukup untuk membuat rakyat biasa seperti dirinya menjadi ketakutan.

Mu Qianxun lantas menghela napasnya dan menatap Ou Zun dengan alis berkerut, lalu berkata, "Jadi, apa maksudmu? Seperti yang kamu bilang, para wanita yang menyukaimu dan ingin menikah denganmu bisa membuat seluruh ibu kota ini menjadi lumpuh. Dan ketika kamu mencari siapa saja untuk bertunangan denganmu, orang itu pasti akan merasa mendapatkan sebuah kehormatan. Jadi kenapa kamu sangat keras kepala dan terus mencariku? Apa kamu tahu, kalau aku ini tidak mau bertunangan denganmu?!"

Ou Zun hanya mengedip-ngedipkan matanya tanpa dosa setelah mendengarkan perkataan Mu Qianxun.

"Justru karena kamu tidak bersedia, makanya aku mencarimu! Aku sudah tumbuh jadi sebesar ini. Bahkan sejak mulai usia tiga tahun, sudah ada gadis kecil yang berisik untuk meminta dinikahkan denganku. Pokoknya, setiap kali ada wanita yang melihatku, semuanya selalu meneteskan air liurnya. Satu persatu dari mereka begitu berharap untuk segera menelanjangi Tuan Muda ini dari pakaiannya dan menyenangkannya. Hanya kamu saja yang menghinaku! Dan aku tidak habis pikir kalau aku tidak bisa mengontrolmu!"

Sudut mulut Mu Qianxun berkedut dan dia mulai merasa sekujur tubuhnya menjadi lemas. Apakah orang normal bisa melontarkan perkataan seperti ini? Pikirnya.

"Jadi kamu mau bertunangan denganku, karena aku tidak menyukaimu?"

"Kamu membangkitkan keinginanku untuk menaklukkanmu," jawab Ou Zun.

Sampai di usianya yang sekarang, Ou Zun belum pernah mendapati wanita yang tidak memiliki ketertarikan terhadapnya. Ditambah lagi, Mu Qiaoxun sangat keras kepala. Sekujur tubuhnya memiliki sebuah pertahanan yang membuatnya merasa kesal. Aku pasti akan membuat gadis ini takluk padaku! Batinnya.

Mu Qiaoxun benar-benar kehabisan kata-kata. Dia berpikir kalau Ou Zun begitu kurang ajar. Begitu banyak wanita yang menyukainya, tetapi dia tidak menerimanya. Sementara dia malah berniat untuk memenjarakan gadis yang tidak menyukainya di sisinya.

Apakah ada masalah di otaknya? Gumam Mu Qiaoxun dalam hati. Dia merasa kalau seharusnya caranya tidak seperti ini. Melihat kelakuan Ou Zun, dia tidak menyetujuinya sedikitpun.

Akhirnya, Mu Qianxun mengangkat kepalanya ke atas dan menatapnya, "Ou Zun, berikan kembali ponselku padaku. Aku tidak akan kabur, kok. Aku hanya ingin menghubungi ibuku."

Ou Zun menaikkan alisnya. Mendapati Mu Qianxun tiba-tiba tunduk padanya, dia pun merasa mendapatkan sebuah pencapaian, meskipun itu hanyalah sebuah perkara yang remeh. "Kamu sendiri yang sudah berkata tidak akan kabur. Kalau lain kali kamu kabur, kamu tidak akan sanggup menahan konsekuensinya!"

"Aku tahu. Kalau aku bilang tidak kabur, pasti tidak akan kabur," balas Mu Qianxun.

Ou Zun mengeluarkan sebuah ponsel berwarna putih dengan model serupa dengan miliknya yang berwarna hitam dari tubuhnya seperti sebuah sulap. "Apa yang harus dikatakan dan apa yang tidak boleh dikatakan di telepon, seharusnya semuanya sudah jelas bagimu, kan? Apa perlu aku ajarkan lagi padamu?"

Mu Qianxun melotot ke arahnya dengan galak. Memangnya aku bodoh? Apakah aku akan menelpon ibuku dan berkata kalau aku tengah berada di ibu kota dan disekap oleh Ou Zun, yang bahkan juga memaksaku untuk bertunangan dengannya? Batinnya.