webnovel

Bab 151

Dengan langkah panjang dan cepat, aku menghampiri kedua mertuaku yang katanya sudah menungguku.

"Maaf Ma, Pa, lama nunggunya. Masih mandi dulu," ucapku merasa tak enak.

"Duduklah. Ada yang ingin Papa bicarakan."

Aku segera mendaratkan tubuhku disamping Jesika.

"Begini, Zidane ... sebelumnya papa TEKANKAN, Jesika adalah anak kami, kami yang membesarkan dia, kami yang menyekolahkan dia, kami yang merawat dia."

Aku mengangguk mengerti.

"Meskipun, saat ini dia pernah menjadi istrimu, dan kemarin sempat ribut-ribut. Dan sekarang kembali rujuk denganmu, meskipun dia menjadi hak kamu, Papa dan Mama ingin agar Jesika berhenti bekerja. Kami ingin Jesika di rumah saja. Tidak capek-capek bekerja. Kamu mengerti?"

"Loh, Pa ... nggak bisa gitu dong! Jesika ingin berkarir terus. Sayang loh, Pah!" protes Jesika.

Apa lagi keungan di kantor Bang Zidane lagi tidak stabil seperti dulu.

"Udah, nurut sama Papa ya!" ucapku menenangkan Jesika.

"Nggak bisa gitu dong, Banh!?"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com