Meskipun wajah Yan Lishu tampak dingin dan menakutkan, namun gadis kecil ini sama sekali tidak merasa takut. Bahkan Qin Mu bertindak lebih parah lagi.
Wajah Qin Mu yang putih dan halus ini seolah menyatakan sebuah penegasan, ia memandang ke Yan Lishu dengan percaya diri dan berkata, "Dasar, apa kamu sudah lupa dengan kata-katamu semalam?"
"Sayang, kenapa kamu begitu... emmmm... dingin kepadaku!" Qin Mu berkata dengan sedikit getir, air matanya masih mengalir dari sudut matanya dan mulai merusak riasan pada wajahnya yang mungil.
Qin Mu sepertinya tidak suka dengan aura dingin pria tersebut, namun pria itu masih memeluknya, bahkan memeluknya lebih erat lagi.
Qin Mu bukanlah seseorang yang pengecut dan punya rasa takut pada orang lain. Jika ia adalah seorang penakut maka ia juga tidak akan berani melakukan sebuah adegan seperti ini.
Aroma parfum yang kuat terhirup oleh Yan Lishu dan merasuk ke hidungnya. Ia pun mengerutkan alisnya dan wajahnya yang dingin pun menjadi terlihat semakin kesal.
Yan Lishu menangkap tangan kecil Qin Mu dengan kuat hingga gadis ini merasa kesakitan, "Jangan menggodaku!"
Apa! Apa aku tidak boleh menggodamu?!
Tangan Yan Lishu bagaikan besi panas yang menggenggam pergelangan tangan Qin Mu hingga memberikan bekas lingkaran merah di kulit putihnya. Spontan, hal ini membuat Qin Mu kesakitan.
Tetapi Qin Mu sama sekali tidak memperlihatkan rasa sakit di wajahnya.
Qin Mu membuka bibir merahnya dan memperlihatkan giginya yang putih pun, senyumannya dan pesonanya bagaikan peri pada malam hari. Sekejap kemudian, ia memandang Yan Lishu dengan tatapan menggoda, "Jangan, genggamanmu telah menyakitiku."
Ketika ia berkata seperti itu, diam-diam ia berusaha menarik kembali pergelangan tangannya dari genggaman kuat yang menyakitkannya itu.
Yan Lishu menggenggam pergelangannya dengan sekuat tenaga, Qin Mu sama sekali tidak bisa melepaskan diri darinya. Qin Mu pun baru menyadari bahwa pergelangan tangannya telah dinodai bekas merah.
'Bangsat, pria tua ini, berani-beraninya dia menggenggamku dengan begitu kuat. Sakit sakit sakit, sakit sekali!' Qin Mu benar-benar ingin menendang pria ini dengan kakinya!
Qin Mu berusaha mengontrol mimik wajahnya agar tidak menunjukkan rasa sakitnya. Ia bahkan tersenyum dengan manis, "Sayang, orang bilang sentuhan itu merupakan sikap ingin mendekati dengan orang yang disukainya. Kamu menggenggam tanganku begitu kuat, juga begitu galak kepadaku..." Gadis kecil yang memeluknya dengan nakal mengedipkan mata dan tersenyum padanya, "Kamu... jangan-jangan sangat mencintaiku dan sangat ingin menciumku!"
Qin Mu menjinjitkan kakinya dan segera mendekatkan wajahnya ke hadapan Li Yanshu bermaksud mau menciumnya.
Badan Yan Lishu sangat tinggi, meskipun Qin Mu sudah mengenakan sepatu hak dengan tinggi 10 sentimeter, tetapi dirinya tetap saja hanya bisa meraih sampai bahunya saja.
Namun gerakan Yan Lishu lebih cepat dari Qin Mu, ia segera melepaskan tangan yang menggenggam pergelangan tangan Qin Mu dan menangkis wajah yang menghampiri bibirnya itu.
Yan Lishu segera mendorong Qin Mu dengan sekuat tenaga. Qin Mu pun langsung terdorong jauh dari dirinya. Dengan wajah yang dingin bagaikan salju ia mengatakan, "Pergi!"
Perempuan ini, malah semakin keterlaluan!
Qin Mu terhuyung mundur beberapa langkah. Ia langsung melihat pergelangan tangannya yang tampak merah karena bekas cengkraman Yan Lishu yang begitu kuat. Ia pun marah, 'Dasar brengsek!'
Ketika Qin Mu berpikir untuk marah padanya, ia pun juga ingin melampiaskan emosinya pada pria ini. Sayangnya, pada waktu yang sama telepon seluler dalam sakunya tiba-tiba berdering.
Seketika Qin Mu pun langsung mengeluarkan telepon selulernya dan melihat layarnya memberikan pemberitahuan bahwa orang yang menghubunginya bernama Song Ruoci.
Di sisi lain, setelah melepaskan pelukan dari gadis kecil itu, Yan Lishu segera membuka jasnya dan membuangnya di lantai. Ia segera melangkahkan kakinya dan masuk ke dalam klub besar Sembilan.
Zhang Qian yang dari tadi menyaksikan adegan konyol ini masih terkejut dan membeku di tempat. Presdirnya tidak menghukum gadis kecil asing ini dan membiarkannya begitu saja. Tindakannya ini benar-benar membuatnya sangat heran, tidak biasa.
Setelah tersadar dari pikirannya, ia pun segera mengikuti langkah Yan Lishu.
Qin Mu melotot kepada Yan Lishu yang berjalan ke dalam klub sambil mengangkat teleponnya.
Dari ujung telepon terdengar suara berisik yang kuat, "Tiantian, kamu kok belum datang?!"
Tiantian adalah nama panggilan Qin Mu, "Aku dihalangi oleh petugas keamanan di depan pintu. Mereka mengatakan bahwa diriku masih di bawah umur, tidak boleh masuk!"
"Eh?" Song Ruoci berjalan menuju tempat yang sedikit sunyi dan berkata lagi, "Hah, bukankah umurmu sudah lebih dari cukup untuk datang ke sini?"
"Aku juga sudah kasih tahu, tetapi petugas keamanan itu malah meyakini bahwa aku terlihat seperti anak di bawah umur dan tidak membiarkanku masuk. Lalu, aku harus melakukan cara apa lagi?" Qin Mu pura-pura menghelakan napas dan dengan narsis menyentuh wajahnya sendiri, "Haih, apa mungkin karena aku terlalu cantik?"
"Phuih, Qin Mu, kamu sungguh tidak tahu malu!"