Nyonya Deborah melotot marah, wajahnya memerah dan tangannya mengepal.
"KAMU LAMBAT SEKALI SEPERTI SEEKOR KUKANG POHON, HAH! KAU TAHU KITA SUDAH TERLAMBAT LIMA BELAS MENIT MENUJU STASIUN VICTORIA!! AKIBATNYA MAU TIDAK MAU, KITA HARUS MENUNGGU SATU SETENGAH JAM LAGI UNTUK JADWAL KEBERANGKATAN KERETA BAWAH TANAH KEJURUSAN PADDINGTON!!" omal Nyonya Deborah dengan nada tinggi.
"INI SEMUA GARA – GARA KAMU LAMBAT DAN MANDI SANGAT LAMA SEKALI! AKHIRNYA KITA TELAT KETINGGALAN KERETA A320. KAU TAU ITU!" bentak Nyonya Deborah.
"Maafkan Viona Mam," ujar Viona dengan nada menyesal.
"Tapi kita masih bisa naik taksi untuk ke rumah sakit saat ini, Mam," ucap Viona.
Gadis itu berusaha untuk memberikan saran pada mama-nya.
"APA? KAU PIKIR NAIK TAKSI ONGKOSNYA TIDAK MAHAL,HAH?" bentak Nyonya Deborah.
"Sebagai permintaan maaf dan tanggung jawab. Viona yang akan menanggung ongkos untuk transportasi taksi kali ini, Marilah Viona.
"APA?! KAU BILANG VIONA?" hardik Nyonya Deborah lagi.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com