webnovel

Perasaan yang Tidak Biasa

Editor: Wave Literature

"Aku dan Lin Xi sudah seperti saudara. Karena dari awal dia tidak pernah merasa bahwa hadiah itu adalah imbalan. Jadi Kak, lain kali kakak tidak perlu membelikan Lin Xi. Aku takut dia nanti malah merasa terbebani!"

Gu Yishen dan Jian Xiaoqiao sedang menatap Jian Mingrui, tidak tahu selanjutnya dia akan mengatakan apa.

Jian Mingrui terdiam selama beberapa detik, "Baiklah, aku mengerti. Lain kali aku tidak akan membeli apapun untuknya." Ujar Jian Mingrui dengan nada yang rendah dan sedikit kecewa.

"Ini baru benar. Kakak tidak perlu repot-repot, karena setiap minggu aku mengajak Lin Xi untuk makan es krim atau camilan lainnya. Kalau kamu memang punya perasaan, cepatlah cari ipar untukku. Kasihan kakek, ayah dan ibu, mereka mengkhawatirkanmu!" Jian Xiaoqiao mengatakannya sambil tertawa.

"Menurutku Kak Fan bukan pilihan yang buruk. Bukankah kalian berdua sudah cukup saling mengenal?" Jian Xiaoqiao lanjut bertanya.

Mendengar perkataan Jian Xiaoqiao, Jian Mingrui seketika meletakkan mangkuk dan sumpitnya, lalu bangkit dari tempat duduknya dan hendak menuju ruang tamu, "Aku sudah kenyang. Aku mau menonton televisi dulu!"

Melihat Jian Mingrui yang seperti sedang di-bully oleh Jian Xiaoqiao, Gu Yishen pun memandang Jian Xiaoqiao dan berkata, "Xiaoqiao, kamu harus berbicara lebih sopan terhadap orang yang lebih tua!"

"Kakak bukanlah tetua. Dia adalah teman baikku!"

Perkataan Jian Xiaoqiao sangat masuk akal. Mendengarnya berkata seperti itu, Gu Yishen tidak tahu cara untuk membantahnya.

"Bagaimanapun juga, kamu tidak boleh berbicara seperti itu dengan kakakmu. Dia itu sangat peduli padamu!" Ucapnya setelah beberapa saat.

"Dia sebenarnya tidak peduli padaku. Dia hanya menjadikanku alasan agar bisa memberi hadiah kepada Lin Xi!" Jian Xiaoqiao mengatakannya dengan nada sedikit kesal, "Jelas-jelas dia menyukainya, tetapi tidak berani untuk mengatakannya, dia seharusnya mengakuinya?!"

Meskipun Jian Xiaoqiao mengatakannya dengan suara pelan, tetapi Gu Yishen masih bisa mendengarnya.

Walaupun Jian Mingrui tidak begitu menghiraukan masalah perasaan, tetapi dia juga bukan orang yang bodoh. Dia bisa merasakan ada perasaan yang tidak biasa terhadap Lin Xi.

Tapi Jian Mingrui tidak bisa mengerti, kenapa laki-laki mengagumkan seperti dia bisa menyukai Lin Xi?

Lagi pula, Lin Xi bukan tipenya.

"Aku sudah kenyang. Sekarang aku akan belajar lagi!" Jian Xiaoqiao melambaikan tangannya dan mengelap mulutnya dengan tisu. Kemudian dia berdiri dan meninggalkan meja makan.

Jian Xiaoqiao masuk ke kamarnya dan menghampiri Lin Xi sambil memanggilnya dengan suara yang sedikit keras, "Lin Xi!"

"Xiaoqiao, apa kamu sudah kenyang?" Tanya Lin Xi.

"Iya. Aku tahu kamu belum kenyang, kamu hanya takut pada kakakku, kan?" Tanya Jian Xiaoqiao sambil duduk di sebelah Lin Xi.

"Tidak… Bukan begitu!" Lin Xi menjawabnya dengan sedikit gelagapan.

"Aku tahu kakakku memang lumayan. Lagi pula kamu tadi juga sudah mendengarnya, dia hanya menganggapmu sebagai adiknya. Jangan khawatir, dia tidak tahu bagaimana cara berhadapan dengan wanita."

Lin Xi tidak tahu apakah Jian Xiaoqiao sekarang sedang mencoba untuk menenangkannya atau apa, dia hanya mengangguk lalu mengatakan, "Ya sudah, sekarang kita lanjut belajar dulu!"

Jian Xiaoqiao menjawabnya dengan anggukan kepala, lalu mereka melanjutkan untuk belajar.

-----

Setelah membersihkan peralatan makan, Gu Yishen meletakkan secangkir teh di depan Jian Mingrui.

"Kakak, minumlah teh ini!"

"Terima kasih!" Jian Mingrui tersenyum lalu lanjut bertanya, "Setelah Jian Xiaoqiao pindah ke sini, apa kamu merasa sangat kerepotan?"

"Tidak juga!" Jawab Gu Yishen sembari menyeruput tehnya.

"Apakah kamu benar-benar berencana untuk menikahi Jian Xiaoqiao?"

"Apakah kakak bertanya seperti ini karena khawatir aku tidak akan menikahi Xiaoqiao?" Gu Yishen menjawab pertanyaan Jian Mingrui dengan sebuah pertanyaan.