webnovel

Dipeluk Olehnya

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Jian Xiaoqiao menolehkan kepalanya dan mendapati Gu Yishen berada di sana, dia lalu dengan marah berkata, "Bagaimana bisa kamu diam-diam mendengarkan pembicaraan orang lain?! Itu sangat tidak sopan!"

Mata Gu Yishen menyipit, ini adalah pertama kalinya dia melihat orang yang membicarakan keburukan orang lain di belakang, tapi masih saja terlihat sangat percaya diri!

Mata Gu Yishen sekilas melihat Jian Xiaoqiao, lalu dengan cepat mengubah pandangannya ke arah Lin Xi. Dia tampaknya sedang memikirkan sesuatu.

"Lin Xi?"

"Pak… Pak Guru!" Lin Xi tidak tahu harus mengatakan apa.

Ketika Lin Xi pertama kali melihat Gu Yishen kemarin, dia masih berharap akan adanya kisah romantis layaknya cerita dalam dongeng. Tapi sekarang…

Dia hanya berharap menjadi makhluk transparan yang tidak dipedulikan.

Lin Xi gemetar, dia tertunduk sambil menggerakkan pakaiannya. Dia tidak berani menatap langsung ke mata Gu Yishen.

"Kamu boleh kembali ke kelas lebih dulu!"

"Baik, Pak." Dia merasa seperti sedang mendapat pengampunan. Lin Xi memandang sejenak Jian Xiaoqiao dengan tatapan penuh simpati lalu dengan cepat pergi menjauh dari Jian Xiaoqiao dan Gu Yishen.

"Lin Xi!"

Jian Xiaoqiao tidak menyangka kalau Lin Xi bisa berlari secepat itu. Seperti sedang melihat hantu saja.

Jian Xiaoqiao mendongakkan kepalanya dan menatap Gu Yishen, "Apa yang ingin kamu lakukan?"

Gu Yishen melipat tangannya di dada sambil bersandar di tembok. Dia lalu bertanya, "Apa kau sudah menyelesaikan tugas rumah mu?"

"Belum. Sekarang adalah jam istirahat, aku bisa pergi untuk melihat pemandangan di luar!"

"Kamu juga tahu kalau ini adalah sekolah, tapi kenapa saat bertemu denganku kamu tidak memanggilku Pak Guru?"

Jian Xiaoqiao menyeringai dan berteriak, "Selamat siang, Pak Guru!"

Gu Yishen sedikit terkejut lalu merespon, "Kembalilah ke kelas. Lain kali jika berada di sekolah jangan lupa untuk memanggilku Pak Guru. Sekolah adalah sekolah, rumah adalah rumah, jangan lupakan tugasmu sendiri!"

Jian Xiaoqiao memaki Gu Yishen di dalam hatinya berkali-kali. Dia akhirnya hanya mengangguk dan berlari menjauh.

Ketika melihat dari belakang Jian Xiaoqiao yang berjalan menjauhinya, dia baru menyadari bahwa seragam sekolah itu terlalu cantik. Bukankah sekarang dia harus mempertimbangkan untuk mengganti seragam rok sekolah itu dengan celana agar tidak terjadi tindak kejahatan?

"Pak Gu!"

Dia tiba-tiba mendengar ada suara lembut yang sedang memanggilnya. Gu Yishen menoleh ke belakang dan melihat Yu Shanshan, guru bahasa Inggris di kelas sebelah yang sedang tersenyum ke arahnya.

"Apa ada masalah, Ibu Yu?"

"Tidak ada masalah apa-apa. Apa aku tidak boleh memanggil Pak Gu?" Yu Shanshan tersenyum hingga memperlihatkan giginya yang cantik. Sungguh sulit untuk pria tidak menyukai wanita seperti ini. Tentu saja, termasuk Gu Yishen.

Gu Yishen meletakkan tangannya di dalam saku dan bertanya, "Apa Ibu Yu mau masuk kelas?"

"Iya. Sekarang adalah jam pelajaranku. Bel akan segera berbunyi, kalau begitu saya permisi dulu!"

"Baiklah!" Jawab Gu Yishen. Baru saja dia membalikkan tubuhnya hendak pergi, tiba-tiba dia mendengar Yu Shanshan kembali bicara dengannya, "Pak Gu, mari kita makan siang bersama di kantin!"

"Siang nanti aku tidak yakin akan berada di sekolah atau tidak, jadi…" Yu Shanshan mengerti maksud Gu Yishen.

"Baiklah. Di lain waktu aku akan mentraktir Pak Gu!"

"Boleh, kamu bisa pergi ke kelas dulu."

Saat mereka sedang bercakap-cakap, bel sekolah pun berbunyi. Yu Shanshan juga tidak lama berada di sana, dia tersenyum sejenak ke arah Gu Yishen, lalu pergi dengan sepatu hak tinggi 7 sentimeter di kakinya.

Gu Yishen menghela nafas lega, dia lalu berbalik dan berjalan menuju kantor.

Di balik pilar yang ada di belakangnya, tiba-tiba muncul sebuah kepala sebesar melon dengan mata yang berkedip, namun tidak lama kemudian menghilang.