"Hai, Alvin. Maaf aku terlambat."
"Hai, Charl. Tidak apa-apa." Alvin menggelengkan kepalanya sambil menautkan alisnya. "Aku yang datang terlalu cepat. Oh ya. Mau memesan sesuatu?"
"Tentu."
Charlos kemudian memesan Nasi Campur Bali, menu signatur dari cafe ini. Alvin pun memesan yang sama.
"Oh ya, Charlos. Ada apa kamu tiba-tiba ingin berbicara denganku?" tanyanya dengan wajah yang datar, nyaris tanpa ekspresi.
Charlos jadi curiga, jangan-jangan Alvin sudah tahu niatnya untuk bertemu dengan Alvin. Entahlah. Charlos tidak terlalu menunjukkan sesuatu. Ia hanya mengalir begitu saja.
"Kita kan kawan lama. Tidak masalah kan jika kita berbincang-bincang sejenak. Apa kamu keberatan?" Charlos mengangkat alisnya.
"Tidak." Alvin terkekeh. "Aku hanya keberatan saat kamu merebut teman kencanku saat itu."
Hati Charlos mencelos. Rissa dan Alvin memang berkencan saat itu. Tidak salah lagi.
"Maaf. Tapi aku memang sengaja melakukannya."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com