Rissa bergidik. Alvin otomatis mendekatkan dirinya dan merangkul Rissa. "Apa kamu kedinginan?"
"I-iya," ujar Rissa gugup. Wajah Alvin tampak begitu dekat dengan wajahnya. Rissa segera memalingkan wajahnya dengan canggung.
"Tunggu sebentar lagi," kata Alvin.
"Ada apa?"
"Lihatlah ke langit."
Rissa menurut. Mereka sama-sama menunggu selama beberapa detik dan tiba-tiba langit dipenuhi dengan taburan cahaya kelap-kelip berwarna hijau, kuning, dan merah. Disusul dengan suara ledakan di kejauhan.
Rissa merasa takjub menatap kembang api secara langsung. Ia belum pernah melihat hal seindah itu. Saat tahun baru di Batam, ia memilih untuk tidur. Ia tidak pernah bisa menahan kantuk untuk sengaja menonton kembang api.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com