220. Bersyukur Selalu

Rissa terisak. "Lantas kamu akan datang ke sana?"

"Tidak," jawab Alvin. "Tentu saja tidak. Aku akan menemanimu."

"Lalu bagaimana dengan Nenek Emilda?"

"Entahlah." Alvin menggelengkan kepalanya. "Tapi aku pikir nenekku akan datang ke sana. Dia memiliki hubungan yang baik dengan keluarga Kawijayan."

"Lalu… apakah aku diundang?" tanya Rissa dengan suara pelan.

Alvin menggenggam tangan Rissa. "Rissa, Charlos tidak tahu kalau kamu tinggal bersama denganku. Dan kalaupun dia tahu dan memberimu surat undangan, kamu jangan pernah datang."

"Kenapa? Aku ingin melihat Charlos."

Alvin meringis menatap Rissa. "Tidak, Rissa. Kamu tidak usah melihatnya."

"Tapi aku ingin… aku ingin…" Rissa tersedu-sedu. "Charlos pasti akan sangat tampan… Charlos… Dia pasti…"