Kenzo mengerjapkan matanya berkali-kali, ia melihat salah satu tangannya merasa kebas. Ternyata Skay tidur dengan tangannya yang digunakan sebagai bantalan. Ia pun menghela nafas pelan, melihat langit-langit ruang rawat ini. Berdecak tak kala satu tangannya mendapatkan suntikan infus.
Ia sendiri tak berharap berada di sini, tapi apa boleh buat. Bangun-bangun sudah berada di sini, tapi ia kasihan dengan Skay. Dia pasti menjaga dirinya di sini hingga tertidur dengan posisi duduk, walau tangannya kebas ia sama sekali tak mau bergerak. Tiba-tiba saja pintu ruang rawatnya terbuka, dapat dirinya lihat Dokter Edward yang berjalan ke arahnya.
"Bagaimana keadaan kamu?" tanya Dokter Edward.
"Kecilkan suara anda," kode Kenzo dengan suara pelan namun masih dapat di dengar oleh Dokter Edward.
"Kau tak mau membangunkan Skay?" tanya Dokter Edward dan mendapatkan anggukan dari Kenzo.
"Biarkan dia tidur dan saya akan menunggu sampai dia bangun," ujar Kenzo yakin.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com