"Oh ya, Re. Habis ini kamu ke rukonya Andra kan?" Arista sibuk mengunyah roti bakarnya, lagi-lagi hanya mereka berdua yang duduk menikmati sarapan di balik meja makan, seolah adik Arista bukan lagi Barra, tapi Rere.
"Iya, Mbak. Habis ini aku mau mandi, terus ke ruko lagi kok. Emangnya Mas Andra udah sampai?"
Arista menatap jam tangannya. "Sebentar lagi, semalem kamu mandi enggak, Re?"
Renita menghentikan kunyahannya pada roti bakar di dalam mulut. "Kenapa, Mbak? Kok tanya kayak gitu?"
"Ya enggak kenapa-kenapa, Barra semalem samperin kamu, katanya udah ketiduran ya, capek banget pasti."
"Barra ke kamar aku?"
"Iya."
Rere bergeming, ia tak mengingat apa pun, diakuinya kalau semalam mengantuk berat, ia sempat terbangun sekitar pukul sebelas karena kebelet pipis dan haus, setelah melakoni keinginannya ia kembali tidur tanpa memusingkan sudah mandi atau belum, toh keringat tak keluar dari pori-pori tubuhnya karena AC malam tadi cukup dingin.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com