Jordan melajukan mobilnya menghampiri klub malam tempat biasa berkumpul dengan anak-anak Sasana Scorpio, emosinya masih berkecamuk dalam dada setelah menemui Januar tadi, ia tak mendapatkan keinginannya untuk berhenti bersandiwara terhadap Chelsea. Rasa takutnya memupuk berkali-kali lipat menyadari perkataan Renita bak sebuah ancaman yang siap menyerangnya kapan saja.
Tadi Adi sempat menghubunginya, mengatakan tengah berada di klub malam bersama bersama Ernest dan Guntur, usut punya usut Ernest tengah mentraktir minum teman-temannya setelah menang kemarin, Jordan ingat ia tak sampai menonton pertandingan temannya karena Januar. Ia berdecak semakin merasa kesal jika menyadarinya, andai Jordan tak menyanggupi untuk datang, mungkin kerumitan hidupnya takkan bertambah.
Kini mobil berhenti di parkiran yang justru semakin ramai saat malam kian merangkak. Maklum, dunia malam memang paling nikmat berada di tempat ini, melayang sesuka hati jika sudah candu tanpa perlu memusingkan esok hari.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com