"Memastikan—apa benar antara aku sama kamu ini nggak bisa sama-sama karena campur tangan takdir?"
"Maksud—" Barra menelan ludah setelah ia menyadari maksud perkataan Rere, laki-laki itu tertegun menatap lekat bola mata meneduhkan milik gadis yang memasang ekspresi sama, mereka seperti tengah membaca masing-masing sesuatu yang mungkin tertulis dari tatapan tersebut.
"Kamu tahu maksudnya kan?"
Barra mengangguk, ia mengalihkan tatap merasa hal seperti ini cukup menjebaknya. "Mandi sekarang, Re. Bau asem banget lo." Ia berusaha mengalihkan topik pembicaraan.
"Masa sih aku sebau itu." Rere sampai mengangkat sepasang ketiaknya dan mengendus aroma di sana, tapi ia meyakini tak sebau itu, deodorant yang selalu digunakannya setelah mandi cukup efektif melenyapkan aroma tak sedap ketiak. "Biasa aja tuh, iya emang keringetan, tapi wangi body mist tahu."
"Masa?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com