Melirik dari cerita sebelumnya.
Dengan semua ketulusan yang telah Reyzo berikan selama ini, dan ditambah juga dengan sedikit dorongan dari Rudy, semual hal itu akhirnya berhasil melepaskan belenggu yang telah mengikat hati Inara selama ini.
Kini Inara sudah bisa bersikap lebih terbuka tentang perasaannya kepada Reyzo, dia juga mulai memikirkan tentang apa yang dia sendiri inginkan, dan begitulah Inara yang sekarang telah menjelma menjadi gadis belia yang lebih ceria dibandingkan dengan dia yang sebelumnya.
Lanjut ke cerita.
Saat ini Reyzo sedang berkeliling di area kompleks rumahnya Rudy bersama dengan adik tersayangnya tersebut yaitu Inara.
"Inara? pelan-pelan saja larinya. Huuuuuu, Oniisama sudah tidak kuat lagi!"(Reyzo)
Reyzo yang kelelahan meminta Inara untuk menghentikan lari maraton ini.
"Aduh Oniisama? Itulah sebabnya Oniisama harus lebih sering berolahraga mulai dari sekarang? Heeemmmmm, ok, ayo kita istirahat dulu di kursi yang ada di sana"(Inara)
Melihat Reyzo yang kelelahan, Inara pun menceramahinya panjang lebar, kemudian dia mengabulkan permintaan Reyzo dan akhirnya mereka beristirahat sejenak.
Reyzo yang sudah kelelahan tersebut, hanya dengan lemah menganggukkan kepalanya dan dengan lelah mengikuti Inara. Akhirnya mereka berdua pun duduk di kursi taman yang nyatanya kemarin juga Inara dan Rudy duduki.
"Ini minum dulu? Huuuu, Oniisama sangat lemah?"(Inara)
Setelah duduk, Inara memberikan sebotol air mineral sambil sedikit mengeluhkan masalah stamina Reyzo yang menurutnya sangat lemah.
"Ehem, Oniisama cuma belum serius saja. Ehem ya, terima kasih Inara."(Reyzo)
Reyzo mengambil botol air mineral tersebut dan berterima kasih kepada Inara. Kemudian Reyzo meminum air mineral yang diberikan Inara tersebut, yang mana air mineral itu juga berasal dari mata air pegunungan yang selalu terjaga kemurniannya!
Fufufufu, ok, lanjut...
Inara memandangi Reyzo yang sedang minum tersebut dengan mata cerah dan penuh semangat.
Reyzo yang Melihat sosok Inara yang seperti ini jelas merasa sangat bahagia.
Yah, Reyzo berpikiran bahwa beginilah sosok Inara yang seharusnya. Seorang gadis muda cantik, ceria, dan bersemangat seperti yang selalu dia harapkan. Sekarang akhirnya Reyzo bisa sedikit melupakan kejengkelannya terhadap Rudy, karna dia telah merebut adiknya yang sangat imut ini.
Ok lanjut ke Reyzo dan Inara.
"Inara?" seru Reyzo.
"Ya Niisama?" Inara menimpali.
"Emmm, karna mulai sekarang Kamu akan tinggal bersama Rudy, Kamu harus menjaga diri Kamu dengan baik dan selalulah waspada apalagi ketika itu malam hari! Uhum, maaf, sepertinya kalimat yang terakhir tidak perlu Kamu ingat, ehem."(Reyzo).
"Hhmmmm, ok?. Inara akan selalu mengingat pesan dari Niisama. Niisama juga harus menjaga diri baik-baik, jangan ceroboh, jangan mudah tertipu juga, dan, eemmmmm, terima kasih juga karena selama ini Niisama telah merawat Saya."(Inara)
"Fufufufufu, akhirnya Adik Ku yang imut bisa berbicara seperti ini, fufufufufu, Oniisama sangat bahagia melihat Inara yang sekarang. Yah, ayo kita habiskan hari ini dengan bersenang-senang."(Reyzo)
"Yaa, Niisama, xixixixixixi."(Inara)
Bla bla bla bla bla...
Waktu berlalu...
Setelah lari maraton Reyzo dan Inara kembali ke rumah Rudy untuk mandi dan mengganti pakaian mereka, lalu setelah itu mereka berdua pergi ke luar dan mengunjungi Taman Hiburan, Restaurant, Bioskop dll, pokoknya hari ini mereka berdua hanya akan menghabiskan waktu mereka itu untuk bersenang-senang, dan begitulah aktivitas mereka hari ini, tidak terasa waktu yang membahagiakan ini pun terus berlanjut.
Setelah puas bersenang-senang, Reyzo dan Inara juga mengunjungi rumahnya Dina.
Di sana mereka berdua mengobrol dan kebetulan Dina juga ingin memarahi Reyzo perihal Inara.
Yah, karna perilaku Inara sebelumnya yang sedikit menyimpang dari normal.
Begitulah sesi ceramah dari Dina pun berlangsung cukup lama, sehingga hal ini jelas membuat Reyzo sedikit kewalahan menghadapinya dan bla bla bla. Dan setelah puas menceramahi Reyzo, Dina pun mengizinkan Reyzo pulang karena dia tahu bahwa Reyzo harus mengemasi barang-barangnya karna dia akan pulang ke negaranya malam ini. Akhirnya Reyzo dan Inara pun berpamitan pada Dina dan mereka kembali ke rumah Rudy. Tapi, setibanya mereka di rumah Rudy, mereka berdua merasakan adanya aura-aura aneh yang menandakan akan terjadi sebuah adegan memalukan yang akan menimpa mereka di sana.
Dan ternyata, sama seperti yang mereka lakukan kemarin, saat ini sosok Rudy telah berdiri di depan pintu rumahnya yang telah terbuka.
Lalu...
"Kami pulang?"(Reyzo dan Inara)
"Selamat datang kembali?"(Rudy)
"Fufufufufufufu. Ckckckckckc. Xixixixixi"(Rudy, Inara, Reyzo)
Setelah melakukan ritual penyambutan ini mereka bertiga pun masuk ke dalam rumah sambil tertawa bersama, dan waktu pun kembali berlalu.
Malam ini pukul 08:16, Rudy, Inara, Bos Roy, Dina beserta suaminya, sedang berada di bandara untuk mengantar kepulangannya Reyzo.
Mereka semua terlihat sedikit sedih karna perpisahan ini, terutama untuk Inara. Karna bagi dia Reyzo adalah orang yang paling berjasa untuknya.
Yah, karna Reyzolah orang yang telah memungutnya kala itu!
Reyzo jugalah orang yang mengajarkan segala hal padanya.
Yang mana pada kala itu dia hanyalah seorang bocah terlantar tanpa tempat tinggal, seorang gadis kecil tanpa kepandaian apa-apa yang bahkan tidak tahu bagaimana harus menjalani kehidupan, jika saja kala itu dia tidak pernah bertemu dengan Reyzo, maka Inara tidak akan pernah berpikir untuk menjadi sosok yang seperti sekarang!
Yah, Reyzo adalah sosok kakak yang tak tergantikan bagi Inara.
Dan begitu pula untuk Reyzo. Sebenarnya dia sedikit enggan untuk berpisah dengan Inara, oleh sebab itu akhirnya dia pun mengucapkan kata-kata perpisahannya itu selama 30 menit penuh tanpa jeda!
Jika saja tidak ada pesan panggilan untuk para penumpang mungkin Reyzo tidak akan pernah mengehentikan perpisahannya ini.
Setelah dia mendengar pemberitahuan tersebut, Reyzo pun mengakhiri pembicaraannya, lalu dia mengucapkan kata-kata perpisahannya yang terakhir kepada mereka semua.
"Ok Inara, Niisama akan segera naik ke pesawat sekarang? Hhhmmmm, jaga diri Kamu baik-baik selama Niisama tidak ada, Ok? Dan untuk Bos Roy? Terima kasih telah mengantar kepulangan Saya? Hhmmm, lalu untuk Mbak Dina dan Mas Robin samawa aja, ok? Hehehe. Emmmmmm, dan untuk Kamu, Rud? Emmmmmm yah, selamat menikmati saja?"(Reyzo)
"...?"(Inara)
Setelah mendengar perkataan terakhir dari Reyzo itu, wajah Inara pun sedikit memerah sehingga dia menundukkan kepalanya dikarnakan malu.
Lalu.
"Hoy, hoy, hoy, jangan mengatakan perkataan yang akan menimbulkan kesalahpahaman seperti itu, woy!"(Rudy)
" Fufufufufufufufufu"(Dina, Bos Roy, Robin)
Bahkan Rudy pun langsung melawan perkataan ambigu dari Reyzo tersebut, sedangkan Bos Roy, Dina dan Robin hanya bisa tertawa bahagia melihat tingkah laku dari mereka bertiga. Dan begitulah momen haru perpisahan ini pun berakhir.
Bersambung...