webnovel

Raina

Akhirnya Ibti berhasil membawa Zahra ke dunia nyata,dan dengan patuhnya ikut balik kelas.Sepuluh menit lagi bel sekolah bunyi,membuat keduanya berjalan sedikit tergesa.

Sesampainya di depan kelas,PAS untuk segalanya;pas bel,pas capek(jiwa dan raga),pas ketemu DIA lagi!!!(RA- I- NA, siapa lagi kalau bukan gadis cantik berjilbab,berkulit putih,nampak anggun -dari luar entah dalamnya-,dan pastinya idaman kaum Adam).

Keduanya berhenti mendadak di dekat pintu untuk memastikan benar yang dilihatnya.Zahra hanya menghela nafas dan beranjak masuk melewatinya.

----

Duduk, hmm hanya duduk diam dengan lamunan atau imajinasi.Zahra dan Ibti hanya terdiam setelah belajar di paruh pertama selesai.Terlalu banyak hal yang terjadi hari ini, jika ada riwayat penyakit jantung, bisa dipastikan kedua sejoli ini divonis MATI JANTUNGAN.

----

Bukan prasangka buruk,tapi RAINA yang membuat Zahra merasakan ini semua(rasa sakit,kecewa,dan bila tidak berkeyakinan pasti sudah putus asa).

Itu dua tahun yang lalu.

Setelah lelah berpikir entah apa, Zahra kembali berkelana dengan kenangan - kenangan yang masih tersimpan rapi di perpustakaan pribadinya,yaitu Otaknya yang belum terjamah tangan manusia ,hanya Tuhan yang tau, hehe.

Terima kasih atas apresiasinya,readers,mohon maaf atas kekurangan dalam penulisan dan pengkhayatan cerita.

Untuk bab ini memang tidak sepenuhnya lengkap,dikarenakan adanya kesibukan lain.

Maka dari itu maaf, hanya sedikit,supaya tetap up.

Salam kenal,

Azza Manazaqa

AzzaManazaqa11_creators' thoughts