Namun, dia melihat Esya sedang berbincang dengan lelaki yang waktu itu dia peringati agar menjauh darinya. Sepertinya mereka semakin dekat, karena Esya adalah tipe karyawan yang kaku. Jadi untuk membuatnya tertawa seceria itu, pasti membutuhkan sebuah effort besar.
Saat hampir mendekati kedua sejoli yang tampak mesra dan saling curi-curi pandang, Zidane berdeham sangat keras sampai-sampai keduanya tersentak ketika melihat orang arogan itu mendekat pada mereka.
Sesaat Zidane melirik Esya yang menekuk wajahnya.
"Saya ada banyak pekerjaan untuk kamu. Jangan kamu pikir setelah ambil cuti seminggu kemarin, kamu jangan jadi cewek yang malas-malasan, ya!" Tegas Zidane seraya melirik sinis bos perusahaan itu.
Yang di tatap sinis tersenyum manis seraya mengangguk. Dia meminta izin pada Esya untuk mendahuluinya. Benar-benar lelaki yang tahu sopan santun.
"Cantik, yang semangat kerjanya!" ucapnya seraya tersenyum manis.
Mendengar hal itu, Zidane langsung menoleh dan berhenti melangkah.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com