Sudah beberapa hari dirawat di rumah, membuat kesehatan Menik semakin membaik. Mungkin beda lain kalau berada di rumah sakit. Pagi ini Rinto memutuskan untuk berlibur. Ia tidak bekerja karena ingin menghabiskan waktu bersama sang istri. Mereka akan mengurus kebun bersama di belakang rumah.
"Apa kamu benar-benar sudah sehat, hemm? Kalau tidak, kita bisa menyuruh tukang kebun saja. Lagian kita bisa menyewa tukang kebun, kan?" ujar Rinto, memeluk tubuh sang istri dari belakang. Ia merasakan hangat di perut rata istrinya. Tentu itu karena dirinya merupakan seorang pria yang cacat. Ia tidak akan pernah membuat istrinya hamil. Dan usia mereka juga sudah tidak pantas lagi jika menginginkan seorang anak.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com