“Tante, nyebelin!” Bella menghentakan kaki saat keluar dari Mobil.
Aku membuka kaca samping, kemudian menjulurkan kepala ke arahnya.
“Tante nyebelin aja, kamu sayang, Bell. Apalagi Tante nyenengin. Bucin kamu nanti,” balasku santai, semakin membuat Bella cemberut.
Dia tidak membalas sama sekali. Itu berarti dia mengakui ucapanku.
“Pokoknya awas kalau nanti siang telat, Bella pulang sendiri!”
Nah! Ujung-ujungnya dia sebenarnya pengen tuh dijemput sama aku.
“Loh, bukannya katanya mau pulang sendiri sama Kang ojek? Ya udah sana! Tante mah ikhlas.” Aku pun jadi tak tahan menggodanya.
“Nggak boleh sama Papa. Nanti diculik Kang ojeg.”
“Hilih! Siapa juga yang mau nyulik kamu, Bell? Orang nyebelin gitu kok. Culiknya sial tujuh turunan pasti tuh!”
Bella langsung mendelik kesal, yang jatohnya malah imut di mataku. Sebelum menghentakan kaki dan membalik badan.
“Pokoknya awas kalau telat!”
Support your favorite authors and translators in webnovel.com