Kadang aku benci dengan diriku sendiri. Aku seperti tidak belajar dari masa lalu. Padahal, dulu aku pernah mengalami kejadian ini, hingga membuat seseorang menghindariku, karena ucapan yang tak bisa dikontrol itu. Kini, aku malah mengulangi itu lagi.
Parahnya, yang kusakiti sekarang adalah Bella. Anak kecil yang hatinya masih rentan sekali. Sekalipun kadang dia seperti orang tua. Namun, tidak ada yang bisa memungkiri, kalau kenyataannya dia memang masih kecil dan hatinya masih sangat sensitif.
Sungguh! Aku merasa bersalah sekali mengetaui dia mendengar semua omonganku hari ini.
“Bell?” Aku memanggil Bella dengan gusar.
“Jadi Tante nggak mau nikah sama Papa karna ada Bella? Tante benci sama Bella?” ucapnya lagi membuat hatiku teriris.
“Bukan seperti itu, Bell. Kamu salah paham.”
“Tapi aku dengar sendiri kalau Tante bilang gitu tadi sama Nenek, Kakek! Tante nggak mau nikah, karena nggak mau punya anak Bella. Iya ‘kan?”
Astaga!
Support your favorite authors and translators in webnovel.com