Bunyi dentuman dan suara bagaikan rompengan batu gerinda raksasa mengiringi dinding berputar itu, menutup dengan suara memekakkan. Awan debu halus perlahan mengudara sebelum menari menggeliat, mengitari sosok tamu yang baru memasuki ruangan itu. Di mata Wander, ia bisa melihat titik-titik sinar emas dan hijau jamrud yang berkeliaran deras, seperti awan aura, di sekitar pendatang baru itu. Pria yang langsing, meski terlihat agak kurus, dengan wajah yang tampan dan lembut, manis tapi disertai ekspresi sedih yang terus membayangi.
Kepasrahan akan takdir gelap yang melibat erat kusut ke dalam jiwa.
Pikiran itu entah kenapa menyala dalam benak Wander, dan begitu menyentuh hatinya. Ia merasa sudah akrab dan kenal dengan pendatang baru itu meski baru sekali ini ia bertemu atau melihatnya. Begitu hebat kesan dan keyakinannya akan pria misterius ini, hingga ia membulatkan tekadnya, bagaikan melepaskan anak panah dari busurnya!
Support your favorite authors and translators in webnovel.com