webnovel
#WEAKTOSTRONG
#CULTIVATION
#XIANXIA

Tanril: Telaga Api

Legenda satu orang yang bisa menahan kepungan ratusan ribu pasukan, menaklukkan puluhan ribu tentara elit, serta menghentikan Perang Saudara berkepanjangan. Wander Atale Oward adalah anak kelima dari Likuun dan Chiru’un. Sejak kecil ia adalah anak yang lemah dan sakit-sakitan. Ketika ia sudah bersekolah, ia menjadi bulan-bulanan anak-anak saudagar di sekolahnya, ditindas dengan licik, hingga dikeluarkan dari sekolah. Wander tetap berkeinginan untuk mempelajari “Rijeen” atau seni bela diri. Ia mendesak ayahnya untuk mencarikan lagi guru baginya, hingga akhirnya ia diterima sebagai murid tunggal seorang ahli Rijeen yang eksentrik bernama Kurt Manjare. Kurt tidak mengajarkan ilmu bertarung, tetapi mengajarkan Teknik mengelola dan menguasai Khici. Kurt tahu bahwa Wander adalah anak yang istimewa. Wander terlahir sebagai “Tanril’, atau ia yang memiliki telaga api Khici dalam dirinya. Untuk bisa memanfaatkan itu, Wander perlu diarahkan dengan benar. Dalam bimbingan Kurt, Wander mengalami kemajuan pesat. Kemudian, Kurt ternyata mengungkap bahwa ia bukanlah guru sejati Wander. Ia hanya dipesan untuk mengajari Wander hal=hal yang mendasar, tetapi ia perlu mencipta sendiri Rijeen-nya di bawah bimbingan guru sesungguhnya bernama Jie Bi Shinjin yang misterius. Pada usia belasan tahun, Kerajaan Telentium, tempat tinggal Wander mengalami pergolakan. Raja negeri itu mangkat. Takhta kerajaan menjadi perebutan berdarah, hingga negeri terbelah dan pecah perang saudara. Pasukan Pangeran Pertama yang penuh ambisi kini mengarah menuju kota kelahiran Wander, Fru Gar. Atas pesan gurunya, Wander berusaha mempertahankan kota ini sekaligus berusaha menyelamatkan keluarga dan para penduduk kota.

Jadeteacup · Fantasy
Not enough ratings
309 Chs
#WEAKTOSTRONG
#CULTIVATION
#XIANXIA

Gembala Bintang

Kaju akhirnya melihat sekelilingnya… Rupanya penglihatannya baru kembali jelas… Di sana sini ia melihat prajuritnya bermunculan dari pasir, atau bergelimpangan menyedihkan… Beberapa berusaha menarik kuda mereka dari dalam pasir…

Lalu ia melihat obor-obor itu, ribuan jumlahnya. Menyala dalam kegelapan, mengelilingi mereka.

Ia menangkap gambaran panji-panji Pangeran Ketiga di kejauhan.

Para prajuritnya sendiri mengenaskan, sedang bahu-membahu menarik dan menggali para prajurit keluar dari pasir.

Itu Pasukan Timur…. Bagaimana mungkin?

Kaju mengertakkan giginya kuat-kuat sampai gusinya meneteskan darah, bercampur dengan pasir kasar di dalam mulutnya. Air matanya turun deras di pipinya ketika ia menyadari bahwa ia telah dikalahkan dengan begitu telak…

Hanya oleh satu orang pemuda yang belum pernah ia dengar sebelum hari ini…

Hari paling sial ini…

"Mundur!" Serunya.

*

Wuan! Kamu dengar! Wuan!"

"D-Dufk? K-mu d-sihi…"