webnovel

Tanril: Telaga Api

Legenda satu orang yang bisa menahan kepungan ratusan ribu pasukan, menaklukkan puluhan ribu tentara elit, serta menghentikan Perang Saudara berkepanjangan. Wander Atale Oward adalah anak kelima dari Likuun dan Chiru’un. Sejak kecil ia adalah anak yang lemah dan sakit-sakitan. Ketika ia sudah bersekolah, ia menjadi bulan-bulanan anak-anak saudagar di sekolahnya, ditindas dengan licik, hingga dikeluarkan dari sekolah. Wander tetap berkeinginan untuk mempelajari “Rijeen” atau seni bela diri. Ia mendesak ayahnya untuk mencarikan lagi guru baginya, hingga akhirnya ia diterima sebagai murid tunggal seorang ahli Rijeen yang eksentrik bernama Kurt Manjare. Kurt tidak mengajarkan ilmu bertarung, tetapi mengajarkan Teknik mengelola dan menguasai Khici. Kurt tahu bahwa Wander adalah anak yang istimewa. Wander terlahir sebagai “Tanril’, atau ia yang memiliki telaga api Khici dalam dirinya. Untuk bisa memanfaatkan itu, Wander perlu diarahkan dengan benar. Dalam bimbingan Kurt, Wander mengalami kemajuan pesat. Kemudian, Kurt ternyata mengungkap bahwa ia bukanlah guru sejati Wander. Ia hanya dipesan untuk mengajari Wander hal=hal yang mendasar, tetapi ia perlu mencipta sendiri Rijeen-nya di bawah bimbingan guru sesungguhnya bernama Jie Bi Shinjin yang misterius. Pada usia belasan tahun, Kerajaan Telentium, tempat tinggal Wander mengalami pergolakan. Raja negeri itu mangkat. Takhta kerajaan menjadi perebutan berdarah, hingga negeri terbelah dan pecah perang saudara. Pasukan Pangeran Pertama yang penuh ambisi kini mengarah menuju kota kelahiran Wander, Fru Gar. Atas pesan gurunya, Wander berusaha mempertahankan kota ini sekaligus berusaha menyelamatkan keluarga dan para penduduk kota.

Jadeteacup · Fantasy
Not enough ratings
309 Chs

Cahaya yang Menelan Bayangan

Ia melihat bayangannya sendiri. Bayangan itu menelikung di bawah cahaya bulan dan sedikit awan yang menutupi lingkaran cahaya perak itu. Ia menciptakan sebuah garis di bayangan itu, seperti mulut yang tersenyum jahat dan keji, dan ia meniatkannya untuk bisa berbicara.

'Frawhr… Kau memanggilku?' Bayangan itu berbicara.

"… Coba pikir… Kalau kau kehilangan separuh jiwamu… apakah kau masih bisa tersenyum?"

'… Kau memanggilku hanya untuk membahas omong kosong begini, Frawhr kecil?'

"Mungkin. Kau lihat sendiri… Sekarang aku hanyalah pria yang menyedihkan…"

'Kau menghabiskan napas belaka, Frawhr. Kenapa kau tidak bunuh saja dia disini dan kini?'

"Apakah itu keinginanku yang sebenarnya? Mengapa kau bicara seperti itu?"

'… Kaulah yang meniatkanku bisa bicara. Maka aku bicara seperti yang kumau. Jadi, tentu saja kukatakan itulah niat sejatimu… Sesuatu yang sekarang kau begitu takuti, wahai pengecut, frawhr yang menyedihkan…'

"Mungkin."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com