"Vira" panggil Alan yang masuk dalam kamar mereka.
Vira hanya melirik tanpa menyahuti panggilan Alan.
" maafkan aku Vira, aku memang salah.aku berjanji,aku tidak akan mengulangi hal yang sama" bujuk Alan.
" semudah itu kau meminta maaf kepada ku?" tanya Vira berbalik menatap Alan. "melihat wajah mu saja, hati ku sangat sakit Alan. bagaimana bisa aku memaafkan mu?"tanya Vira lagi sambil keluar dari kamar nya.
"Vira" panggil Alan yang mengikuti langkah sang istri.
" kau atau aku yang mengajukan surat cerai?" kata Vira lirih. " aku sudah tidak sanggup Bertahan dengan seorang penghianat seperti mu" ucap Vira lagi.
" aku tidak akan menceraikan mu Vira, aku meminta maaf atas semua kesalahanku" ucap Alan mencoba menggandeng tangan Vira.
Vira menepis tangan Alan." aku sudah jijik dengan mu!" kata Vira penuh kebencian." Sekarang kamu pergi dari sini sekarang!" usir Vira mendorong tubuh Alan.
" mama jangan usir papa!" ucapan Luna yang datang menangis sambil memeluk Alan.
Vira yang terbawa emosi langsung menarik tangan Luna.
" Luna ayo ikut mama!" ucap Vira memaksa Luna
" Luna sayang papa ma!" teriak Luna sambil menangis.
vira kekeh menarik tangan Luna.
" sudah... sudah Vira! jangan kau terus kan." bentak Alan ke Vira.
Vira berhenti menarik tangan luna.karena bentakan suara Alan.
Alan lalu berjongkok menjajarkan tubuh nya dengan tubuh Luna. " sayang papa harus pergi. besok papa akan kesini lagi kita main bersama-sama. papa janji" ucap Alan "sekarang kamu harus nurut apa kata mama ya?" bujuk Alan.
luna terus menggenggam tangan Alan, tidak ingin melepaskan nya.
" papa temenin kamu tidur ya?" bujuk Alan.
Luna mengangguk setuju.dan mereka berjalan berdua berjalan menuju kamar Luna.
tangis Vira pecah saat Luna dan Alan pergi.
dada nya begitu sesak melihat tangisan Luna.
"aku harus bagaimana?" gumam Vira sedih. lalu pergi menuju kamar.
jam 1 malam Vira terjaga dan segera keluar dari kamar nya.
Vira perlahan membuka pintu kamar Luna. mengintip ke dalam kamar. vira melihat Alan terjaga lalu perlahan bangun. Alan segera menyelimuti Luna dan mengecup kening sang anak.
melihat Alan Hendak keluar kamar, Vira langsung pergi dari tempat nya mengintip. dan segera duduk di ruang tengah.
" Vira, Luna sudah tidur. sekarang aku akan pergi" pamit Alan.
Vira hanya diam tak menyahuti ucapan Alan.
Alan melangkah terus melewati ruang tengah.
" ini sudah larut. tidur lah saja disini" ucap Vira tiba-tiba. langkah Alan terhenti dan berbalik menatap Vira "apakah kau memaafkan ku Vira?" tanya Alan penasaran.
Vira menghela nafas nya "ini hanya demi Luna" ucap Vira acuh dan pergi meninggalkan alan masuk kedalam kamar.
Vira mengambil bantal dan selimut, lalu keluar dari kamar dan memberikan bantal, selimut kepada Alan.
"aku memang sudah memaafkan mu Alan. tapi kita hanya sebagai pelengkap untuk luna. bukan suami istri lagi.besok pagi kau bisa membersih kan gudang untuk kau jadikan kamar. kalau kau tidak setuju dengan keputusan ku. silakan kau ajukan cerai." terang Vira dan segera masuk ke dalam kamar dan menguncinya.