webnovel

Hanuman

Kepadanya pernah diceritakan tentang Hanuman yang berkacak pinggang. Kaki berbulu putih yang menendang ujung-pucuk gunung. Maka jadilah bukit. Purung yang gagah.

Kepadanya juga pernah dibisikkan tentang makam-makam di lemah abang: Makam orang berekor.

Di sudut ingatannya juga terekam dengan jelas: Kisah raksasa yang dihempaskan di Watu Gilang. Siung patah jadilah bawang. Geraham terserak jadilah brambang.

"Bawang putih dan bawang merah inilah yang membiayaimu sekolah."

Lalu didapatinya di buku-buku sekolah kata modernisasi, lengkap dengan rumah-mewah-gedung-tinggi, lengkap dengan potret lelaki tambun berdasi.

"Toean vila juga berdasi. Njonja vila cantik sekali."

Lalu kepada anak semata wayangnya ia bercerita tentang Toean dan Njonja vila yang dermawan luar biasa. Tentang sarung dan peci yang dibagikan pada saat hari raya.

Lalu ketika ditelepon kerabatnya yang tak pulang saat Lebaran, ia bercerita. Betapa wangi kamar besar yang dirapikannya. Betapa licin keramik vila yang dijaganya.