webnovel

Tales of The Eternal Patriotic Doctor (INDO)

"Apa gunanya hidup untuk menyelamatkan ribuan orang namun tidak bisa menyelamatkan satu orang yang ku cintai?"  Setelah gagal menyelamatkan kekasihnya, Lu Xiang mengakhiri hidupnya secara egois dengan meninggalkan tanggung jawabnya sebagai seorang dokter dan bereinkarnasi ke dalam novel sejarah dan menjadi karakter Huang Jia-Sheng, seorang tabib wanita yang tidak pernah di akui bakatnya sehingga ia bersikap liar dan akhirnya mati sia-sia bersama bakat dewa obatnya yang menjadi bumerang setelah sang tokoh utama pria yakni jendral muda Yue Fei memanfaatkannya untuk balas dendam. Yue Fei adalah tokoh utama dalam novel yang diberikan berkah oleh dewa perang berupa kekuatan hebat ketika memegang senjata apapun, namun sayangnya ia harus mati di sel penjara karena racun. Setelah mati atas tuduhan pengkhianatan dan pemberontakan oleh kanselir istana, ia terlahir kembali untuk balas dendam sesuai plot novel dan berniat membunuh Jia-Sheng. Untuk bertahan hidup di garis waktu keduanya, Lu Xiang menggunakan bakatnya yang ia bawa dari kehidupan sebelumnya sebagai seorang dokter dan menjadi orang yang paling di percayai oleh karakter utama pria untuk berdiri disisinya dan menjaga rahasianya. Merawat Yue Fei sepenuh hati demi bertahan hidup, tanpa sadar Lu Xiang akhirnya justru membuat Yue Fei jatuh cinta padanya dan rela membuang semua darahnya untuk melindunginya dari kejaran semua orang yang ingin memanfaatkan bakat dewa obatnya. ____________________________________________________________ Tittle : 永远的爱国医生故事 (Yǒngyuǎn de àiguó yīshēng gùshì)/Tale of the Eternal Patriotic Doctor *Perhatian untuk pembaca. Penulis ingin menegaskan jika kisah di novel ini adalah FIKSI yang terinspirasi dari sejarah dan cerita di dalamnya mengambil sedikit bagian dari sejarah namun tidak ada hubungannya sama sekali dengan sejarah asli. Dan jika ada timeline yang tidak sesuai mohon maafkan kekurangan penulis yang bukan seorang sejarawan ini. Latar : Novel ini berlatar tahun 1133 ketika Dinasti Song telah kehilangan separuh wilayahnya karena invasi Jurchen dari Manchuria dan ketika pahlawan Yue Fei di angkat menjadi jendral. Cast : 1. Zhou Ye (Huang Jia-Sheng) 2. Song Weilong (General Yue Fei) Genre : Historical, Medicine, Military, Politic, Romance, Angst/Tragedy. Petunjuk untuk pembaca : ini adalah kisah reinkarnasi dan kelahiran kembali yang berulang. Ilmu medis yang ada tidak bisa diterapkan kedalam dunia nyata, jadi harap nikmati saja ceritanya ^○^ Terimakasih atas dukungannya!. A/N : cover by @yuu.sa

YuuSa · History
Not enough ratings
7 Chs

4. Musim dingin ketika darahnya mengalir

(Bambu yang tumbuh di atas tanah tidak meminta hujan. Batu yang terendam di sungai tidak hanyut. Bunga emas akan selalu mekar di musim semi ...)

.

.

.

Di tengah perjalanan, Jia-Sheng dan Wei Shun yang membantunya membawa jendral Yue keluar dari pavilium angin & ombak, secara kebetulan bertemu dengan pasukan Jendral Yue yang di pimpin oleh Jendral Zhang Xian. Rupanya jendral Zhang telah menyusun rencana dan membentuk regu penyelamat untuk mengeluarkan jendral Yue dari penjara secara diam-diam. 

Tapi siapa sangka usaha mereka telah dibantu langit begitu melihat Jia-Sheng membawa jendral mereka. Walau begitu, Zhang Xian masih merasa waspada dan menjadi panik karena orang yang membawa jendral mereka adalah orang asing yang tidak di ketahui statusnya sebagai kawan atau lawan. 

"Jendral!"

"Sstt!" Jia-Sheng segera mendesis untuk mengisyaratkan Zhang Xian diam dan tidak membuat kebisingan. 

"Siapa kau?!. Serahkan jendral Yue kepada kami!" Ucap Zhang Xian dan dengan mudahnya ia pun mendapatkan jendral mereka kembali tanpa harus ada pertarungan karena Jia-Sheng langsung menyerahkannya pada Zhang Xian. Bagaimanapun, Zhang Xian memiliki kekuatan lebih untuk menolong Yue Fei daripada dirinya. 

"Pegang dia dengan baik. Aku sudah memberikan pertolongan pertama dengan menutup titik akupuntur untuknya agar racun dalam dirinya tidak menyebar lebih jauh lagi, tapi racun dalam tubuhnya masih ada jadi tolong hati-hati membawanya ..." jelas Jia-Sheng. 

Setelah Jia-Sheng menyerahkan Yue Fei pada Zhang Xian dan bahkan memberikan pertolongan pertama pada jendral Yue yang. Zhang Xian pun akhirnya membuat keputusan cepat dan menilai jika Jia-Sheng adalah kawan untuk sementara waktu yang bisa ia ajak kerjasama. 

"Disini ada jejak kaki dan darah!. Cepat ikuti jejak itu!. Jendral Yue pasti belum jauh dari sini!" 

Semua orang yang ada di sekitar Jia-Sheng tentu dapat mendengar suara ribut itu. Karena salju telah menumpuk di jalan, jadi mau tak mau ia harus meninggalkan jejak. Tapi untungnya pasukan Zhang Xian sudah memiliki rencana jadi mereka segera pergi dari sana sebelum para prajurit menemukan mereka dan menangkap kembali jendral Yue yang masih dalam keadaan sekarat. 

Angin yang berhembus semakin kuat menandakan jika badai akan segera tiba di Kaifeng, namun hal tersebut tidak membuat prajurit istana menyerah untuk mencari tahanan pengkhianat itu. Bagi mereka yang percaya kata-kata busuk kanselir Qin, badai yang kelak diciptakan jendral Yue adalah badai yang lebih berbahaya daripada harus menghadapi badai musim dingin saat ini, jadi mereka terus berjalan maju di atas salju yang menenggelamkan langkah-langkah mereka.

Membunuh musim dingin, menghidupkan musim semi. Itu adalah kiasan yang menggambarkan pemikiran prajurit istana yang tengah mencari jendral Yue. 

Sementara pemikiran Melindungi musim semi, dan menghindari musim dingin adalah hal yang membuat pasukan Zhang Xian juga tidak menyerah untuk pergi melarikan diri bersama dengan jendral Yue. 

Setelah berhasil melewati tembok perbatasan ibu kota, Zhang Xian segera pergi memacu kuda-kuda yang telah ia siapkan sebelumnya dan segera pergi menuju tempat yang mereka tuju. Tempat itu adalah tempat persembunyian jendral Zhang Xian bersama dengan pasukan lainnya selama ini. 

"Cepat baringkan jendral Yue. Aku harus mengeluarkan racun di tubuhnya!" Ucap Jia-Sheng. Wajahnya terlihat khawatir. Ia takut kondisi Jendral Yue semakin buruk. 

Sementara Jia-Sheng memeriksa jendral Yue yang sudah seperti mayat, Wei Shun menjelaskan segala hal yang ia ketahui pada Zhang Xian tentang Jia-Sheng sehingga kekhawatiran Zhang Xian perlahan terus memudar lagi dan hampir hilang.

Semua kecemasan Zhang Xian sebenarnya datang dari rasa kepercayaannya yang menurun pada orang lain setelah hampir setengah pasukannya dan pasukan jendral Yue menjadi pengkhianat karena mencari aman. Mereka meninggalkan kesetiaan mereka untuk jendral mereka karena takut. 

Jika bawahan mereka saja menjadi pengkhianat, mana mungkin Zhang Xian tidak meletakan rasa curiganya pada orang asing?. Ia takut Jia-Sheng yang mengaku sebagai tabib sebenarnya akan membunuh jendral Yue. Namun melihat keseriusan Jia-Sheng dalam merawat jendral Yue membuat rasa curiga Zhang Xian benar-benar pergi. 

Uhuk!

Uhuk!

Jendral Yue menyemburkan darah dari mulutnya setelah Jia-Sheng memberikan racikan obat herbal yang dapat mengeluarkan racun. 

"Syukurlah dia sudah memuntahkan darah kotor itu. Sisanya adalah mencuci darahnya yang telah tercampur dengan racun yang sudah mengendap lama ..." gumam Jia-Sheng. 

Di tengah rasa lega Jia-Sheng, raut wajah waspada di wajah Zhang Xian kembali muncul ke permukaan setelah ia mendapat laporan jika pasukan prajurit istana ternyata sudah mengetahui lokasi mereka dan yang terburuk adalah mereka telah mengepung tempat persembunyiaan ini. 

"Jendral Zhang, pasukan istana sudah mengepung kita!" 

"Apa?. Mereka sudah mengepung tempat kita?. Bagaimana bisa?!" Tukas Zhang Xian. Fikirannya langsung bekerja. Ia menilai jika ternyata masih ada pengkhianat di sekitarnya yang mungkin telah mengirim lokasi rahasia pada prajurit istana. Tapi Zhang Xian tidak memiliki waktu untuk mencari pengkhianat itu. 

"Tabib. Apakah jendral Yue masih dalam kondisi yang buruk untuk pergi?" Tanya Zhang Xian pada Jia-Sheng.

"Jika anda bertanya tentang penyebaran racunnya, sepertinya racun di dalam tubuh jendral Yue sudah dapat di netralkan dan dia bisa dibawa pergi. Apakah anda akan membawa pergi jendral Yue dari sini?"

"Sepertinya harus begitu karena pasukan istana sudah mengepung tempat ini ..." 

"Apa?. Sudah mengepung tempat ini?!" Jia-Sheng terkejut dan ikut panik. Ia berfikir, mungkinkan ia tidak bisa menghindari plot novel dan takdir di dalamnya?. 

Jia-Sheng sadar jika ia saat ini berada di plot novel yang berjalan di timeline pertama dimana jendral Yue akan mati dan dirinya pun akan mati. Tapi Jia-Sheng sama sekali tidak memikirkan nasibnya. Ia lebih memilih memikirkan takdir jendral Yue yang seolah sudah mengikat dirinya.

Bagi Jia-Sheng, jendral Yue adalah kesempatan kedua yang diberikan langit untuk menyesali perbuatannya karena lari dari tanggung jawabnya sebagai seorang dokter. 

"Tabib. Apakah anda benar-benar ingin menolongnya dan tidak takut mati?, jika anda memberikan kesetiaan pada jendral Yue, aku akan membuka jalan untukmu dan jendral Yue untuk pergi lebih dulu dari sini--"

"Keselamatan jendral Yue lebih penting!" Tukas Jia-Sheng. Ia benar-benar ingin menyelamatkan Yue Fei. Jika ia diberi kesempatan untuk menyelamatkannya, maka itu adalah sekarang dan ia tidak akan membuang kesempatan itu. 

"Bagus. Sepertinya aku bisa mempercayaimu ... setelah semua ini berakhir dan kondisi aman, aku akan berterimakasih padamu dengan benar" ucap Zhang Xian. 

Hanya bisa mengandalkan dirinya dan pertolongan langit. Zhang Xian pun mempercayakan jendral Yue pada Jia-Sheng dan bertarung melawan prajurit istana yang telah masuk ke dalam untuk membuka jalan agar Jia-Sheng dan jendral Yue dapat pergi. 

"Siapa kau?. Kau bukan prajuritku ..." ucap Yue Fei yang telah sadar. Suaranya serak namun ia tetap bertanya pada Jia-Sheng karena ia merasa asing dengannya. Yue Fei sendiri hafal dengan semua wajah dan nama bawahannya. 

"Bukan waktu yang bagus untuk menjelaskan siapa aku. Kita harus pergi dari sini terlebih dahulu, Tuan ..." ucap Jia-Sheng. Ada perasaan lega ketika ia mendengar suara Yue Fei. Jia-Sheng bahkan merasa lebih baik lagi ketika Yue Fei bisa berjalan dengan kedua kakinya meski ia masih harus dipapah.

"..." Yue Fei hanya terdiam setelah mendengar itu. Entah ia sedang berfikir dan menebak segala kondisi atau ia memang tidak berfikir sama sekali karena kepalanya yang pusing. 

"Keluarlah atau aku akan membunuh semua keluarga Yue dan semua keluarga bawahan jendral Yue!" 

Ketika Jia-Sheng, Zhang Xian, Wei Shun, dan Yue Fei sudah hampir sampai ke tempat kuda, mereka dikejutkan oleh hal yang tak terduga. Sebuah suara akhirnya menghambat pelarian mereka. 

"Jendral, kita harus pergi!" Ucap Zhang Xian segera setelah suara-suara ancaman itu terdengar. Zhang Xian berwajah khawatir. Ia adalah orang yang sangat memahami sifat jendral Yue. 

Yue Fei terdiam di samping kuda ketika Zhang Xian hendak membantunya naik ke atas kuda. 

Di saat seperti ini, Zhang Xian mencapai puncak ke khawatiran dan ia tiba-tiba terjatuh dan bersujud di kaki Yue Fei. 

"Jendral, aku mohon. Pergilah dari sini!" Ucap Zhang Xian seolah ia tidak rela kehilangan harapannya. 

""Zhang Xian!. Aku tidak memintamu untuk menyelamatkanku. Aku memerintahkanmu untuk melindungi warga sipil menggantikanku!" Tekan jendral Yue pada Jendral Zhang. Ia masih sempat mengeluarkan emosinya dan memperdulikan orang lain disaat kondisinya sendiri hampir berada di ambang kematian. 

"Jendral!. Aku mohon!. Hanya kau satu-satunya yang bisa mengembalikan musim semi di tanah Song!. Aku tidak memiliki keberanian memikul tanggung jawab yang besar itu!. Aku mohon!" Zhang Xian terus memohon di dalam kondisi yang mendesak sampai akhirnya Yue Fei yang entah bagaiman terlihat sudah cukup pulih bisa bergerak dengan cepat dan mengambil pedang di tangan Zhang Xian. 

"Semua bawahanku bukanlah seorang pengecut ... aku sangat yakin" ucap Yue Fei. Pada akhirnya ia adalah orang yang keras kepala dan selalu mementingkan orang lain dengan egoisnya. Ia tidak membiarkan orang lain untuk peduli padanya karena hal itu hanya akan menodai kehormatannya sebagai seorang kesatria. 

"Itu jendral Yue!. Tangkap dia dan semua bawahannya!. Mati atau hidup!"