webnovel

TAKDIR YANG MENENTUKAN

menceritakan kisah antara dua orang yaitu Geandra Cornelia Agata dan Abyan Syarif Alaska mereka sepasang kekasih yang tidak pernah terpisahkan sampai suatu hari musibah menimpa mereka di saat acara pernikahan akan di gelar membuat sesosok geandra lagi dan lagi terpaksa mundur dan mengalah dia lebih memilih pergi dari kehidupan seorang abyan dari pada harus melawan ego nya kepada orang yang seharusnya lebih tepat abyan tanggung jawabkan dari dirinya. tetapi di suatu hari ada seseorang yang mampu membuat geandra melupakan kenangan buruknya bersama abyan dan kala itu seseorang itu membuatnya jatuh hati pada geandra dan berniat untuk memiliknya. siapa pria misterius itu?? lebih baik aku memilih pergi dari pada harus memaksakan ego ku dan membiarkan seseorang yang tidak bersalah dan tidak mendapatkan keadilan hanya karena ego ku saja dan aku berdoa semoga mereka bahagia. - Geandra Cornelia Agata maaf kan aku geandra memang aku salah di sini tetapi apa yang harus ku lakukan aku tidak mencinta wanita di hadapan ku aku lebih memilih geandra tetapi karena kecelekaan yang tidak sengaja dan sebuah kesalahan yang ku lakukan malam itu juga membuat ku lagi tidak bisa berbuat apa apa selain menyesali perbuatan ku dan harus bertanggung jawab atas perbuatan ku - Abyan Syarif Alaska maaf kan aku abyan sebenarnya ini bukan kesalahan dirimu ini adalah kesalahan ku yang begitu lalai dan takut seharusnya dia tidak bertanggung jawab atas diriku melainkan orang lain karena dia lah membuat diriku seperti ini karena dia tidak mau bertanggung jawab atas diriku aku terpaksa menggunakan cara ini untuk memanfaat kan situasi dan juga seorang pendamping dan seorang ayah yang mau menerima kami. - Adira Kanaya Ziba seandainya aku datang di awal kehidupan mu sebelum bersama abyan mugkin dirimu tidak akan seperti ini merelakan cinta mu demi kebahagiaan orang lain aku berjanji akan selalu membahagiakan dirimu selamanya. - Alfarezi Kavindra Aiwin

Cherrylll_blossom · Teen
Not enough ratings
39 Chs

PART 35

" Dan kau jelaskan padaku di mana Gea sekarang " tanya Abyan pada Haris menatap nya tajam

"Emm begini tuan saya akan menceritakan yang singkat saja Nona Geandra ada bersama tuan axton untuk sekarang " ucap Haris

" Bagaimana bisa " tanya Abyan tidak habis pikir

" Siapa yang mengatakan nya padamu " tanya Abyan

" Frans yang mengatakan nya tuan dia membantu tuan axton  untuk membawa nona Gea dan bisa tanya lebih lengkap pada Frans dan tuan Leo dan tuan Reyhan " ucap Haris

Tidak lama datanglah Reyhan dan Rezi dari arah jauh

"Hosh hosh hosh bagaimana keadaan Lee "tanya Reyhan yang baru saja datang

" Di mana Ziba apa dia baik baik saja hah " ucap Rezi memandang Lee tajam ada raut khawatir di wajahnya

" Dia dalam ruangan operasi anda tenang saja tuan " ucap Lee datar

" APA YANG KAU LAKUKAN PADANYA HAH SAMPAI DIA MASUK RUANGAN OPERASI " ucap Rezi menarik kerah baju Lee dan menatapnya tajam

" Lepaskan dia Rezi " ucap Abyan berdiri dari duduknya

" Kau diam saja tidak perlu ikut campur ini urusan ku dengan nya " ucap Rezi

" Aku berhak ikut campur dia anggota ku kau hanya penghianat di sini " ucap Abyan

Rezi terdiam sejenak dengan cepat Abyan melepas tangan Rezi dari Lee

" Kau masih punya urusan dengan ku bukan dnegan nya " ucap Abyan

" Berhenti lah ini masih di rumah sakit"ucap Reyhan memisahkan keduanya

"Lee bawa pria ini dari sini dan obati luka mu " ucap Reyhan

"Baik tuan " ucap Lee menarik kerah baju Rezi dan membawanya pergi

" obati luka mu dulu biar aku dan Haris di sini " ucap Reyhan

"Kau saja kau lebih parah aku di sini sendiri kau temani Reyhan" ucap Abyan menyuruh Haris pergi bersama Reyhan

" Aku sudah menghubungi Frans pasti dia sudah sampai di lokasi sekarang mungkin dia akan kemari" ucap Reyhan

Abyan hanya berdehem saja sebagai jawaban Nya

2 jam berlalu pintu operasi 1 terbuka

"Bagaimana dia baik-baik saja bukan tanya Abyan

" Tenang lah tuan keadaan nya sudah stabil kami sudah  berhasil mengeluarkan peluru dari dada nya yang bersarang untuk sementara keadaan pasien masih belum sadarkan diri Untuk saat ini mungkin sekitar 1 hari tuan akan istirahat dulu kami memberinya obat bius " ucap Dokter itu

"Baiklah berikan tempat ternyaman untuk Leo " ucap Abyan pada Haris

" Baiklah tuan " ucap Haris berlalu pergi

✿ ✿ ✿ ✿

"Bagaimana keadaan nya " tanya Lee yang baru saja datang

" dia masih pengaruh obat bius sekitar 2 sampai 3 jam baru akan sadar bagaimana dengan Rezi " ucap Abyan

" dia ada di ruangan Ziba di lantai atas ini nomor 03 " ucap Reyhan

Abyan bangkit dari duduk 

" mau kemana kau " tanya Reyhan 

" apa aku perlu memberitahu mu " tanya Abyan sebaliknya

" maksud ku biarkan saja mereka dulu berdua beri mereka waktu sebentar untuk mengobrol jangan terlalu tergesa-gesa "ucap Reyhan

"kau pikir aku bisa diam saja hah di saat dia menipu mengkhianati kita semua apa aku bisa diam saja di saat dia tahu Gea terluka apa dia ada membantu sama sekali hah tidak kan " ucap Abyan menarik kerah kemeja Reyhan dan menghempaskan nya

" aku tidak akan memberi mereka ampun sedikit pun " ucap Abyan memutar knop pintu 

BRAKK...

" haish si batu itu memang " umpat Lee kesal 

" Kau tunggu lah di sini aku akan menyusul nya" ucap Reyhan berlalu pergi

" pergilah tenangkan emosi nya itu " ucap Lee

Brakk...

pintu di buka dengan kasar dari arah luar

" Bisa kita bicara berdua " ucap Abyan yang masih di ambang pintu menatap sinis kedua orang di hadapan nya 

tanpa bicara apapun Rezi beranjak dari duduk nya 

TAMAN 

" aku akan menjelaskan semua nya " ucap Rezi membuka suara

" baiklah kamu pikir aku akan percaya dengan cerita mu nanti heh "ucap Abyan

" aku tidak peduli kau percaya atau tidak yang penting aku sudah menceritakan semua nya padamu kau bisa mencaritahu nya sendiri nanti " ucap Rezi 

Abyan hanya diam saja mendengar semua cerita Rezi tanpa menyahut sama sekali 

" kau bisa mencaritahu nya sendiri bukan " ucap Rezi

Abyan masih diam menatap sinis orang di hadapan nya

" Aku harus pergi untuk menemani Ziba" ucap Rezi menjauh 

" aku akan menceraikan Ziba " ucap Abyan tiba-tiba 

langkah kaki Rezi terhenti mendengar penuturan Abyan barusan 

Abyan mendekat ke arah Rezi 

" kau masih mencintai nya bukan " ucap Abyan lagi

" kau jangan gegabah Abyan " ucap Rezi 

" aku tidak gegabah aku melakukan ini atas dasar kami tidak saling mencintai itu saja aku juga tidak ingin memisahkan seorang ayah dengan anak nya  " ucap Abyan

" kau masih cinta Ziba kan makanya kau rela mati-matian membantu nya walaupun itu salah " ucap Abyan 

" ya aku masih cinta dia dan aku setuju dengan keputusan mu " ucap Rezi

" aku akan mengurus nya secepat mungkin agar kau bisa menikah dengan Ziba " ucap Abyan

" baiklah aku tunggu kabar mu aku tidak akan memberitahu Ziba tentang perceraian kalian saat semua nya sudah selesai aku akan memberitahu nya nanti agar dia tidak bertindak gegabah seperti sebelum nya " ucap Rezi 

" aku harus pergi " ucap Abyan berlalu pergi

✿ ✿ ✿ ✿

" assshh"gumam Ziba memegangi kepala nya yang sedikit pusing

" kau sudah bangun apa ada yang sakit " tanya Rezi 

" air aku butuh air " ucap lirih Ziba

Rezi menuangkan segelas air dan membantu Ziba minum nya

" apa ada yang sakit " tanya Rezi khawatir

Ziba menggelengkan kepalanya pelan bukan Rezi nama nya kalau dia tidak percaya akan perkataan Ziba Rezi memencet bell untuk memanggil dokter

klekk...

" selamat sore nona Ziba apa ada yang terasa sakit di bagian tertentu " tanya dokter 

" tidak ada hanya saja masih sedikit pusing " ucap Ziba

" itu hanya efek samping dari obat bius nona dan untuk luka-luka nya harus rajin minum obat dan beri salep nya jangan terlalu sering terkena air berhenti mengangkat beban berat apapun 1 minggu sekali konsultasi dengan saya " ucap dokter 

" baiklah dok terima kasih " ucap Rezi

" saya permisi dulu nona Ziba dan tuan Rezi " ucap dokter berpamitan pergi

" kenapa kau di sini " tanya Ziba

" aku khawatir dengan mu " ucap Rezi

Ziba hanya diam saja dia merenung sesaat hening beberapa saat sampai Ziba akhirnya membuka suara

" maaf " ucap Ziba 

Rezi menatap Ziba sesaat 

" aku minta maaf " ucap Ziba lirih

" untuk " tanya Rezi 

" semua perbuatan ku dan dia " ucap Ziba mengelus perut nya yang mulai buncit

" aku sudah memaafkan mu Ziba " ucap Rezi tulus

" kenapa kau dengan mudah nya bisa memaafkan seseorang begitu saja hiks aku benci dengan sifat mu " ucap Ziba mulai terisak

" hei aku tidak pernah membenci mu Ziba sejak awal aku bertemu dengan mu aku selalu menyayangi mu dengan tulus " ucap Rezi 

" aku benci dengan itu " ucap Ziba

" sudah lah lupakan masa lalu sekarang lebih baik kau menata ulang masa depan mu " ucap Rezi 

" kau benar dan aku menyadari satu hal aku gak bisa memaksa cinta seseorang untuk mencintai ku aku bodoh Rezi hiks kenapa aku baru menyadarinya sekarang kenapa " ucap Ziba memukul kepala nya pelan 

" hei hei hentikan itu bukan salah mu mungkin ini takdir tuhan yang membuat jalan cinta mu serumit ini " ucap Rezi memegang kedua tangan Ziba 

" seperti nya aku akan membuat keputusan yang tepat untuk kita dan semua nya " ucap Ziba 

" apa maksud mu " tanya Rezi

" Abyan pasti sedang mengurus surat cerai kita dan aku akan membebaskan nya mengikhlaskan dia dengan Gea aku juga sudah memutuskan untuk pergi jauh dari sini memulai hidup baru dengan anak ku nanti nya dan kau bisa mencari pasangan baru Rez yang lebih baik dariku " ucap Ziba mantap

" hentikan itu kau akan tetap di sini aku masih cinta sama kamu Ziba kau jangan pergi dengan anak ku aku akan menikahi mu " ucap Rezi kesal

" hahahaha hentikan lah Rezi kau tidak perlu bertanggung jawab hanya karena kasihan dan terpaksa pada ku kau tahu bukan aku kaya raya aku masih sanggup menanggung biaya sekolah anak ku nanti " ucap Ziba tersenyum miris

" aku serius Ziba aku akan tetap menikahi mu bagaimana pun cara nya sekalipun kau harus pergi ke ujung dunia aku akan tetap mencari mu " ucap Rezi 

" istirahatlah aku akan pergi sebentar" ucap Rezi lagi beranjak dari duduknya 

Ziba hanya diam tanpa terasa air mata nya merembes keluar

" arghh sialan " umpat Rezi kesal 

" hentikan lah tuan kau bisa melukai tangan mu " ucap Regan mendekat ke arah Rezi yang masih sibuk meninju dinding di hadapan nya 

" buat apa kau di sini apa Abyan menyuruh memata-matai ku" ucap Rezi 

" saya bekerja pada nona Gea bukan tuan Abyan " ucap Regan 

" baguslah kalau gitu kenapa kau kemari" tanya Rezi

" aku hanya berjalan -jalan saja terus lihat tuan di sini seperti orang gila maka nya saya kemari "ucap Regan tanpa merasa bersalah

"kurang ajar kau mengataiku gila " ucap Rezi kesal 

" saya kan mengatakan yang sebenar nya tuan " ucap Regan lagi berlalu pergi

" dasar anak buah gadungan " umpat Rezi kesal 

✿ ✿ ✿ ✿

klekk...

" kenapa kau kembali lagi di mana Abyan " tanya Lee 

" aku kehilangan jejak nya saat aku masuk mereka sudah gak ada biarkan lah mereka menyelesaikan nya sendiri " ucap Reyhan merebahkan tubuhnya di sofa panjang

beberapa menit kemudian pintu ruangan terbuka 

klekk...

bertepatan dengan Leo sadar 

" enghh" erang Leo 

" hei hei lihat Leo sudah sadar panggil dokter cepat " heboh Lee menepuk nepuk paha Reyhan kasar 

" ishh santai lah anjing di pikir gak sakit apa " umpat kasar Reyhan mendial nomor dokter

Abyan melangkah ke arah brankar melihat Leo yang sedikit kesusahan bangun dari tidur nya 

" kau jangan bangun dulu bro luka mu masih belum pulih betul " ucap Abyan

Leo hanya diam saja sesekali meringis merasakan luka nya 

klekk...

" selamat sore tuan tuan saya akan memeriksa keadaan tuan Leo " ucap dokter 

" silahkan dok " ucap Reyhan

" apa masih terasa sakit luka nya tuan Leo" tanya dokter 

" iya lah masih sakit orang baru aja di operasi gimana sih dokter " bukan Leo yang menjawab tapi Lee

Reyhan yang kebetulan di samping nya menginjak kaki Lee dengan kencang 

" ANJING SAKIT BANGSAT " teriak Lee spontan melihat ke arah Reyhan yang tampak santai maju ke depan 

dokter itu hanya tersenyum wajar dan Abyan hanya diam saja 

" beri dia obat yang lebih efisien agar luka nya cepat sembuh " ucap Abyan 

" saya akan melakukan yang terbaik untuk pasien kita di rumah sakit tuan tidak perlu khawatir seminggu sekali konsultasi ke dokter ya tuan untuk mengecek luka nya jangan terlalu sering beraktivitas yang berat " ucap dokter 

" saya permisi dulu tuan tuan " ucap dokter

" terima kasih dokter " ucap Leo