webnovel

2. Kejutan

"Kenapa, semakin aku berusaha mengikhlaskan, rasa sakit ini semakin menyiksa, beginikah rasanya kehilangan ?, begini kah rasanya menyesal tidak memanfaatkan waktu sebaik mungkin ketika orang terkasih kita masih hidup ?" Lirih Felicya seraya menghapus air mata nya dan melihat ke foto keluarganya di sana ada Halmeoni, eomma dan appanya mereka tengah tersenyum memeluk Felicya kecil.

"Eomma dan appa ku, jangan pernah mempertanyakan kemana mereka, mereka tidak ada di sini" ucap Ccya sembari tersenyum kecut.

Lebih tepat nya mereka tinggal di paris untuk mengurus salah satu perusahaan utama milik ayahnya di sana, mereka jarang kembali Seoul"

"Hampir tiap bulan eomma dan appa akan berada di negara yang berbeda untuk mengurus perusahaan yang memiliki berbagai cabang di beberapa Negara, mereka selalu mengurus perusahaan dengan baik dan sangat telaten sedangkan aku tak pernah sekalipun di urus, aku hanya dibuat, dilahirkan, di besarkan dan hidup untuk diabaikan, jangankan di urus di jenguk pun hampir tak pernah, Mereka tak pernah peduli pada ku, hidup ku benar-benar sangat menyedihkan, teman-teman ku selalu mengatakan sangat enak menjadi anak tunggal dikeluarga yang berada dan kaya raya dan memiliki segalanya, pasti akan di beri kasih sayang penuh, selalu dimanja, memiliki banyak uang, bisa membeli apapun yang ku inginkan,  apapun keinginan ku pasti akan ku dapatkan, fakta nya hidup ku tak seperti itu berbanding terbalik dengan khayalan teman-temanku, bagi eomma dan appa ku pekerjaan dan perusahaan jauh lebih penting dari ku."

"Dulu ketika aku masih kecil aku selalu iri dengan teman-teman sebaya ku yang bisa menghabiskan akhir pekan bersama keluarga nya, bercanda tawa, Aku benar-benar ingin seperti mereka, Aku anak mereka satu-satunya namun kehadiran ku seakan tak pernah dianggap ada, aku tak pernah sekalipun di pedulikan".

"Mereka hanya terus menerus memberi ku uang, barang mewah, harta yang berlimpah dan kekayaan namun tak sekalipun memberi ku kasih sayang layaknya rasa cinta orang tua pada anaknya padahal yang ku inginkan bukan harta dan kekayaan yang berlimpah, Aku tidak butuh itu semua, aku hanya ingin hidup sederhana bersama mereka, melihat mereka selalu di sisi ku dan aku juga ingin menghabiskan hari-hari ku bersama mereka namum eomma dan appa tak pernah mengerti apa yang ku inginkan".

"Besok adalah hari ulang tahun ku yang ke 25 aku berharap eomma dan appa besok datang mengunjungi ku" ucap Felicya penuh harap sembari memandang sang Surya.

Pukul 08.00

Seorang pelayan datang dengan langkah perlahan kearah kamar felicya dan mengetok pintu dengan pelan

Tok....tok..tok....

"Nona..."

"Nona, bangun"

"Nona, bangun ini sudah pagi, ayo turun sarapan, hari ini menu nya makanan kesukaan nona," ucap nissa seorang pelayan yang bertugas mengurusi segala keperluan felicya.

"Iya ahjumma Ccya udah bangun kok sebentar lagi Ccya keluar." setengah jam kemudian Ccya sudah selesai mandi dan berdandan rapi.

Krieett... bunyi pintu ketika Ccya membuka pintu.

"Waahhhh... apa ini." pekik Felicya Louist terkejut

"Saengil chukha hamnida... saengil chukha hamnida...  saranghaneun Felicya Louist saengil chukha hamnida." Ccya terkejut mendapatkan surprise dari ahjumma, para pelayan, sopir, satpam yang semua berkumpul didepan kamarnya menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk nya, tampak ahjumma tengah memegang sebuah kue beras kesukaan Ccya.

"Seandainya eomma dan appa ada disini pasti terasa jauh lebih seru lagi" batin Ccya dengan ekspresi wajah hampir menangis.

"Nona.... nona jangan menangis, maaf kalau surprise dari kami tidak bagus" ucap nissa meminta maaf dengan panik saat melihat perubahan wajah Ccya

"Tidak apa-apa ahjumma, tidak apa-apa, terima kasih atas kejutan yang kalian berikan." Felicya menahan isak tangis nya, dia merasa sangat terharu

"aku rasa nona tidak menyukai kejutan yang kita berikan " ucap Keyla pada Nissa.

"Mohon nona bersedia memaafkan kami, kejutan yang kami berikan tidak berkenan di hati nona" ucap Nissa sembari menunduk hormat

"Ahjumma, hentikan, maafkan aku, kejutan ini membuat ku sangat bahagia sampai aku ingin menangis" ucap Ccya menghentikan Nissa sembari tersenyum menyembunyikan luka di hatinya, dia tidak ingin para pelayan yang sudah susah payah menyiapkan kejutan untuknya menjadi sedih, Ccya tidak bisa menyalahkan orang lain atas kekecewaan yang di rasakan nya dia kecewa karena berharap terlalu tinggi, dia kecewa karena harapannya tak sesuai dengan kenyataan, Ia terlalu berharap pada orang tua nya untuk datang sekali saja merayakan ulang tahunnya.

"Syukur lah kalau nona suka." ucap Nissa tersenyum lega

"Ayo nona tiup lilin nya nona." desak Keyla

"iya." Felicya bersiap meniup lilin

 

"Tunggu dulu nona, sebelum tiup lilin lebih baik make a wish dulu nona" Nissa mengingatkan Felicya 

Ccya pun mengikuti saran ahjumma, memejamkan mata nya dan mulai memanjatkan doa "Semoga eomma dan appa tahun ini bisa mengunjungi ku, aku merindukan mereka."

"Nona, ayo turun ke bawah sarapan, kami sudah menyiapkan makanan kesukaan nona" ucap Keyla dengan penuh semangat.

"Benarkah ?, waaahhh makasih ahjumma ayo kita sarapan bersama." Ccya mulai berjalan dengan menarik lengan Nissa.

Mendengar ajakan nona mereka para pelayan seketika itu juga saling berpandangan satu dengan yang lain nya mereka tidak berani menolak maupun mengiyakan ajakan Ccya jadi mereka hanya memilih diam tanpa mengeluarkan sedikit pun suara melihat teman-temannya diam tanpa ada yang berani berbicara, Nissa berinisiatif untuk berbicara pada Ccya

"Maaf nona, tidak sepantasnya kami para pelayan duduk satu meja dengan nona, kami semua akan sarapan sendiri di dapur" Nissa berbicara dengan pelan takut membuat nonanya kecewa.

"Yahhh aku makan sendiri lagi dong bahkan di hari ulang tahun ku kalian gak mau menemani ku, kalian bahkan menolak makan bersama ku," Ccya berakting sedih seolah hendak menangis. 

"ah... nona, maaf nona, nona jangan menangis, hari ini hari bahagia nona jadi nona tidak boleh sedih, kami semua akan makan bersama nona" ucap Nissa panik melihat ekspresi sedih nona mereka

"Nah gitu dong, kalau gitu ayo kita sarapan bersama" ucap Felicya

Di tengah acara sarapan bersama Felicya mengajukan sebuah ide kepada para pelayannya.

"gimana kalau kita pesta barbeque hari ini ? apakah kalian setuju ?" Tanya Felicya

"Tentu saja kami setuju nona, yang penting hari ini nona gak boleh sedih ya, nona harus bahagia terus." Nissa sedikit memahami suasana hati Felicya, di hari istimewanya selalu tak ada orang tuanya di sisinya

"Iya ahjumma Ccya gak sedih kok, ahjussi nanti belikan bahan buat barbeque ya."

"Siap nona."

"Beli daging yang banyak ahjussi."

"Iya nona, akan segera hamba laksanakan." Ucap Kai Bergaya ala pangeran

"hahaha.. ayo kita sarapan bersama terlebih dahulu baru kita sama- sama mempersiapkan tempat pestanya." Ajak Ccya menarik lengan nissa

"Baik nona," ucap para pelayan serempak