webnovel

TAKDIR ALLAH

Memang jodoh cerminan dari diri sendiri namun tidak ada salahnya bukan jika kita berusaha dan berubah demi mendapatkan orang tersebut. *** Dilain sisi Adit saat ini sedang berada ditempat tongkrongan bersama teman-temannya. Adit merupakan salah satu penggemar motor sport. Dia mendapat julukan sebagai king of motor karena prestasi nya yang selalu menjadi juara lomba balap liar menjadikan nya dirinya dikenal banyak orang. "Hay brother tumben Lo diam saja disini gak gabung sama teman-teman yang lainnya" seru doni teman Adit yang tiba-tiba muncul. "Lagi gak mood gue" balas Adit sembari menghisap rokok nya. "Ada gerangan apakah ini? Apa jangan-jangan Lo sedang patah hati? Soalnya sedari tadi gue perhatiin Lo kebanyakan melamun" Tanya Doni yang sedikit kepo. "Apaan sih Lo" kelak Adit. "Alah jujur ajalah bro sama gue lagian kita kan juga udah kenal lama udah dari SD malah jadi gue tu tau semua sifat Lo termasuk kalauo sedang berbohong seperti sekarang ini" ujar doni yang masih coba memancing Adit agar mah bercerita. "Bisa aja Lo" balas Adit lalu mematikan rokoknya. "Sini-sini cerita aja sama gue siapa tau nanti gue bisa ngasih saran dan jalan keluar buat Lo" seru doni lagi. "Emm gue lagi tertarik sama cewek" balas Adit singkat. "Tertarik atau jatuh cinta hayo" goda Doni. "Untuk saat ini kayaknya gue lagi tertarik aja lebih tepatnya sih kagum sama dia soalnya gue belum bisa bilang kalau itu cinta karna gue masih trauma sama yang dulu" balas Adit yang mengingat masa kelam nya. "Kenapa harus trauma sih lagian gak semua cewek kayak gitu sekarang ini saat yang tepat buat Lo bangkit dari keterpurukan masa lalu Lo yang kelam itu" seru doni yang ingin sahabat nya itu bangkit dari peristiwa itu.

Pinky_01 · Teen
Not enough ratings
397 Chs

bab 17

Teruslah berbuat baik selagi kamu masih hidup sekali pun orang tersebut membenci mu.

***

Sepanjang perjalanan pulang ke rumah nya mama Ela hanya diam dan melamun saja Nisa yang melihat pun menjadi sedih dan kasihan.

"Yaallah kayaknya ibu ini sayang banget sama anaknya sampai dia begini andai aja ummi masih ada pasti dia juga akan begini jika aku pergi kok jadi rindu sama ummi ya" batin Nisa..

"Maaf neng kita mau kemana ya?" Tanya supir taksi. Nisa pun juga bingung rumah ibu ini dimana kalau mau nanya takut ganggu ibu nya tapi mau gimana lagi kalau dia gak tanya pasti sampai nanti mereka hanya akan muter-muter saja. Akhirnya Nisa pun mencoba bertanya pelan-pelan.

"Maaf Bu rumah ibu dimana ya?" Tanya Nisa pelan-pelan.

"Eh iya ada apa nak?" Tanya mama Ela balik karena tidak mendengar apa yang dikatakan oleh Nisa.

"Rumah ibu dimana ya?" Tanya Nisa lagi.

"Oh ada dijalan mawar no 10" balas mama Ela lalu kembali melamun lagi.

"Pak kita ke jalan mawar no 10 ya" seru Nisa mengulanginya. Setelah mereka menempuh perjalanan selama 10 menit akhir nya Mereka sampai ditempat tujuan. Dan Nisa pun memutuskan untuk turun dari mobil dan bertanya terlebih dahulu apa benar itu rumah ibu tersebut bukannya Nisa gak percaya namun dia hanya memastikan saja.

"Pak tunggu sebentar ya" seru Nisa pada supir taksi lalu keluar. Karin yang melihat Nisa turun dari taksi pun dia memutuskan untuk turun dari motornya dan menghampiri Nisa.

"Pak maaf mau tanya apa benar ini rumah nya Bu Ela?" Tanya Nisa kepada pak satpam yang tengah berjaga.

"Oh iya dek ada perlu apa ya?" Seru pak satpam.

"Jadi gini tadi waktu pulang sekolah saya melihat ibu Ela sedang sendirian dan hendak menyeberang jalan tapi dia kayaknya lagi banyak pikiran dan tidak fokus alhasil hampir saja beliau tertabrak mobil untung saja saya dan teman berhasil menolong nya" ujar Nisa mencoba menjelaskan.

"Oh iya terimakasih dek sudah menolong nyonya dari tadi kita juga lagi mencari nya sekarang beliau ada dimana?" Seru pak satpam.

"Iya sama-sama pak beliau sekarang ada didalam mobil sebentar saya akan bawa kesini" balas Nisa lalu kembali kedalam taksi dan membawa ibu Ela.

"Bu udah sampai sekarang turun dulu ya" seru Nisa pada mama Ela.

"Oh iya nak" balas mama Ela lalu turun dari mobil dibantu sama Nisa.

"Pak ini uang nya ya" ujar Nisa lalu memberikan sejumlah uang.

"Terimakasih ya neng" ucap supir taksi setelah itu dia pergi.

"Nyonya dari mana aja kita dari tadi nyariin nyonya" seru pak satpam setelah melihat nyonya nya tersebut. Namun mama Ela tidak menanggapi nya dia hanya diam dan bengong saja.

"Bolehkan kita masuk?" Tanya Karin yang tak habis pikir sama satpamnya karna bukannya cepat-cepat bukain pintu gerbang nya malah dia tanya Mulu.

"Oh iya maaf-maaf" balas pak satpam lalu membukakan pintu gerbangnya. Setelah itu Karin dan Nisa segera membawa nya masuk kedalam.

"Oh iya pak titip motor saya ya jangan sampai hilang awas kalau sampai hilang bapak saya suruh ganti" teriak Karin kepada pak satpam.

"Udah la Rin gak usah teriak gitu juga ini kan rumah orang" seru Nisa menasehati.

"Hehehehe maaf keceplosan" balas Karin.

"Tok tok tok permisi" ujar Nisa sembari mengetuk pinta rumah. Tak lama kemudian Bu Wati pun datang dan membukakan pintunya.

"Iya ada apa? Nyonya yaampun silahkan masuk" seru Bi Wati setelah melihat nyonya nya.

"Silahkan duduk dek" pinta Bi Wati.

"Terimakasih Bi" balas mereka lalu duduk.

"Nyonya gak papa kan bibi dari tadi nyariin nyonya, nyonya kemana aja sih" seru bibi khawatir.

"Jadi gini tadi waktu pulang sekolah saya melihat ibu Ela sedang sendirian dan hendak menyeberang jalan tapi dia kayaknya lagi banyak pikiran dan tidak fokus alhasil hampir saja beliau tertabrak mobil untung saja saya dan teman berhasil menolong nya" ujar Nisa mencoba menjelaskan.

"Yaallah nyonya kasian sekali kalau begitu bolehkah saya meminta bantuan kalian untuk membawa nyonya ke kamarnya" pinta Bi Wati.

"Oh iya Bi dengan senang hati" balas Nisa lalu mereka berdua segera menuntun Bu Ela ke kamarnya sesuai arahan dari Bi Wati setelah sampai dikamar Bu Ela Nisa dan Karin segera membaringkan Bu Ela diatas kasurnya dan menyelimuti nya.

"Terimakasih ya dek udah nolongin ibu" seru mama Ela tiba-tiba.

"Iya sama-sama Bu sekarang ibu istirahat dulu ya" seru Nisa lalu mama Ela pun tersenyum dan menganggukkan kepalanya lalu tertidur. Karin dan Nisa pun memutuskan untuk keluar dari kamar tersebut karena tidak ingin mengganggu waktu istirahat Bu Ela.

"Bi kalau gitu kami pamit dulu ya" seru Nisa pada Bi Wati.

"Loh kok buru-buru neng bibi kan lagi mau buatin minuman buat kalian" balas Bi Wati.

"Gak usah repot-repot bi lagian udah malam juga kan besok lain kali aja" ujar Nisa.

"Yaudah kalau begitu sekali lagi bibi ucapan terima kasih kepada kalian karena udah menolong nyonya saya, saya gak tau kalau gak ada kalian nyonya saya mungkin Sampai saat ini beliau belum pulang" seru Bi wati.

"Iya Bi sama-sama lagian kita kan sesama manusia harus saling tolong menolong kan bi" balas Nisa.

"Iya juga neng" ujar Bi Wati.

"Kalau begitu kita pamit dulu ya bi assalamualaikum" pamit Nisa lalu pergi.

"Iya neng hati-hati dijalan" balas Bi Wati. Karin dan Nisa pun langsung menuju ke tempat satpam tadi untuk mengambil motornya.

"Pak motor saya mana? Gak hilang kan?" Tanya Karin pada pak satpam.

"Tenang neng aman terkendali kalau sama bapak mah itu disana" balas pak satpam sembari menunjuk motornya Karin.

"Sip pak terimakasih ya pak" seru Karin lalu mengambil motornya setelah itu Nisa pun segera naik ke motor Karin.

"Sekali lagi makasih ya pak" ujar Karin.

"Siap neng sama-sama" balas Pak satpam. Lalu Karin melajukan motornya untuk pulang kerumahnya. Setelah beberapa menit mereka pun sampai dirumah Nisa.

"Makasih ya Rin" seru Nisa yang turun dari motor.

"Iya sama-sama kalau gitu aku langsung pulang ya" balas Karin.

"Gak mau mampir dulu?" Tanya Nisa.

"Gak lah udah malam juga kan" balas Karin.

"Yaudah aku balik dulu ya daa" pamit Karin lalu melajukan motornya kembali. Nisa pun kemudian masuk kedalam rumahnya..

"Assalamualaikum Bi" ucap Nisa lalu masuk kedalam rumahnya lalu mencium tangan Abinya.

"Waalaikumussalam nak kok tumben jam segini baru pulang" seru Abi Ahmad.

"Iya maaf Bu tadi soalnya Karin dan Nisa habis nolongin ibu-ibu yang hampir saja ketabrak sama mobil" jelas Nisa.

"Owalah begitu tapi kalian tidak kenapa-kenapa kan?" Tanya Abi memastikan.

"Gak bi kita baik-baik saja kok" balas Nisa.

"Syukurlah, kalau begitu sekarang kamu mandi bersih-bersih dulu setelah itu makan Abi tadi udah makan soalnya udah lapar" ujar Abi Ahmad memegang kepala Nisa.

"Iya Bu gak papa kalau gitu Nisa ke kamar dulu ya bi" seru Nisa lalu masuk kedalam kamarnya.