webnovel

TAKDIR ALLAH

Memang jodoh cerminan dari diri sendiri namun tidak ada salahnya bukan jika kita berusaha dan berubah demi mendapatkan orang tersebut. *** Dilain sisi Adit saat ini sedang berada ditempat tongkrongan bersama teman-temannya. Adit merupakan salah satu penggemar motor sport. Dia mendapat julukan sebagai king of motor karena prestasi nya yang selalu menjadi juara lomba balap liar menjadikan nya dirinya dikenal banyak orang. "Hay brother tumben Lo diam saja disini gak gabung sama teman-teman yang lainnya" seru doni teman Adit yang tiba-tiba muncul. "Lagi gak mood gue" balas Adit sembari menghisap rokok nya. "Ada gerangan apakah ini? Apa jangan-jangan Lo sedang patah hati? Soalnya sedari tadi gue perhatiin Lo kebanyakan melamun" Tanya Doni yang sedikit kepo. "Apaan sih Lo" kelak Adit. "Alah jujur ajalah bro sama gue lagian kita kan juga udah kenal lama udah dari SD malah jadi gue tu tau semua sifat Lo termasuk kalauo sedang berbohong seperti sekarang ini" ujar doni yang masih coba memancing Adit agar mah bercerita. "Bisa aja Lo" balas Adit lalu mematikan rokoknya. "Sini-sini cerita aja sama gue siapa tau nanti gue bisa ngasih saran dan jalan keluar buat Lo" seru doni lagi. "Emm gue lagi tertarik sama cewek" balas Adit singkat. "Tertarik atau jatuh cinta hayo" goda Doni. "Untuk saat ini kayaknya gue lagi tertarik aja lebih tepatnya sih kagum sama dia soalnya gue belum bisa bilang kalau itu cinta karna gue masih trauma sama yang dulu" balas Adit yang mengingat masa kelam nya. "Kenapa harus trauma sih lagian gak semua cewek kayak gitu sekarang ini saat yang tepat buat Lo bangkit dari keterpurukan masa lalu Lo yang kelam itu" seru doni yang ingin sahabat nya itu bangkit dari peristiwa itu.

Pinky_01 · Teen
Not enough ratings
397 Chs

bab 115

Diam bukan berarti karena kita kalah namun terkadang masalah itu tidak akan semakin melebar jika salah satu dari kita bisa mengalah Karena tak selamanya yang benar itu yang bersuara diam bisa jadi yang benar.

***

Setelah dokter tadi pergi Nisa lalu memutuskan duduk di kursi dekat dengan panjang Mereka pun saling diam tanpa ada pembicaraan apapun hingga Nissa syaban menjadi kabur dia Lalu mengeluarkan ponselnya dan bermain ponselnya Adit pun juga jenuh dengan kondisi tersebut lalu dia pun memutuskan untuk memulai pembicaraan agar suasananya menjadi hangat dan tidak tegang.

"Lu Beneran udah nggak papa?" tanya adit pada Nisa Nisa yang tengah fokus dengan ponselnya mendengar ucapan Adit sontak dia mengalihkan penglihatannya menghadap ke Adit.

"Udah nggak papa lagian aku baik-baik saja" balas saja lalu kembali ke ponselnya lagi.

"Syukurlah kalau Ya udah nggak papa" seru Adit lega.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com