webnovel

Persiapan

POV SYAFIAH

Sebentar lagi aku akan menjadi istri orang .

Setelah memilih baju akad dan keperluan yang lain tiba2 keluarga afnan mengundang katanya ada acara makan bareng dan umma menawarkan untuk membantu masak makanan dan mamanya afnan pun setuju setelah ity kami kepasar mencari bahan2 masak .

Awalnya umma ingin masak rendang dan gulai udang pakai sayur pakis tapi aku ingat saat makan nasi goreng seafood afnan memisahkan udangnya . Umma mengganti udang dengan telur .

Setibanya di rumah afnan akupun di ajak mamanya ke dapur untuk mrnyiapkan makanan ntah sengaja atau tidak dia menginjak kaki ku dan dia memakai sendal wedges itu benar2 sakit aku menahan bibirku untuk berteriak dan hanya mengucap

"Allahuakbar"

"Maaf ya afi " katanya sangat santai tanpa melihatku sedikitpun . Lalu saat mengambil piring yg ada di dekat tangan ku ntah knapa itu bisa terjadi akupun tidak menyenggolny , piringnya jatuh piring itu ada airnya dia terpeleset dia berteriak

" Ya tuhan " dia berteriak sehingga afnan dan umma berlari ke daput

"Kamu belom jadi menantu sudah ingin menyelakai saya " teriak tante lidya

"Husst mama jangan ngomong gtu , Ayo ma kekamar istirahat " afnan pun membopong mamanya ke kamar . Setelah mamanya ke kamar datang lah wanita cantik yaitu anaknya teman tante lidya namanya jenifer . Saat aku ingin berkemas2

Dia mengatakan

"gapapa tante aku aja yg siapin smuanya tante kerumah saja "

Aku pun berjalan di bopong umma dengan kaki yg pincang kenapa sakit sekali .

Saat sampai ruang tamu om jamal terkejut kenapa banyak darah berserakan ternyata darah dari kaki ku saat itu aku memakai sepatu pansus yang tipis . karna kaki juga aurat umma meminjam salah satu kamar untuk mengobati luka ku .

Saat mengobati luka ku umma terkejut 5 kuku jari kaki ku menghitam dan di tepi kuku ada darahnya lalu telapak kaki ku terpijak kaca lukanya sangat dalam dan sangat panjang

"Ini kenapa luka 5 jari?" Tanya umma mengerinyitkan alis

" hmm anu umma kan tadi aku kesenggol piring trus tertimpa deh "

"Jangan bohong fi ga mungkin ke limanya yg menghitam ini seperti di sengaja"

"Hmm gini umma, tante lidya tidak sengaja menginjak kaki ku "

"Bener2 keterlaluan " umma berdiri lalu berjalan ke pintu kamar dan aku menahan tangan umma

"Ma ini ujian sebelum hari bahagianya afi "

"Kamu bahagia kan nak, bagaimana kamu bahagia dengan mertua seperti itu" umma memelukku dan menangis

"Afi bahagia ma "aku pun tak bisa menahan air mata akhirnya ikut menangis .

Setelah luka ku di obati dan keluar untuk makan bersama . Afnan melihatku dengan tatapan yang heran . Sebenarnya kami ragu untuk makan . Karna piring atau barang yang telah di pakai dengan orang non muslim tidak boleh di pakai oleh orang muslim.tapi afnan mengerti dan berkata

"Tenang saja om tante ini semua piring yang baru afnan beli"

Saat makan afnan mencoba gulai umma afnan pun tersedak seperti orang tercekik , aku pun menangkap afnan tidak prduli lagi akan dosa aku sangat panik , tiba2 tante lidya keluar dari kamarnya

"Kalian membunuh anakku dasar wanita penggoda !!!" Teriak tante lidya .

Dengan kata2 itu umma tak tahan lagi umma membuka perban di kaki ku

"Aku tidak memasukkan udang ataupun sebuk udang , dan Lihat ini ulah siapa! " kata umma membentak tante lidya

Aku pun berteriak

"Cukup !! bagaimana dengan calon suami ku yang hampir kehilangan nafas !!! Pikirkan afnan "

Abi yg hampir emosi akhirnya menggendong afnan dan membawanya ke rumah sakit.

Ternyata afnan koma ya allah cobaan apa ini sisa 10 hari lagi. Umma dan abi pun pamit pulang dengan om jamal tapi aku tidak tau kemana perginya tante lidya . Dan umma mengajak ku pulang tapi aku tidak mau dan ingin menemaninya sebentar saja . Setelah om jamal ingin ke toilet dan umma abi pun pulang. Aku melihat tante lidya dan jenifer bertengkar masalah afnan aku pun manjat di kursi mengambil hp dan merekamnya lewat Ventilasi

"Kenapa kamu memasukannya sebungkus ! Aku kan bilang cukup sampai dia batuk dan memuntahkannya !"

" aku tidak tau takarannya tante "

"Sekarang kamu hampir membunuh anakku!!"

Tante menampar jenifer aku pun kaget dan turun dari kursi lalu duduk di samping tempat tidur afnan saat mendengar tante akan masuk aku berpura2 tertidur di samping tempat tidur itu . Tapi anehnya tante seperti diam dan terpaku melihat ku menjaga afnan.

"Heh ! Bangun kamu! Kamu masih punya muka ya kamu kesini!" Aku pun melihat tante lidya dengan mata yg bengkak .

"Tapi aku benar2 ga ngelakuin itu tante" aku tak tahan menahan tangis ku . Aku merasakan jari afnan yang bergerak dan mengelus tangan ku saat kulihat tidak ada perubahan .

"Pulang sana ! " aku pun keluar dengan kaki yang pincang

"Pulang lah dengan supir ku dia telah menunggu di bawah!" Kata tante lidya

"Terimakasih tante "