webnovel

System penakluk

Orion, seseorang dari dunia lain yang secara tiba-tiba muncul di dunia yang penuh dengan sihir dan fantasy bagi orang-orang di dunianya. Dia sendiri adalah orang yang menolak percaya akan sihir dan hal-hal fantasy lainnya, namun itu berubah ketika dia melihatnya langsung. Selain berpindah dunia, Orion juga mendapatkan sesuatu yang membuatnya cukup terkejut. Ada sebuah system yang melekat pada dirinya, dia tahu bahwa system itu akan membuatnya menjadi apapun yang dia inginkan dan dia tentu saja dengan senang hati akan melakukan apapun untuk tujuannya tercapai. Orion adalah orang yang buruk dan dia sendiri sadar akan hal itu, dia juga memiliki masa lalu yang buruk dan kelam. Hal yang ingin dia simpan sendiri dalam-dalam dan di tutup rapat di ingatannya saja. Orion mulai berusaha untuk merubah dirinya, begitu dia bertemu dengan sebuah keluarga sederhana. Keluarga yang menerima dia apa adanya, meski mereka tahu apa yang Orion lakukan. Dengan bersama mereka, Orion mulai berusaha berubah. Agar bisa menjadi lebih baik. Dia berusaha berubah untuk menjadi orang baik, orang baik menurutnya. Bersama dengan bantuan system dan orang-orang sekitarnya, Orion sendiri bertanya. Apakah dia bisa berubah dan sepenuhnya mengubur masa lalunya.

DRH01 · Fantasy
Not enough ratings
92 Chs

Tersesat

Langit yang sudah malam dan gelap menghiasi kota Ion, Sert yang datang dengan tiba-tiba ke kamar Orion menyampaikan bahwa Orion mendapatkan surat undangan dari akademi Oliee. Salah satu akademi yang terbaik di benua Alter, Anna tampak terkejut karena dia sendiri tahu kualitas dari akademi itu.

"Lalu? Bukankah aku sudah bilang bahwa aku tidak tertarik dan menolak" Orion berkata dengan santai.

"Apa kamu yakin, Orion? Apa kamu tahu apa itu akademi Oliee?" Sert tampak terkejut mendengar jawaban Orion yang tidak berubah dan sama sekali tidak ragu.

"Mau bagaimana pun, itu tetap hanya sebuah akademi"

"Orion, akademi Oliee adalah salah satu akademi terbaik di benua Alter" Anna memperjelas.

"Lalu?"

"Jika seseorang bisa masuk ke sana dan menjadi seorang murid yang cukup sukses, maka masa depan mereka akan terjamin" Anna berkata.

"Aku tidak peduli, lagipula sekarang aku masih 8 tahun. Bukankah akademi lanjutan itu untuk anak usia 13 tahun ke atas?"

"Kamu mendapatkan jalur istimewa, Orion" Sert menjelaskan.

"Kenapa aku bisa mendapatkan surat undangan itu?"

"Kenapa? Kamu adalah anak yang berbakat, kamu memiliki pemikiran yang sangat hebat"

"Kau menilainya dari sana, tuan Sert? Bagaimana jika aku memiliki kemampuan fisik dan sihir yang sangat amat buruk?"

"Tapi Orion, kamu mengua-" Anna hendak berbicara, namun Orion membungkam mulut dengan cepat, dia melirik Anna dan Anna langsung mengerti.

'Jangan mengatakan hal yang tidak perlu, Anna. Aku tahu betul manusia itu adalah makhluk yang bagaimana, aku sudah melihat semua jenis dari mereka....'

'Ada yang baik dan buruk namun itu hanya bagian terluar saja, baik dan buruk seseorang juga memiliki jenis. Aku tahu bagaimana reaksi orang jika mengetahui bahwa adanya sesuatu yang berada di luar nalar mereka.....'

'Ada yang menginginkannya dan ada yang membencinya, bagi mereka yang menginginkannya akan berusaha semaksimal untuk mendapatkan itu dan bagi mereka yang membencinya akan berusaha semaksimal mungkin untuk menghancurkan itu....'

'Memiliki 8 elemen dasar itu pasti hal yang sangat hebat, aku harus menyimpan rahasia ini setidaknya hingga akhirnya aku memiliki kekuatan untuk melindungi diri dan orang-orang di sekitar ku dari segala macam kemungkinan.....' Orion kembali mengingat sesuatu di masa lalunya.

'Agar itu tidak terjadi lagi'

"Ada apa dengan Orion, Anna?" Sert melihat Anna.

"Tidak ada apapun, tuan Sert" Anna menggeleng.

"Kakak, apa kau mau keluar sebentar? Ada hal yang ingin ku bicarakan dengan tuan Sert" Orion melihat Anna sambil tersenyum tipis.

"Oh, tentu" Anna berdiri dan berjalan keluar.

"..." Sert menjadi diam.

"Jadi, kenapa kau berpikir aku bisa berada di akademi Oliee hanya dengan pemikiran yang tuan maksud?"

"Orion, kamu cerdas dan aku bisa merasakan bahwa kamu memiliknya"

Memiliki apa maksud mu?"

"Potensi yang sangat besar, aku bisa merasakan itu ketika melihat mu pertama kali"

"....." Orion hanya diam.

'Potensi besar? Apa dia bisa merasakan mahkota ini?' Orion kembali memikirkan mahkota yang ada di atas kepalanya.

'Kukira semua orang bisa melihatnya, tapi ternyata hanya aku yang bisa. Aku juga tidak merasakan adanya sesuatu yang keluar dari mahkota ini'

"Tuan Sert, entah itu potensi yang besar atau apapun. Aku tetap tidak akan menerima itu"

"Apa kamu tidak peduli pada orang tua mu?"

"Kenapa kau tiba-tiba membahas itu? Apa kau pikir mereka akan merasa bangga melihat anaknya masuk ke salah satu akademi terbaik?"

"Apa mereka tidak akan merasa bangga?"

"Tentu, mereka akan sangat bangga. Tapi aku tidak akan merasa bangga atau apapun itu"

"....."

"Apa kau mau ku beritahu sesuatu?"

"Sesuatu?"

"Ya, sesuatu tentang diriku...."

" Aku bukanlah anak kandung dari ayah dan ibuku yang sekarang, aku hanyalah anak yang mereka temukan di sungai belum lama ini"

"..." Sert tampak terkejut dan terdiam.

"Aku tidak akan membuang waktu ku untuk pergi ke akademi, ketika aku menemukan keluarga yang penuh cinta seperti mereka. Belum, aku pasti akan ke akademi tapi tidak dalam waktu yang dekat. Masih banyak hal yang ingin ku lakukan bersama mereka sebagai keluarga"

"...."

"Jadi, kuharap kau mengerti"

"Ya, aku mengerti..." Sert berdiri.

"Kalau begitu aku permisi, semoga kamu cepat pulih" Sert berkata.

"Tuan Sert, tunggu"

"Ya?"

"Tentang hadiah yang sebelumnya kau janjikan pada ku, apa itu undangan akademi tadi?"

"Itu hanya tambahan, hadiah sesungguhnya adalah uang. Aku sudah menyerahkan itu pada ayah mu"

"Oh, begitu"

"Kalau begitu aku harus pergi" Sert membuka pintu dan keluar.

SRET

"Akademi....Ya? Jujur saja, aku benci sekolah" Orion kembali berbaring.

....

Orion sekarang sedang menatap melalui jendela, hari sudah larut namun kota masih cukup ramai seolah malam baru saja tiba. Orion tampak sedikit cemas, kurang lebih sudah 1 jam Anna belum kembali.

"Dimana kau, Anna?"

SRET

Pintu dibuka, Orion langsung melihat ke pintu. Dia berharap itu Anna namun bukan, itu Arna dan Nel.

"Orion, apa kamu menunggu seseorang?" Arna berkata sambil melihat ke sekitar.

"Ya, aku menunggu An-"

"Dimana Anna, Orion?" Nel bertanya.

"Aku sedang menunggunya"

"Tunggu, jadi dia belum kembali?" Arna berkata.

"Kakak tahu darimana kalau kak Anna pergi? Dan kenapa kalian kemari? Bukankah sudah terlalu larut untuk menjenguk?"

"Oh, itu. Tadi kami bertemu dengan Anna di jalan, dia berkata untuk membeli beberapa cemilan. Dia mengajak kami untuk bermain bersama disini, tapi sebelum itu dia ingin membeli cemilan"

"Kapan terakhir kali kalian bertemu dengannya?" Orion mendekat ke mereka berdua.

"Sekitar 1 jam yang lalu"

Orion langsung mengambil pisau yang ada di meja dan menyimpannya di penyimpanan system tanpa di ketahui oleh kedua gadis itu, dia keluar dari kamarnya. Arna dan Nel menyusulnya, Orion tidak mempedulikan mereka dan turun ke lantai dasar.

"Apa yang terjadi pada mu, Anna?" Orion bergumam, sekarang dia berada di luar rumah sakit.

"Orion, kamu mau ke mana?" Arna menahan Orion.

"Aku harus mencari kakak ku? Sesuatu pasti terjadi padanya, aku harus menjaganya. Sepertinya pesan ayah dan ibu"

"Bagaimana jika kita memberitahu ayah dan ibu mu?" Nel berkata.

"Tidak, kakak sudah di titipkan kepada ku. Aku yang akan bertanggung jawab, aku akan menemukannya.

"Kita berpencar saja, Orion" Nel berkata.

"Itu ide yang bagus, kota ini terlalu besar untuk di jelajah sendiri. Aku akan ke sana...." Arna pun mulai pergi.

"Kalau begitu akan aku akan ke sana, Orion cari di sekitar sini saja. Kamu tidak tahu kota ini kan, jangan terlalu memaksa diri" Nel pun pergi

"Kau sekarang merepotkan ku, Anna" Orion pun mulai berjalan.

Orion menyusuri kota dengan kaki kecilnya, melihat ke setiap orang yang dia temui dengan hati-hati agar tidak di tuduh mencurigakan atau aneh. Sudah beberapa menit dia mencari namun tanda-tanda dari Anna tidak tampak sedikit pun.

'Sudah lama aku tidak cemas begini, dimana kau Anna?' Orion terus berjalan sambil melihat ke orang-orang disekitarnya, sekali-kali dia juga melihat ke gang-gang sempit berharap menemukan kakaknya.

'Jika begini terus, semuanya sia-sia saja. Aku harus memikirkan kemungkinan lainnya' Orion masuk ke salah satu gang untuk berpikir.

"..."

'Apa Anna kembali ke tempat ayah dan ibu? Atau dia sudah berada di kamar ku? Apa Anna sudah terbiasa dengan kota ini, jika tidak maka bisa saja dia tersesat.....' Orion melihat ke gang yang semakin kedalam semakin redup akan cahaya.

'Entah kenapa ada rasa familiar ketika menatap kegelapan itu, manapun bagaimanapun aku selalu berada di sekitar itu. Sekali lagi, memasuki sisi gelap dari sebuah kota' Orion tersenyum tipis dan melangkah kedalam.

Orion terus menyusuri jalan yang sempit dan minim pencahayaan itu, sejauh ini dia belum bertemu hal-hal yang berbahaya. Tidak ada apapun di temukan ya, hanya kertas-kertas yang bertebaran di jalanan sempit itu.

'Dimana kau Anna? Kuharap kau tidak masuk ke jalan ini' Orion terus masuk.

Dia tiba-tiba berhenti, dia mendengar sesuatu. Suara tangisan yang di redam namun dia masih bisa mendengar karena pendengarannya yang tajam, dia mencari suara itu. Terdapat beberapa jalan yang bercabang, dia pun mengambil jalan yang paling jelas terdengar olehnya suara itu.

"Akhirnya ketemu juga..." Orion tersenyum tipis.

TAP

"Astaga. Kenapa kau ada di sini, kak?" Orion meletakkan tangannya di kepala Anna.

Anna duduk di tanah dengan memeluk lututnya sendiri, bersandar ke dinding sambil menenggelamkan kepalanya di antara lutut dan dadanya. Ketika Anna mendengar suara yang sangat familiar itu, dia langsung melihat ke sumber suara.

Begitu melihat siapa yang berada di depannya, Anna tidak bisa menahan air matanya. Dia langsung memeluk Orion dengan erat, Orion juga memeluknya.

"Aku sangat takut" kata Anna, dia memeluk Orion seakan tidak akan melepaskannya.

"Kau sudah aman, kak. Apa kau baik-baik saja?" Orion masih memeluknya sambil mengusap kepalanya.

"Ya" Anna mengangguk.

"Sudah lebih tenang?" Sekarang Orion melihat ke Anna, dia mengusap air mata yang ada di mata Anna.

"Ya" Anna mengangguk.

"Aku ingin mendengar apa yang terjadi pada mu, tapi kita keluar dulu dari sini. Ayo..." Orion menarik Anna dan kembali berjalan ke jalan yang sudah di lewatinya.

.....

Orion dan Anna sudah berada di depan rumah sakit, Orion memutuskan untuk menunggu Arna dan Nel. Orion masih menggenggam tangan Anna dan begitu juga dengan Anna, dia tidak melepaskannya dari tadi.

"Kak, kau bisa melepaskan tangan ku sekarang. Kita sudah aman" Orion berkata.

"Bolehkah aku tetap menggenggam tangan mu, Orion?" Anna menatap Orion.

"Tentu, selama itu membuat mu lebih baik" Orion mengangguk.

"Anna!!!" Di belakang mereka terdengar suara Arna dan Nel, mereka berdua berlari menyusul Orion dan Anna.

"Syukurlah, kau berada disini" Arna dan Nel memeluknya.

"Apa yang terjadi? Kemana saja kau?" Nel bertanya.

"Aku..."

"Bagaimana jika kita membicarakan ini di kamar ku saja, itu akan lebih nyaman" Orion menyela.

"Ya, kamu benar" Arna dan Nel setuju, mereka pun langsung ke kamar Orion. Situasi dalam rumah sakit sudah sepi karena malam sudah larut, Orion dan yang lainnya dengan mudah sampai ke kamar Orion.

"Nah, kak. Apa kau bisa mengatakan apa yang terjadi? Kenapa kau tiba-tiba ada di sana?" Orion dan yang lainnya duduk di sofa, Anna masih menggenggam tangan Orion.

"Orion, dimana kamu menemukan Anna?" Nel bertanya.

"Aku menemukannya di dalam sebuah gang, dia menangis di sana dan karena itu aku bisa menemukannya" Orion berkata.

"Apa kau baik-baik saja, Anna? Gang-gang kecil di kota ini sering di jadikan tempat kejahatan seperti pembunuhan, transaksi barang gelap, pelecehan dan yang lainnya" Arna memberitahu.

"Ya, karena itulah. Orang-orang di sarankan untuk tidak memasuki gang-gang kecil di malam hari, bahkan terkadang cukup banyak kejahatan yang terjadi pada siang hari di sana" Nel menambahkan.

"Aku baik-baik saja" Anna mengangguk.

"Lalu, kenapa kau bisa ada di sana?" Nel kembali bertanya.

"Kucing...." Anna berkata dengan suara yang pelan.

"Apa?" Orion yang mendengar itu tampak sedikit tidak menyangka, sedang Arna dan Nel bingung karena tidak mendengar suara Anna sedikit pun.

"Ku bilang kucing, aku ada di sana karena seekor kucing"

"Aku tidak meminta mu untuk mengulanginya, kak. Aku hanya sedikit tidak menyangka...."

"Jadi, kenapa memangnya dengan kucing itu?" Orion kembali bertanya.

"Aku bertemu dengan Arna dan Nel, jadi aku mengajak mereka untuk bermain bersama. Agar suasana lebih menyenangkan, aku berpikir untuk membeli cemilan..."

"Ketika aku sedang berjalan menuju toko cemilan, aku sadar bahwa tidak tahu itu ada di mana. Aku malu dan takut untuk bertanya, orang-orang terlihat asing dan tidak peduli. Tanpa aku sadari aku berjalan terlalu jauh dan tersesat...."

"Ketika itulah, aku bertemu seekor kucing. Entah kenapa aku tertarik untuk mengikutinya, kucing itu masuk kedalam gang itu dan terus masuk semakin dalam. Ketika aku mengikutinya cukup dalam, kucing itu tiba-tiba menghilang..."

"Aku terkejut dan langsung panik, aku berlari melewati berbagi jalur dari gang itu dan berakhir di tempat yang Orion temukan. Aku tidak ingat jalan untuk kembali, keadaan gelap dan menyeramkan...."

"Karena memikirkan bahwa aku tidak akan di temukan, aku menangis. Tapi aku tidak berani menangis keras-keras, aku takut orang aneh akan datang..."

"Dan karena itulah kenapa kau meredam suara tangis mu dengan pakaian, kan?" Orion berkata, Anna hanya mengangguk.

"Tapi sekarang kau tidak perlu takut lagi, kak. Aku ada di sini dan akan melindungi mu" Orion menatap Anna sambil tersenyum, melihat Orion tersenyum lepas begitu membuat ketiga gadis yang ada di ruang itu terpesona.

KRING KRING KRING

Sesuatu berdering dengan cukup keras, Nel mengeluarkan sesuatu dari kantung bajunya. Sebuah bola transparan berada di tangannya, suara itu muncul dari bola itu.

"Ah, gawat!?" Nel tampak terkejut dan begitu juga dengan Arna.

"Ada apa? Kenapa kalian terkejut begitu, Arna, Nel?" Anna bertanya.

"Kami harus segera kembali ke penginapan, sudah hampir jam malam....." Arna dan Nel berjalan ke pintu.

"Maaf, Anna. Karena tidak bisa bermain" Arna berkata.

"Aku mengerti, aku minta maaf karena sudah membuang waktu kalian karena kalian mencari ku"

"Tidak, itu bukan masalah" Nel berkata.

"Ya, kami hanya membantu mencari seorang teman..." Arna tersenyum.

"Kalau begitu, kami permisi" Arna membuka pintu dan keluar bersama Nel.