webnovel

System penakluk

Orion, seseorang dari dunia lain yang secara tiba-tiba muncul di dunia yang penuh dengan sihir dan fantasy bagi orang-orang di dunianya. Dia sendiri adalah orang yang menolak percaya akan sihir dan hal-hal fantasy lainnya, namun itu berubah ketika dia melihatnya langsung. Selain berpindah dunia, Orion juga mendapatkan sesuatu yang membuatnya cukup terkejut. Ada sebuah system yang melekat pada dirinya, dia tahu bahwa system itu akan membuatnya menjadi apapun yang dia inginkan dan dia tentu saja dengan senang hati akan melakukan apapun untuk tujuannya tercapai. Orion adalah orang yang buruk dan dia sendiri sadar akan hal itu, dia juga memiliki masa lalu yang buruk dan kelam. Hal yang ingin dia simpan sendiri dalam-dalam dan di tutup rapat di ingatannya saja. Orion mulai berusaha untuk merubah dirinya, begitu dia bertemu dengan sebuah keluarga sederhana. Keluarga yang menerima dia apa adanya, meski mereka tahu apa yang Orion lakukan. Dengan bersama mereka, Orion mulai berusaha berubah. Agar bisa menjadi lebih baik. Dia berusaha berubah untuk menjadi orang baik, orang baik menurutnya. Bersama dengan bantuan system dan orang-orang sekitarnya, Orion sendiri bertanya. Apakah dia bisa berubah dan sepenuhnya mengubur masa lalunya.

DRH01 · Fantasy
Not enough ratings
92 Chs

Sedikit Lecet

.

[Membunuh Serigala Raksasa (B) memperoleh + 20.000 (+50%) poin pengalaman]

.

Orion turun dari tubuh serigala yang baru saja dia bunuh itu, itu adalah serigala ke-9 untuknya. Orion kembali melihat ke sekitarnya, kondisinya sudah jauh membaik.

Jumlah para serigala sudah menurun dan para harpie yang menghadapi mereka memiliki jumlah yang lebih besar, namun ada satu hal yang mengganggu pikiran Orion.

'Dimana Latifa?' Orion berkata di pikirannya, disama sekali tidak melihat gadis itu di mana pun.

Orion segera sadar dan pergi untuk membantu para harpie yang masih bertarung melawan sisa dari para serigala itu, Orion tidak membunuh mereka dan hanya membantu untuk menciptakan celah agar para harpie bisa menghabisi serigala-serigala itu dengan mudah.

"Huh…Di sini berjalan dengan baik, syukurlah" Orion berkata sambil mengusap dahinya, dia menancapkan {Black rover}.

"Ini semua berkat bantuan dari tuan Orion, tanpa bantuan dan kehadirannya. Maka kita akan kesulitan dan masih bertarung sekarang" Kata salah satu harpie, para harpie mengangguk setuju.

"Terima kasih, tuan Orion!!!"

"Anda yang terbaik!!!"

"Kami berhutang budi kepada mu!!!"

Para harpie memuji dan berterima kasih kepada Orion, Orion tanpa basa basi menerima pujian dan rasa syukur mereka itu.

SRING

Orion bergeming, dia merasakan sesuatu di depan sana dan melihat ke sana. Seekor serigala raksasa berdiri di sana, dengan tubuh yang di tutupi oleh aura hijau transparan. Dia menatap tajam kepada Orion, Orion bersiap dengan {Black rover}.

"Tuan, itu…" Para harpie yang tadi tampak lega, kembali tegang.

"Pergilah, aku akan mengurus yang satu ini" Orion berkata, dia maju dengan mata emas dan merahnya.

"Tapi, tua-"

"Pergi, kehadiran kalian hanya akan menghambat ku dan sisi lainnya membutuhkan bantuan kalian" Orion berkata tanpa berbalik.

"Baik, tuan. Kami percayakan itu kepada mu…" Para harpie pun pergi.

"Ya, tenang saja" Orion merentangkan {Black rover} ke samping.

.

Nama: ???

Rank: A-

Tingkat kekuatan: 125.000

.

'Fenomena ini, sama seperti sebelumnya…' Orion mengingat apa yang terjadi pada Ground dragon yang sebelumya di lawannya.

Serigala raksasa itu langsung menerjang Orion, Orion terkejut dengan betapa cepatnya serigala itu. Dia tidak sempat untuk menghindar dan terpaksa untuk menahan tabrakan itu, namun dia terhempas hingga menghantam pohon.

'Cepat dan kuat, jelas sekali bahwa dia berbeda dari yang biasanya'

Serigala itu kembali menerjang Orion, Orion menghentakkan kakinya dan sebuah dinding tanah muncul.

BUM

Dinding itu hancur dengan mudah, Orion memanfaatkan sedikit debu itu untuk kembali menghindar. Belum sempat Orion berdiri dengan baik, serigala itu sudah ada di sampingnya dan mengayunkan cakarnya kepada Orion.

Orion masih sempat menghindar, meski tidak dengan baik. Cakaran yang besar itu menggores tubuh Orion, Orion melihat ke luka yang di timbulkan oleh serangan itu.

'Jika terlambat sedikit saja, aku pasti sudah terbelah menjadi 2…'

Serigala itu tidak memberi Orion waktu untuk beristirahat, dia kembali mengayunkan salah satu cakarnya kepada Orion. Orion bisa menghindar dengan baik kali ini, dia melompat ke serigala itu dan merentangkan tangannya.

SRING

Cahaya yang sangat menyilaukan mengenai kedua mata serigala itu, serigala itu tampak terganggu dengan mundur beberapa langkah.

.

[Skill: [Illusion] memperoleh +200 (+50%) poin pengalaman]

[Skill: [Illusion] naik ke tingkat 4]

.

Begitu penglihatannya kembali normal, dia hanya melihat Orion yang berdiri di depannya. Serigala itu dengan instingnya, langsung menyerang Orion. Namun dia tidak merasakan apapun dari menyerang Orion itu.

BUM

Serigala itu terhempas ke samping, dia bisa merasakan bahwa tubuhnya kesakitan begitu sesuatu menghantamnya dan membuat dirinya terhempas begitu.

.

[Skill: [Havoc blow] memperoleh +400 (50%) poin pengalaman]

[Skill: [Havoc blow] naik ke tingkat 5]

.

Orion melompat ke atas serigala itu, dia hendak menebaskan pedangnya. Namun serigala itu menghindar dan menjauh dari Orion, Orion pun memutuskan untuk menjaga jarak dari serigala itu.

SRET

Serigala itu dengan cepat pergi, meninggalkan Orion. Orion diam di sana untuk beberapa saat dan akhirnya menurunkan penjagaannya, dia sedikit bingung dengan perilaku dari serigala itu.

'Memutuskan untuk mundur, meski seharusnya dia bisa melawan ku….' Orion sekali lagi melihat ke arah hutan yang ada di depannya.

'Bukan waktunya untuk memikirkan itu' Orion pun bergerak ke gerbang desa, untuk memastikan apa yang terjadi di sana.

...

Orion sampai di depan gerbang desa, tampak jelas para harpie berkumpul di sana. Orion berjalan melalui para harpie dan akhirnya bisa melihat dengan jelas, apa yang sedang di lihat oleh para harpie.

Latifa berdiri sendiri dan di depannya, terkapar para serigala-serigala raksasa. Orion takjub melihat itu, dia melihat ke salah satu serigala yang ada di sana.

'Mereka semua…Masih hidup…Latifa sengaja melakukan itu'

"Hentikanlah perlawanan kalian ini, semuanya sia-sia. Kalian sudah kalah, pergilah dari sini dan jangan kembali kemari lagi" Latifa berkata, dia menatap ke serigala yang paling dekat dengannya.

"Sebagai seorang pemimpin, anda seharusnya tidak membahayakan keselamatan yang lainnya. Ku harap anda mengerti, pergilah…"

"Aku turut sedih untuk mengatakan ini, tapi…"

"Semua bawahan mu yang ada di belakang sana, semuanya sudah mati" Latifa berkata.

"Argh…" Pemimpin para serigala itu hanya menggeram, dia mencoba untuk berdiri dengan tegap.

"Ka-kau mengasihani kami…Itu penghinaan!!" Serigala itu berkata, dia sudah bisa berdiri dengan baik.

"Aku tidak bermaksud menghina atau apapun itu, aku membiarkan kalian hidup karena kalian pantas untuk hidup…."

"Aku bukanlah makhluk yang pantas untuk mengambil nyawa makhluk lainnya, tapi aku tidak melarang yang lainnya untuk membunuh bawahan mu yang ada di belakang sana…"

"Karena pilihan ada di tangan mereka, meski aku adalah pemimpin mereka. Aku tidak bisa memaksa mereka begitu saja, jadi pergilah dari sini dan jangan kembali lagi"

Pemimpin serigala itu tampak memikirkan apa yang Latifa katakan, dia melihat ke belakang. Semua bawahannya sudah tumbang dan masih hidup, pemimpin serigala itu pun memerintahkan para bawahannya untuk pergi.

Semua serigala raksasa yang ada di sana pun pergi, dengan terhuyung-huyung. Latifa menghembuskan nafas lega dan itu di ikuti oleh sorakan kemenangan dari para harpie yang ada di sana, Orion melihat jauh ke depan sana.

.

Nama: ???

Rank: A

Tingkat kekuatan: 200.000

.

'Tingkat kekuatan pemimpin serigala itu jelas hanya berbeda beberapa ribu dari Latifa, tapi Latifa bisa mengalahkannya tanpa membunuh serigala itu dan semua bawahannya' Orion melihat ke Latifa yang mendekat kepadanya.

"Orion, apa kau baik-baik saja?"

"Kurang lebih, begitu. Hanya sedikit lecet saja" Orion tersenyum tipis.

"Lecet?" Latifa melihat ke tubuh Orion.

Perban putih yang tadi melilit tubuhnya, berubah menjadi warna merah darah. Latifa bisa melihat adanya sobekan di perut Orion, Latifa melihat itu dengan sedikit ngeri.

TAP

"In-ini bukan lecet!!!" Latifa berkata sambil memegang kedua bahu Orion.

"Y-ya, aku juga tahu dan tadi aku hanya bercanda saja" Orion terkekeh, dia terkejut dengan tindakan Latifa yang tiba-tiba itu.

"Ahem…Ayo, ikuti aku" Latifa batuk sedikit dan dia pun pergi, Orion mengikutinya dari belakang.

Latifa dan Orion berjalan menuju dalam desa, mereka melewati beberapa rumah. Para harpie tampak sibuk, mereka belum bisa sepenuhnya tenang.

Bisa jadi akan ada serangan lainnya dari musuh mereka yang lain, jadi mereka memutuskan untuk berjaga di sekitaran desa. Meski langit malam sudah larut dan mereka kelelahan, tapi menjamin keselamatan mereka jauh lebih penting saat ini.