[] Ranah Budidaya Tenaga Dalam di Benua Dwipantara terbagi atas Tiga bagian yaitu :
1. Ranah Dasar Budidaya Tenaga Dalam Gerbang Tahap 1 - 8
[] Ranah Fana atau Manusia
Kayu
Timah
Besi
Bumi
Petarung
Pejuang
Ksatria
Leluhur
Misteri
Semesta
Suci
Pahlawan
Penguasa
Setengah Abadi
2. Ranah Menengah Budidaya Tenaga Dalam Gerbang Tahap 1 - 10
[] Ranah Abadi
Manusia Abadi
Pertapa Abadu
Bumi Abadi
Samudra Abadi
Langit Abadi
Bulan Abadi
Bintang Abadi
Matahari Abadi
Angkasa Abadi
Surga Abadi
Setengah Dewa
3. Ranah Akhir Budidaya Tenaga Dalam Tahap Gerbang Awal - Puncak
[] Ranah Dewa Awal
Prajurit Surgawi
Laskar Surgawi
Kapten Surgawi
Komandan Surgawi
Panglima Surgawi
Jendral Surgawi
Sultan Surgawi
Ahli Surgawi
Raja Surgawi
Kaisar Surgawi
Dewa
[] Sedangkan Elemen Dantian di Benua Dwipantar terbagi atas :
Elemen Api
Elemen Air
Elemen Angin
Elemen Petir
Elemen Tanah
Elemen Pasir
Elemen Kayu
Elemen Logam
Elemen Cahaya
Elemen Kegelapan
Elemen Es
Elemen Suara
Elemen Alam Semesta
Elemen dantian yang sering di temui di benua bunga langit hanya Elemen Api, Elemen Air, Elemen Angin, Elemen Petir, Elemen Tanah, Elemen Pasir dan Elemen Kayu sedangkan Elemen yang lain sangat jarang di temukan di benua dwipantara.
[] Sedangkan Exilir sendiri di daratan Dwipantara juga terbagi atas tiga jenis yaitu :
Exilir Emas
Exilir Perak
Exilir Feniks
[] Kemudian Tipe Tubuh di daratan Dwipantara sendiri terbagi atas delapan tipe tubuh yaitu :
Tubuh Perak
Tubuh Emas
Tubuh Berlian
Tubuh Bumi
Tubuh Langit
Tubuh Raja
Tubuh Kaisar
Tubuh Orang Suci
[] Sedangkan untuk Jenis Binatang, Tingkat Senjata dan kualitas Senjata terdiri atas :
Jenis Binatang atau Hewan Kontrak
Buas
Siluman
Mistis
Setengah Iblis
Iblis
Surgawi
Ilahi
Kuno
Agung
Mitologi atau Legendaris
Penguasa
Tingkat Senjata
Rendah
Menengah
Tinggi
Sempurna
Spiritual
Surga
Kuno
Ilahi
Dewa
Kualitas senjata
Biasa
Sedang
Bagus
Epic
=========
Disebuah pagi yang cerah sepasang suami dan istri penuh suka cita saat anak pertama mereka telah lahir di dunia yaitu adalah Arya Saloka dan Melati Kencana melahirkan seorang bayi berjenis kelamin perempuan dan dua bayi kembar berjenis kelamin laki - laki. Anak pertama mereka yang berjenis kelamin perempuan di beri nama Kenanga Saloka sedangkan kedua anak kembar laki - laki mereka di beri nama Cakhradana Saloka dan Arkhadana Saloka. Mereka sendiri merupakan salah satu keluarga paling berpengaruh di Trah Saloka yang memilih tinggal jauh dari ibu kota. Ketiga anaknya memiliki sifat yang berbeda - beda dan itu membuat mereka terlihat begitu bahagia memiliki kelurga kecil mereka. Mereka tinggal di sebuah rumah besar di dalam Hutan Halimun Gunung Salak di kaki Gunung Salak. Dan juga terdapat formasi segel untuk melindungi diri mereka dari bahaya yang mengancam dari luar. Karena keluarga arya adalah salah satu tokoh yang paling takuti saat masa dimana perang terjadi.
" Dinda melati, "
" lihatlah putri kita sangat cantik sepertimu , " ujar Arya memuji istrinya itu.
" Kanda Arya, "
" lihatlah juga kedua putra kita juga tampan sepertimu, " timpal Melati.
" tentu saja, "
" mereka bertiga terlihat seperti dewa dan dewi dari khayangan, " tukas Arya.
" kanda, lihatlah Arkha sangatlah mirip denganmu yang memiliki sifat dewasa dan bijak dalam mengambil keputusan akan tetapi dia memiliki karakter bertolak belakang denganmu yaitu sikap cuek serta dinginnya itu, " timpal Melati dengan senyuman manisnya.
" iya aku tau, "
" sedangkan Kenanga dan juga Cakhra sangatlah mirip denganmu dinda, "
" Kenanga mewarisi kecantikanmu dinda dan sifatnya yang lemah lembut itu," Arya menimpali ucapan istrinya itu.
" akan tetapi Cakhra mewarisi sifat kita berdua yaitu tegas dan bijaksana dari dirimu sedangkan dariku ia mewarisi sifat lemah lembut dan penyanyang, " Sela Melati.
" jangan lupakan wajahnya juga terlihat cantik sepertimu tetapi kadang tampan sepertimu, " timpal Arya.
" putra kita tampan kanda bukan cantik, " elak Melati.
" iya aku tau dinda, " tukas Arya.
" aku berharap semoga langit merestui mereka bertiga, " sambungnya.
" tentunya, karena aku yakin kedua putra dan putri kita akan menjadi pendekar yang hebat di masa depan, " ujar Melati penuh keyakinan.
Arya hanya tersenyum mendengar ucapan dari istrinya itu dan berharap kelak semua akan baik - baik saja. Beberapa tahun kemudian anak - anak mereka sudah tumbuh besar dan usia mereka menginjak delapan tahun. Wajah merekapun terlihat sangat tampan dan cantik sehingga dapat memikat hati semua orang. Namun selama beberapa tahun terakhir Arya tidak menginginkan anak - anak keluar dari rumah mereka dan melatih bela diri anaknya sendiri.
" ayah , " pekik ketiga anaknya.
" iya anakku, " balas Arya.
" ayah, kapan kami di ijinkan keluar dari rumah ?, " tanya Kenanga sang putri.
" emmmn....., "
" bukankah ayah sudah mengatakan kepada kalian jika kalian bisa menunjukkan Roh Bela Diri kalian kepada ayah dan juga ranah budidaya tenaga dalam kalian harus Pendekar Timah GerbangTahap 1, " ujar Arya.
" bahkan ayah belum mengidentifikasi Dantian Elemen, Tipe Tubuh dan Darah Exilir milik kalian , " sambungnya.
" tapi ayah, "
" bukankah aku dan Raka Cakhra sudah berada di tahap itu, " timpal Arkhadana kesal.
" iya Arkha, "
" akan tetapi yunda kalian masih berada di tahap Pendekar Kayu Gerbang Tahap 8, " balas Arya.
" jadi bersabarlah dan tingkatkan ilmu pedang kalian juga , " sambungnya.
" baiklah ayah, " balas mereka bertiga serempak.
Kemudian Arya pergi meninggalkan ketiga anaknya itu untuk bermeditasi meningkatkan ranah budidaya tenaga dalam yang masih di tahap Pendekar Pertapa Abadi Gerbang Tahap 5.
Di sisi lain Kenanga terlihat sangat sedih karena menjadi penyebab karena kedua adiknya tidak bisa menikmati masa bermain bersama teman sebayanya.
" yunda Kenanga, "
" sudahlah jangan bersedih karena kita masih bisa bermain bersama di sini ," ujar Cakhra mencoba menenangkan kakaknya itu.
" maafkan aku, " sesal Kenanga.
" sudahlah Kenanga, "
" kami semua memaklumi itu karena kecepatan ranah budidaya tenaga dalammu lebih lambat dariku dan juga raka Cakhra, " timpal Arkha.
" Arkha, jangan panggil yunda seperti itu karena bagaimanapun ia lebih tua dari kita," ujar Cakhra menasehati Arkha.
" hmmm, "
" ayo kita berlatih agar ayah memberi izin kita keluar dari rumah, " ajak Arkha.
" iya, " balas Cakhra dan Kenanga menyetujui ajakan Arkha.
" fokuslah pada setiap gerakan yang di ajarkan oleh ayah untuk memperkuat tubuh kita, "
" ingatlah, "
" satu hal yang harus kita semua ingat, " tukas Arkha.
" apa itu ?, " tanya Cakhra.
" jangan pernah lengah dan mengganggap musuh kita lemah karena kita tidak tau seberapa banyak pendekar hebat di luar sana, " balas Arkha.
" jadi, kita hanya perlu lebih giat berlatih agar bisa menjaga semua orang yang sangat kita cintai, " sambungnya.
Mereka mengabulkan kepala karena memahami apa yang di katakan oleh Arkha dan berupaya untuk menjadi lebih kuat lagi demi melindungi orang- orang yang sangat mereka cintai. Mereka semua akhirnya berlatih bersama dan juga tanpa di sadari mereka Arya memperhatikan mereka sadari tadi.
" Kanda, " panggil Melati.
" iya Dinda, " balas Arya.
" apa kamu tidak terlalu keras pada mereka terutama Kenanga?, "
" Kau tau benar kalau dia sangat lambat dalam ilmu kanuragan , " tanya Melati bertubi - tubi.
" aku tau, tetapi aku ingin tau apa putri kita seperti dirimu yang mempunyai tekad yang kuat mengejar ketertinggalan dirinya, " balas Arya.
" apa kau juga akan menyuruh mereka mencari roh bela milik mereka, sayang ? " tanya Melati.
" iya, "
" karena sebentar lagi kita harus berperang dengan mereka dan kemungkinan sangat kecil untuk kita menang, " balas Arya.
" aku tau soal itu, "
" akan tetapi bukankah itu terlalu berat bagi mereka karena usia mereka sangatlah muda yaitu delapan tahun , " elak Melati risau.
" aku tau itu, akan tetapi kau ingat waktu si kembar terlahir dengan energi roh spiritual yang sangat kuat dan itu membuat mereka memiliki jalan takdir yang berbeda, " sela Arya.
" aku hanya ingin membuat mereka semakin menjadi kuat agar kelak mereka bisa menjalani kehidupan dengan baik di dunia yang begitu keras ini," sambungnya.
" walaupun nanti kita tak bisa menemani mereka dan juga karena alasan itu aku melarang mereka keluar dari sini sebelum mereka siap serta bisa menjaga diri mereka sendiri , " tambahnya.
Tiba - tiba muncullah seekor burung elang pembawa pesan dan burung itu segera menghampiri Arya kemudian ia mengambil gulungan pesan itu lalu membacanya.
" ada apa ?, " tanya Melati.
" perang, "
Hanya kata itu yang keluar dari mulut Arya dan sudah di pahami oleh Melati istrinya.
" sekarang apa yang akan mereka lakukan saat ini?, " tanya Melati.
" mempercepat proses kebangkitan kedua iblis itu karena hilangnya empat belas giok itu, " balas Arya.
" bukankah harusnya mereka menunggu terkumpulnya giok itu, ? " tanya Melati lagi.
" hal ini terjadi karena perlindungan dari penjara dimensi itu telah melemah sehingga mereka mengambil langkah ini secara cepat, " balas Arya.
" sepertinya sekarang saatnya menyuruh ketiga anak kita memasuki Pagoda Hutan Kabut Gunung Salak, " sambungnya.
Pagoda Hutan Kabut Gunung Salak adalah sebuah dimensi dimana para kultivator muda bisa mencari atau menemukan roh bela diri mereka dengan mengikat kontrak jiwa antara kultivator dengan roh bela diri yang di pilih. Pagoda Hutan Kabut Gunung Salak memiliki dua bagian yang pertama adalah Dimensi Alam Roh dan Dimensi Hutan Kabut. Dimensi alam roh adalah dimensi dimana para kultivator menemukan roh bela diri atau roh spirit mereka sedangkan dimensi hutan kabut perak adalah dimensi tempat dimana para kultivator bisa mendapatkan sumber daya atau berlatih ilmu Kanuragan.
" bukankah ini terlalu cepat bagi kita memulai perang ini?, " tanya Melati penasaran.
" memang ini sangatlah cepat karena setahu ku generasi kita saat ini masih di usia yang terbilang sangat muda namun kita tak punya pilihan lain, "
" mereka sudah mulai beraksi kembali setelah beberapa tahun menahan diri dan aku tidak tau alasannya apa , " balas Arya.
" lalu aku akan memutuskan untuk melawannya sendiri tanpa melibatkan siapapun, " sambungnya.
" dinda , "
" apakah dinda akan ikut berjuang bersama kanda , " pinta Arya mengajak istrinya itu.
" tentu saja kanda, "
" aku akan ikut berjuang karena sepertinya situasinya sangat rumit dan berbahaya sehingga para dewa ikut terlibat dalan masalah ini , " timpal Melati.
" bisa jadi seperti itu, "
" tetapi bukankah ini sangatlah janggal karena kenapa baru sekarang mereka mulai beraksi setelah peperangan terakhir saat kedua kubuh sama - sama seimbang dalam hal kekuatan ?, " timpal Melati dengan pertanyaan yang ada dalam pikirannya.
" entahlah, "
" mungkin karena ramalan itu dan juga melemahnya segel yang leluhurku , "
" atau apapun alasannya kita tidak boleh membiarkan mereka begitu saja, " sahut Arya.
" jika karena ramalan itu berarti kita harus menjaga kedua putra kita karena berkaitan dengan ramalan itu terutama Cakhra," sela Melati khawatir.
" tentu saja, karena itu keputusan tepat menyuruh mereka memasuki pagoda hutan kabut gunung salak, "
" untuk memperkuat diri mereka, " ujar Arya.
" baiklah, "
" karena kita tak punya pilihan dan waktu sangat berharga saat ini, " balas Melati setuju.
" kita juga harus meminta bantuan sahabatmu untuk melindungi kedua putra kita dan juga putri kita, " sambungnya.
" iya aku tau, "
" biar itu menjadi urusanku dan aku yang akan meminta tolong kepada sahabatku, " timpal Arya.
" iya , "
" terima kasih sayang, " balas Melati sambil mengecup sekilas bibir Arya.
Arya tersenyum dengan sikap istrinya itu dan meminta Melati memanggil ketiga anaknya.
" Dinda sayang, "
" panggilan mereka dan aku menunggu mu di sana, " pinta Arya meminta tolong kepada Melati.
" baiklah, " balas Melati kemudian pergi bergegas menemui ke tiga anaknya itu.
Melati menghampiri ketiga anaknya yang sedang berlatih di halaman rumah mereka dengan sangat serius dan telaten. Ia segera memanggil ketiga anaknya itu dan kemudian ketiganya menghampiri Melati.
" Kenanga, "
" Cakhra, "
" Arkha, " Melati memanggil nama ketiga anaknya satu persatu.
" iya bunda, " balas mereka serempak lalu menghampiri Melati.
" ada apa bunda ?, " tanya Kenanga kepada ibunya Melati.
" apakah kalian sangat lelah ?, " tanya Melati.
" iya bunda, "
" tetapi kami ingin cepat menguasai jurus yang ayah berikan, " balas Arkha mewakili saudara yang lain.
" baiklah, "
" kalian istirahatlah terlebih dahulu dan minumlah air yang di bawakan oleh bundamu ini, " pinta Melati.
Ketiganya menghampiri Melati dan kemudian meminum minuman yang dibuatkan oleh sang ibu.
" setelah ini ayo ikut bunda menuju ke halaman belakang, " ajak Melati.
" untuk apa kita kesana ?, " tanya Kenanga.
" ikut saja, "
" kalian akan segera tau, " balas Melati Singkat.
" ayah kalian sudah menunggu di sana, " sambungnya bergegas pergi dan di ikuti oleh ketiga anaknya.
Mereka melewati halaman belakang rumah menuju sebuah gudang tua yang sangat jarang di datangi oleh mereka bertiga karena kedua orang tua mereka melarangnya. Mereka kemudian masuk ke dalam gudang itu dan sang ayah sudah menunggu mereka di dalam sana.
" ayah, "
" kemarilah anakku, "
Merekapun mulai mendekati ayahnya yang sedang berdiri di depan sebuah pintu kamar.
" Kenanga, " panggil Arya.
" iya ayah, " balas Kenanga menghampiri ayahnya.
" karena kau kakak tertua di keluarga ini masuklah terlebih dahulu ke pagoda hutan kabut gunhng salak dan dapatkan roh bela dirimu, " ujar Arya menyuruh Kenanga masuk ke dalam pagoda terlebih dahulu.
" baik ayah, "
" aku akan melakukan yang terbaik untuk menemukan roh bela diriku yang tepat untukku, " balas Kenanga.
" bukan hanya Kenanga tetapi kalian juga ikut masuk ke dalam pagoda secara berurutan," timpal Arya.
" iya ayah, " ujar kedua putranya serempak.
" setelah kalian masuk ke dalam Pagoda itu kalian harus menjalankan misi yang ayah berikan di dalam gulung ini , " tutur Arya sambil memberikan kepada masing- masing anaknya sebuah gulungan kertas.
" mungkin kalian akan membutuhkan waktu yang lama untuk bisa menyelesaikan misi ini sambil mencari sumber daya yang kalian butuhkan untuk menaikan tingkat budidaya tenaga dalam kalian, " sambungnya.
Melati menghampiri ketiga anaknya dan memeluk erat mereka setelah itu ia memberikan sesuatu untuk ketiganya seakan - akan berpisah lama.
" ibu memberikan kalian cincin ruang yang berisi seluruh keperluan kalian, " Melati menimpali sambil memberikan cincin ruang kepada anaknya.
" semoga kalian berhasil dan jangan lupa tingkatkan ilmu kanuragandan juga tingkat budidaya tenaga dalam kalian, " sela Arya.
" ayah , "
" bunda, "
" kami akan kembali dalam keadaaan baik dan menyelesaikan misi yang kalian berikan kepada kami, " tutur mereka serempak.
Setelah itu Kenanga berpamitan kepada kedua orang tuanya masuk ke dalam pagoda kemudian di ikuti oleh Cakhra dan Arkha.
" semoga kalian berhasil anak - anakku, "
" doa kami menyertaimu, " ujar Arya dan Melati bersamaan.
Setelah itu Arya dan Melati bersiap - siap untuk melakukan apa yang akan mereka lakukan.