webnovel

Rahasia Yunggi

Semakin hari calon pengantin ini terlihat semakin mesra, keduanya tidak ingin saling berjauhan. Yunggi sampai merelakan pekerjaannya terabaikan demi bisa bersama Gummy setiap waktu

"Apa mereka tidak protes? Kau sudah tiga hari tidak bekerja dan hanya berkomunikasi lewat telepon saja!" ucap Gummy sambil menyiapkan sarapan

"Biarkan saja, toh aku yang menggaji mereka! Aku tidak ingin berjauhan denganmu, kalau aku membawamu ke kantor malah akan membuatku tidak berkonsentrasi bekerja" kata Yunggi yang masih memakai piyama dengan wajah baru bangun tidur itu

"Hm, jangan begitu! Kau juga memiliki tanggung jawab dalam pekerjaanmu! Jangan hanya karena aku semua kau abaikan, jika sesuatu terjadi nanti aku yang di salahkan!"

"Di salahakan? Mengapa kau yang di salahkan?"

"Ya karena kau hanya fokus padaku dan tidak memperdulikan hal lain. Lagi pula kita juga akan menikah, kan?"

"Aku hanya takut jika Seokjin mengganggumu! Pernikahan kita masih beberapa hari lagi, aku tidak ingin sesuatu terjadi. Setelah kau menceritakan semuanya tentang Seokjin, aku jadi takut kalau dia akan berbuat nekad untuk merebutmu dariku"

"Tidak akan, dia tidak akan bisa merebutku! Ayo makan dulu,," Gummy merasa sangat yakin jika Seokjin tidak akan bisa merebutnya dari Yunggi

"Aku jadi tahu sekarang, selama ini kau memang menyukaiku, kan? Tapi kau menyembunyikannya dariku.. Semua perhatianmu padaku karena kau menyukaiku sejak awal, dan kau semakin menunjukkannya setelah aku mengajakmu menikah!" ucap Yunggi di sela sarapannya

"Jangan terlalu percaya diri, bentuk perhatianku sejak awal karena kau adalah Tuanku. Dan aku berpikir ketika aku bekerja untukmu, maka aku juga akan mendapatkan perlindungan darimu. Dan hal lainnya adalah karena kau satu-satunya orang yang mencukupi hidupku, aku masih bisa bertahan hidup meskipun aku tidak memiliki siapa-siapa lagi. Apalagi ketika kau mengajakku menikah, pernikahan bisa terjadi tanpa adanya rasa cinta.."

"Oh jadi kau tidak mencintaiku?"

"Diam dulu, aku masih belum selesai berbicara!" ucap Gummy ketus ketika penjelasannya di potong Yunggi

"Hm, baiklah lanjutkan!"

"Tapi aku mengaku, jika semakin hari aku mulai mencintai pekerjaanku sebagai pesuruhmu. Awalnya aku ingin pekerjaanku ini segera berakhir dan hutang orangtuaku lunas, tapi aku menjadi takut kehilangan pekerjaanku ketika masa kontrak sudah mendekati masa akhir. Jika semua berakhir, aku akan meninggalkan semua ini dan apa yang aku cintai itu, termasuk dirimu.. "

"Yaa, bilang saja kau sebenarnya mencintai aku.."

"Isshh, lalu bagaimana denganmu? Kau mengajakku menikah atas dasar apa? Hanya karena aku bisa memuaskanmu? Hanya karena aku penurut?"

"Kau salah.."

"Lalu apa selain alasan yang kau bilang padaku saat itu?"

"Karena kau bisa menyembuhkan lukaku! Kau satu-satunya orang yang mengerti keadaanku tanpa aku memintanya. Saat sikapku arogan dan dingin kau bisa mengatasinya, dan kau juga bisa meluluhkan hatiku di saat aku tidak ingin kalah dengan siapapun. Aku sempat berpikir ketika aku mencari seorang pasangan hidup tidak akan ada yang bisa bertahan dengan diriku yang egois ini, tapi selama dua tahun kita bersama meskipun bukan dalam sebuah ikatan dengan aku memperhatikan semua yang kau lakukan padaku itu, kau termasuk wanita yang sangat sabar menghadapiku"

"Apa aku pantas mendapatkan penghargaan?"

"Tentu saja! Predikat wanita tersabar di dunia adalah Kim Gummy.." ucap Yunggi sambil berkata seperti seorang pembawa acara penghargaan, lalu di tambah tepuk tangan yang meriah

Gummy tertawa melihat tingkah laku Yunggi yang sebelumnya tidak pernah ia lihat itu.

Setelah sarapan Yunggi akhirnya pergi ke kantor karena Gummy menyuruhnya. Gummy memang wanita yang sangat pengertian, dia selalu bisa menempatkan posisinya dimanapun dia berada atau bagaimanapun keadaannya.

"Jangan kemana-mana selama aku pergi ya! Kalau ada apa-apa segera hubungi aku!" pesan Yunggi sebelum dia pergi ke kantor

"Hm, cepat pergi! Nanti terlambat!" kata Gummy menyuruh Yunggi untuk segera berangkat bekerja

Rumah terasa sepi setelah Yunggi pergi, dan Gummy langsung membereskan rumah seperti biasanya. Karena kemarin Yunggi tidak bekerja Gummy tidak bisa membereskan rumah dengan leluasa, pria berusia 30 tahun itu terus saja menggodanya dan menyuruhnya beristirahat.

******

Setiba di kantor, Yunggi langsung menuju ruangannya. Dan mulai membuka laptop kerjanya.

"Seharusnya aku mengganti tampilan layar laptopnya,," ucap Yunggi ketika melihat tampilan layar laptop yang menunjukkan foto dirinya dengan seorang wanita

"Permisi, Tuan Min Yunggi..."

Belum sempat merubah tampilan layar, sekretaris Yunggi datang

"Iya, sekretaris Wang.."

"Tuan Besar Min menunggu anda di ruangan beliau.."

"Oh, ayah datang ke kantor?" Yunggi meninggalkan laptopnya tanpa dia tutup dan segera menuju ruangan Tuan Besar Min.

Karena Tuan Besar Min sedang berada Seoul, beliau menyempatkan waktunya untuk berkunjung ke perusahaan yang sekarang di kelola putra tunggalnya itu.

Setiba di ruangan Tuan Besar Min yang berbeda satu lantai dengannya, Yunggi langsung duduk di sofa yang ada di ruangan itu

"Pernikahanmu sudah semakin dekat, ayah harap semua berjalan dengan lancar. Dan kau sudah sangat yakin dengan pilihanmu itu" kata Tuan Besar Min tanpa basa-basi

"Tentu ayah, dia wanita yang selama ini aku cari sebagai pengganti mendiang Vivian"

"Kau masih belum bisa melupakan Vivian? Kau memilihnya hanya karena Gummy mirip dengannya?"

"Bagaimana lagi ayah? Bayang-bayang Vivian masih melekat, dan semua yang di miliki Gummy sama persis dengan yang di miliki Vivian. Selama hampir lima tahun Vivian pergi lalu Gumny hadir, dia mampu mengobati lukaku karena kehilangan Vivian. Dia pikir aku pria dingin dan arogan padahal sifat itu hadir ketika aku kehilangan Vivian, dan sekarang semua kembali. Ayah tahu sendiri siapa sebenarnya Min Yunggi? Pria humoris dan manja, semua berkat Gummy yang mampu mengembalikan semuanya. Dan tentunya karena kemiripan yang ada pada Gummy membuatku menganggapnya sebagai Vivian" jelas Yunggi pada ayahnya

"Tapi kau salah jika mencintai Gummy hanya karena mirip dengan Vivian. Kau tak sepenuhnya tulus karena siapa tahu ada sesuatu yang berbeda dengan Vivian kau tidak bisa menerima Gummy. Jika ada sisi lain dari Gummy, kau harus bisa menerimanya! Jangan membuat dirimu sendiri kecewa dan membuat sedih Gummy" pesan Tuan Besar Min

"Iya ayah, aku akan belajar mencintai Gummy dan menerima sisi lain yang ada padanya"

"Setelah kalian menikah ayah akan segera kembali, jaga perusahaan ini dengan baik! Dan segera beri ayah cucu!"

"Astaga, ayah.. Aku masih belum siap memiliki anak! Aku masih ingin menikmati masa-masa berduaan dengan Gummy. Ayah harus sabar dulu!" Kata Yunggi yang menolak permintaan ayahnya

"Kau ini tidak kasihan padaku? Ayah sudah tua dan sebentar lagi akan mati, jadi ayah harus bisa merawat anakmu sebelum ayah pergi selamanya"

"Ayah, bicara apa ayah? Jangan seperti itu! Nanti kalau aku sudah punya anak ayah pulang saja dan tinggal di Seoul!"

"Hmm,, begitu? Ya buatkan kalau begitu biar ayah cepat kembali ke Seoul" kata Tuan Besar Min sambil terkekeh

Yunggi tertawa sambil menggeleng-gelangkan kepalanya karena malu.

Setelah bercengkrama di ruangan ayahnya, Yunggi akan kembali ke ruangannya. Namun belum sampai di ruangannya sekretaris Wang menemuinya dan mengajaknya mengikuti rapat. Yunggi pun menuju ruangan rapat bersama sekretaris Wang.

****

"Ini pertama kalinya aku datang ke kantor, semoga dia tidak marah.." gumam Gummy yang sudah berada di lobi kantor Yunggi sambil membawa kotak bekal makan siang

"Selamat siang, Nyonya..." sapa seorang karyawan dengan ramah pada Gummy

Gummy sedikit heran karena mereka seperti sudah mengenalnya. Tapi Gummy bingung kemana harus mencari ruangan Yunggi karena dia pertama kali datang ke kantor itu.

"Nyonya, mari saya antar ke ruangan Tuan Yunggi. Beliau masih mengikuti rapat, anda bisa menunggunya di ruangan.." kata seorang karyawan yang sudah tahu tujuan Gummy kemana

"Syukurlah, tanpa aku bertanya ada yang paham maksud dan tujuanku.." batin Gummy merasa lega.

Setiba di depan ruangan Yunggi, karyawan itu meninggalkan Gummy dan dia masuk kedalam ruangan.

"Astaga, ini ruangan kerja atau kamar tidurnya? Besar sekali?" gumam Gummy ketika memasuki ruangan Yunggi

Gummy meletakkan kotak bekal di meja dan dia duduk di kursi milik Yunggi.

"Hmmm,, begini rasanya duduk di kursi milik Tuan Presdir..." ucapnya sambil menikmati kenyamanan yang dia rasakan saat duduk di kursi itu

Saat Gummy sedang bersantai, dia terkejut ketika suara pemberitahuan pesan dari laptop berbunyi. Karena penasaran dia menekan tombol agar layarnya menyala.

"Siapa ini?"

Gummy terkejut ketika melihat tampilan di layar laptop Yunggi muncul foto Yunggi dengan seorang wanita cantik, mereka terlihat mesra karena Yunggi memeluk wanita itu.

"Tapi wajahnya, mengapa mirip denganku? Aku tidak pernah foto seperti ini selama hubunganku resmi sebagia calon istrinya, apalagi selama masih manjadi pesuruhnya! Siapa wanita ini???" Gummy bertanya-tanya sendiri dan perasaannya menjadi sedih.

"Dan karyawan tadi terlihat seperti sudah mengenalku, padahal ini pertama kalinya aku datang ke kantor.." tambahnya sambil memikirkan hal yang tadi saat bertmu para karyawan kantor

Gummy terlihat sedih, dia pun menjauhi meja kerja Yunggi dan duduk di sofa sambil menunggu Yunggi datang. Perasaannya menjadi tidak nyaman, dia merasakan cemburu pada wanita yang terlihat mesra dengan Yunggi itu.

Beberapa waktu berlalu, Yunggi datang ke ruangannya. Dia sudah tahu jika Gumny datang karena karyawan yang tadi mengantar Gummy memberitahunya.

"Sayang, kau datang ke kantor? Ada apa?" tanya Yunggi yang baru masuk ruangan dan langsung duduk di sofa mendekati Gummy

"Aku mengantarkan makan siang untukmu.. Sebaiknya aku segera pergi, kau harus kembali bekerja setelah menghabiskan makan siangmu!" ucap Gummy dengan perasaan yang sudah tidak enak hati, dia juga beranjak dari sofa

"Heii, mengapa buru-buru? Ayo makan siang bersama, suapi aku ya!" kata Yunggi menahan tangan Gummy yang akan pergi itu

"Kau bisa makan sendiri kan?" kata Gummy dengan nada kesal

"Ada apa denganmu? Kau marah karena lama menunggu? Kalau begitu kita jalan-jalan saja.." kata Yunggi mencoba meredam kekesalan Gummy, tapi dia belum tahu apa penyebab Gummy kesal

"Tidak perlu, aku ingin pulang saja.." Gummy bersikeras ingin pergi, dan Yunggi tidak mengijinkan. Yunggi mengintruksi tubuh Gummy agar kembali duduk ke sofa dan mendekatkan wajahnya ke hadapan Gummy

"Apa yang membuat Nyonya Min kesal? Hm? Katakan, Tuan Min siap di hukum..." ucap Yunggi merayu Gummy

"Sudahlah, jangan merayuku. Aku ingin pulang!"

"Ada apa? Katakan, apa yang membuatmu merajuk seperti ini?"

"Baiklah, siapa wanita yang bersamamu itu?" tanya Gummy sambil menoleh ke arah laptop

Yunggi ikut menatap laptop yang ada di meja kerjanya, lalu dia tersenyum manatap Gummy sambil memegang tangan Gummy

"Kau marah karena itu? Aku akan menjelaskannya padamu,," Yunggi menghela nafas oanjang dan bersiap menceritakan apa yang sebenarnya pada Gummy

Gummy mencoba menenangkan hatinya dan mendengarkan penjelasan dari Yunggi

"Dia Vivian, wanita yang aku cintai. Calon istriku yang meninggal karena sebuah kecelakaan. Selama ini aku belum bisa menerima krnyataan jika Vivian sudah tiada. Dan aku melihatmu, kalian berdua sangat mirip. Lalu masalah hutang orangtuamu itu membuatku memiliki rencana untuk bisa mendekatimu. Dan selama kau menjadi pesuruhku, aku selalu mengamatimu. Sifat kalian berdua sama, caramu memperlakukanku sama, bahkan saat kau melayaniku juga sama. Aku tidak mengerti mengapa kalian bisa memiliki hal yang sama, aku percaya jika Vivian masih hidup di dalam tubuhmu.."

"Jadi ini alasanmu ingin menikahiku? Karena aku mirip dengannya? Karena aku bukan Gummy, tapi Vivian?? Aku pikir kau menikahiku karena sebuah cinta yang tulus, tapi ternyata karena aku mirip dengan seseorang yang kau cintai! Yunggi, aku tidak bisa menerima ini! Aku bukan orang lain, aku adalah aku! Maaf, aku tidak ingin melanjutkan hubungan ini.."

Gummy malah marah ketika mendengar penjelasan dari Yunggi, dia pun pergi sambil menangis. Di hatinya ternyata masih ada orang lain, bukan seorang Gummy tapi Vivian

"Tidak, jangan pergi sayang... Aku mohon.." Yunggi mengejar Gummy yang pergi meninggalkan dirinya itu

Gummy tidak peduli dengan Yunggi yang mengejarnya hingga keluar ruangan, bahkan banyak orang yang melihatnya. Sampai Tuan Besar Min yang waktu itu keluar dari ruangannya juga melihat hal itu dari lantai atas.

"Gummy-yaa!!!" Yunggi menarik tubuh Gummy dan memeluknya ketika sebuah mobil melintas di depan area lobi.

Tubuh Yunggi begitu erat memeluk Gummy, bahkan keringat bercucuran dan tubuhnya bergetar hebat seperti sedang merasakan trauma yang mendalam. Gummy yang merasakan hal itu menjadi khawatir, padahal dirinya baik-baik saja tapi Yunggi seperti orang ketakutan.

"Aku mohon jangan pergi! Aku tidak ingin kehilanganmu lagi!" ucap Yunggi dengan bibir bergetar sambil memeluk Gummy

Gummy tidak bisa melepas pelukan Yunggi, dia pun pasrah. Dan semua orang melihat kejadian itu suasana kantor menjadi riuh. Tuan Besar Min segera melihat keadaan putranya dan Gummy, memastikan semua baik-baik saja.

"Yunggi, kau baik-bqik saja? Gummy, bawa dia pulang!" kata Tuan Besar amin menyuruh Gummy membawa Yunggi pulang

"Baik, ayah Min.." jawab Gummy patuh

Gummy pun membawa Yunggi pulang, kali ini dia yang menyetir karena keadaan Yunggi masih tidak karuan.

"Maafkan aku,," ucap Gummy sambil menoleh ke arah Yunggi yang duduk di sampingnya

"Fokus saja menyetir, nanti bicara di rumah!" jawab Yunggi dingin

"Baiklah!" kata Gummy, dan dia kembali fokus mengemudi hingga tiba di rumah.

***

Yunggi langsung masuk kamarnya tanpa berbicara pada Gummy. Pria itu kembali menjadi dingin setelah rasa traumanya muncul lagi.

Gummy mengikuti Yunggi ke kamar dan melihat Yunggi dari pintu yang tidak tertutup rapat. Suara isak tangis terdengar dari kamar Yunggi membuat Gummy merasa heran.

"Apa dia menangis? Apa yang membuatnya menangis? Tapi sebaiknya aku tidak mengganggunya dulu.." gumam Gummy di balik pintu

Gummy benar-benar merasa tidak enak ketika mengingat penjelasan Yunggi tentang mendiang kekasihnya itu.

"Aku terlalu cemburu, pasti ini hal yang sulit baginya untuk bisa menerima kenyataan Nona Vivian sudah meninggal. Harusnya aku tidak boleh egois, jika situasi sudah membaik aku harus meminta maaf padanya.." ucap Gummy ketika dia berada di kamarnya

Gummy merasa masih orang baru di dalam hati Yunggi, masih wajar jika Yunggi belum bisa melupakan seseorang yang ia cintai itu sudah tiada. Gummy harus lebih berhati-hati menjaga perasaan Yunggi.

******

TBC

******