"Alhamdulillah." ucap Bara dan kembali mencium kening Cecil kemudian beralih ke bibir istrinya.
"Mas," ujar Cecil dengan mata berkaca-kaca sambil mengelus perutnya.
"Nambah tugas lagi." lirih Arta dan ikut duduk di samping Deana.
Tomi terbahak karena merasa terhibur dengan tingkah cucu-cucunya.
"Mau lihat adek bayi, Mom." suara Aella yang menarik-narik baju Cecil.
"Adek bayinya dalam perut, Sayang. Nggak bisa dilihat." jawab Kinan tersenyum geli.
"Yaahhh... Kapan adek bayinya keluar, Oma?"
Bara tersenyum dan memandang Kinan. "Berapa usia kehamilannya, Ma?"
"Tiga belas minggu."
Cecil dan Bara terkesiap. Tiga belas minggu? Artinya sudah memasuki bulan keempat. Kenapa mereka tidak tahu sama sekali?
"Jadi ini isinya janin? Aku kira lemak. Ya Allah, Nak."
Cecil mengelus perutnya yang memang sedikit menonjol seperti lemak.
"Nggak ada tanda-tanda ya?" tanya Kinan penasaran.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com