Ansel mencoba mengingat-ngingat siapa kapan dan du mana dia melihat anak ini. Namun, sekeras apa pun ia berusaha ia benar-benar tidak bisa mengingatnya.
'Sudahlah. Sepertinya aku hanya berhalusinasi saja,' batinnya.
Ia mengambil sebotol yoghurt dan menyerahkannya pada bocah itu.
"Terimakasih," ucap si anak kemudian berlalu.
Ansel menggaruk-garuk tengkuknya tidak gatal.
"Aneh. Aku merasa benar-benar pernah melihatnya."
Usai membayar di meja kasih, bocah itu keluar. Saat menemukan tempat sepi ia berubah menjadi seekor gagak dan terbang menuju rumah sakit.
Ansel juga telah kembali, ketiga orang itu makan bersama dengan lahap.
"Wah aku sangat rindu masakan Indonesia," ujar Yena. Ia makan paling lahap dan yang paling dahulu menghabiskan makanannya.
"Segar!" Ia meneguk sebotol yoghurt sampai habis.
"Jangan dihabiskan semua. Sisakan buatku satu," kata Rumi.
"Tenang saja, ada tiga botol. Dua untukku satu buatmu." Yena terkekeh.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com