Setelah keberangkatan mereka beberapa hari lagi berlalu untuk kembali menuju hutan Jura
Sesampainya di desa, mereka di kejutkan oleh ratusan Goblin yang telah berkumpul di sana.
Rimuru: Rigurd, ada apa ini.?
Rigurd: Rimuru-sama, mereka adalah para Goblin yang tinggal di dekat sini. Akibat kabar bahwa Rimuru-sama telah mengalah kan dier wolf menyebar, mereka semua menuju kemari untuk mencari perlindungan dari anda.
Rimuru terdiam saat ia bertanya tentang konsekuensi bila para Goblin ini tidak di Terima di tempat ini.
Setelah ia mendapat pengetahuan dari Great Sage miliknya, ahirnya Rimuru menerima mereka semua di desa ini dan memberikan nama pada mereka semua.
Hari berikutnya Rimuru masih dengan kegiatannya menamai sisa Goblin yang datang di desa ini, sementara Ren membantu Kaijin untuk mengatur tata letak bangunan di sekitar desa.
Sore harinya Ren mendatangi Rimuru yang masih memberikan nama pada para Goblin.
Ren: Rimuru, aku ingin mengatakan sesuatu.
Mendengar itu Rimuru menghentikan sejenak kegiatannya saat ia berkata
Rimuru: Ada apa Ren.?
Ren: Aku ingin meminta lahan untuk membangun rumah ku sendiri disini.
Rimuru: Eh.? Apa kau akan menetap.? Kau tak ingin melanjutkan petualangan mu lagi.?
Ren: Benar. Aku telah memutuskan kan untuk tinggal di desa ini dan membentuk sebuah desa yang besar bersama mu.
Rimuru: haha.. Oke, kau bisa mengambil tanah di mana pun yang kau suka.
Ren: Oke. Aku akan pergi menemukan kaijin sekarang.
Rimuru: Oke
Ren kemudian pergi meninggalkan Rimuru bersama dengan se grombolan Goblin untuk melanjutkan kegiatan miliknya.
Di sisi lain ren kini telah menemukan kaijin yang sedang mengawasi para Hob Goblin yang bekerja membangun rumah-rumah.
Ren: Yo Kaijin..
Kaijin: Oh Tuan Ren, ada perlu apa.?
Ren: Aku telah meminta Rimuru untuk memberikan sebuah lahan untuk membangun tempat tinggal ku di sini dan ia telah menyetujui nya.
Kaijin: Oh.? Tuan tidak melanjutkan perjalanan lagi.?
Ren: Tidak, aku ingin membangun desa ini bersama dengan Rimuru dan kalian semua.
Kaijin: Hahaha..Lalu apa tuan Rimuru menyetujui nya.?
Ren tersenyum dan menganggukkan kepala nya saat Kaijin berkata kembali.
Kaijin: memang benar apa yang dikatakan tuan Rimuru, sebagai seorang manusia Anda adalah orang yang aneh.
Ren: Eh.? Kenapa begitu.?
Kaijin: Aku belum pernah melihat seorang manusia yang ingin mengembangkan sebuah desa monster.
Ren: Haha.. Tidak semua manusia membenci para monster kau tahu.
Kaijin: Haha.. Itu benar, lalu di mana Anda ingin membangun rumah itu..?
Ren: Aku ingin membangun nya di depan tempat Rimuru. Serta Aku ingin membangun setidaknya rumah yang cukup untuk di tinggali banyak orang.
Kaijin: banyak orang.? Memang dengan siapa Anda akan tinggal dan tepatnya berapa orang yang akan tinggal di sana.?
Ren memberikan sebuah blueprint pada Kaijin untuk membantu membangun kediamannya.
Hari berikutnya seperti yang di harapkan Rimuru kehabisan energi miliknya saat ia di letakkan di altar miliknya dan di rawat oleh para Hob Goblin.
Beberapa hari kemudian Ren sedang terlihat membantu para Hob Goblin untuk membangun Rumah miliknya bersama dengan Kaijin.
Perkembangan desa ini sangatlah cepat karena ratusan Hob Goblin yang bekerja sangat keras sehari-hari.
Waktu terus berlanjut ketika pembangunan desa senin meluas dan berkembang ketika Rimuru tiba-tiba datang dengan sekelompok petualangan bersama nya.
Ren: Yo Rimuru, siapa mereka.?
Rimuru: Yo.. Aku bertemu mereka saat berburu bersama Gobuta dan yang lain, wanita bertopeng ini bernama ShIzue Izawa, yang ini Kaval, perempuan ini Eren dan yang terahir Gido.
Rimuru memperkenalkan mereka satu persatu pada ren saat mereka saling menyapa.
Kelompok Kaval merasa terkejut melihat seorang manusia yang tinggal bersama dengan monster di desa ini.
Rimuru dan Rekemudianan menjelaskan pada mereka dan menceritakan bahwa Ren adalah Pengembara yang memutuskan untuk tinggal di desa ini.
Sesaat setelah itu Rimuru bersama dengan Ren membawa mereka ke ruang makan untuk menyantap makanan bersama.
Selesai makan dan berbincang-bincang Ren meninggalkan mereka untuk mengurus beberapa pekerjaan bersama dengan Kaijin.
Malam hari nya Ren tiba-tiba mendengar sebuah ledakan saat ia dengan cepat menghilang dari tempat nya menuju ke arah ledakan itu terjadi.
Di tanah lapang di luar desa, Ren melihat Rimuru sedang melawan Flame Lord Ifrit yang mana itu merupakan Roh pada diri Shizue.
Ren tidak ikut campur dalam pertarungan ini dan membiarkan Rimuru untuk melawannya, sampai beberapa saat kemudian Rimuru ahirnya menggunakan Predator miliknya untuk menelan Ifrit.
Melihat ini Ren segera menghilang kembali di sisi Kelompok Kaval saat ia berkata
Ren: Rimuru, apa yang terjadi.?
Rimuru: Roh milik Shizue tiba-tiba memberontak dan membebaskan diri dari tubuhnya.
Ren: Lalu apa yang terjadi pada nona Shizue.?
Rimuru: Aku tidak tahu, aku telah mengalahkan Ifrit tapi, Shizue masih belum sadar.
Ren: lebih baik cepat kita bawa nona Shizue ke desa.
Dengan ini mereka semua ahirnya kembali ke desa dan meninggalkan Rimuru bersama Shizue sendirian.
Keesokan harinya Rigurd tiba-tiba memanggil kelompok Kaval untuk datang ke tenda Shizue untuk bertemu Rimuru yang mana ia telah menggunakan predator miliknya untuk memakan Shizue.
Setelah perpisahan hangat mereka, Kelompok Kaval ahirnya berpamitan pada Rimuru saat mereka diberikan beberapa peralatan oleh Rimuru yang mana peralatan ini di buat oleh Kaijin dan lainnya.
Melihat kelompok Kaval akan pergi Ren berjalan ke arah mereka saat ia memandang seorang wanita berambut biru dan berkata
Ren: Kapan di desa ini mempunyai anak kecil.?
Rimuru: Ini aku, Rimuru.
Ren: Eh.?! Rimuru, Kau menjadi perempuan..?!
Ren menepuk-nepuk bahu Rimuru saat kembali berkata
Ren: Jangan kawatir teman, aku akan melanjutkan misi kita untuk mendapatkan wanita cantik.
Rimuru: Apa maksud mu dengan itu.?!
Ren: Eh.? Kau telah menjadi wanita bukan.? A.. Apa kau akan melakukan hal antara wanita dengan wanita.?
Rimuru: Jangan bodoh.! Aku laki-laki.!
Ren: B.. Baiklah.. Ngomong apa kelompok kalian akan pergi Eren.?
Eren: Un, kami akan kembali ke Brumund.
Ren: Begitu, kembalilah kemari jika kalian ada waktu.
Setelah perpisahan mereka Ren dan Rimuru kembali melakukan pekerjaan mereka saat beberapa hari berlalu kembali.
Pada suatu pagi Ketika ren sedang mengawasi pembangunan jalan desa, ia melihat Rimuru bersama dengan beberapa Goblin riders menuju ke arahnya
Ren: Rimuru, kau akan pergi.?
Rimuru: Umu, aku ingin pergi berlatih di gua, sedangkan Rigur dan yang lainnya akan berburu dan berpatroli.
Ren: Ho.. ? Berlatih.? Aku tertarik dengan itu, boleh aku ikut.?
Rimuru: Eh.? Kenapa kau ingin ikut berlatih.?
Ren: Haha..aku hanya ingin melihat seperti apa pelatihan mu.
Rimuru: Oke, tapi apa tidak papa kau meninggalkan pekerjaan mu.?
Ren: Bukan masalah, lagi pula mereka telah mengerti semuanya.
Rimuru menganggukkan kepalanya saat mereka berdua mengunjungi Gua Tempat di mana Veldora berada untuk berlatih.
Ketika mereka memasuki gua Ren dapat melihat pemandangan indah sebuah danau di sana.
Ren: Lalu apa yang akan kau lakukan untuk berlatih.?
Rimuru: Hmm.. Pertama aku akan mencoba beberapa skill yang ku miliki.
Ren menganggukkan kepalanya saat ia melihat Rimuru dari kejauhan, ia dapat melihat Rimuru menggunakan api hitam miliknya yang membakar di sekitarnya saat ia berkata
Ren: Woo.. Api yang kuat.
Rimuru: haha.. Tapi ini juga berbahaya jika di gunakan di dekat Sekutu..
Ren melihat berbagai macam skill yang Rimuru miliki selama pelatihan ini sampai beberapa saat kemudian tubuh Rimuru menegang dan berkata
Rimuru: Ren, sepertinya Rigur dan yang lain mendapatkan serangan.
Ren: Aku mengerti.
Mereka berdua dengan cepat berlari keluar gua saat melihat tubuh para Hob Goblin dan Tempest wolf tergeletak di tanah dengan Gobuta yang berteriak kesakitan karena sebuah tebasan di tubuhnya.
Melihat ini Rimuru segera memberikan mereka sebuah potion yang ia buat untuk menyembuhkan luka mereka.
Ren tidak memperdulikan itu saat ia melihat sekelompok Ogre yang sedang bertarung dengan Ranga dan Rigur
Ren: Hoo.? Ogre kah.?
?? : Kau, Kau adalah orang yang menyerang desa kami.!
Tidak memperdulikan perkataan ren seorang Ogre berambut merah dan menggunakan baju zirah mengarahkan pedang miliknya pada Rimuru yang memakai topeng milik Shizue.
Rimuru: Eh.? Apa yang kau maksud.?
?? : Jangan bertindak bodoh.! Kau pasti orang yang menyerang desa kami.! Topeng itu adalah buktinya.!
Ren: Rimuru, apa kau menyerang desa mereka.?
Rimuru: Jangan berkata bodoh, kau sendiri mengetahui aku selalu sibuk mengerjakan berbagai hal di desa.
Ren: Lalu mengapa mereka mengatakan itu.?
Rimuru: Aku bahkan tidak mengetahui itu.
?? : jangan mengabaikan aku.!
Ogre berambut merah itu mengayunkan pedang miliknya ke arah Rimuru saat ia menghindari serangannya dan berkata
Rimuru: T.. Tunggu. Kalian salah orang..
?? : Haah..!!, kau fikir kau bisa menipu kami.?!
Saat perdebatan mereka Rigur dan tangan yang sedang bertarung ahirnya mundur ke arah Rimuru dan Ren.
Rigur: Rimuru-sama, Ren-sama maafkan aku telah gagal melindungi mereka.
Rimuru: Kau tidak perlu kawatir cepat obati diri mu, biar aku yang melawan mereka.
Rigur: T.. Tapi..
Sebelum Rigur dapat menyelesaikan perkataan miliknya, Rimuru melemparkan sebuah potion lain ke arah Rigur saat luka miliknya sembuh seketika.
?? : Kau ingin melawan kami para Ogre sendirian katamu.? Aku tidak bisa mengatakan apakah itu keberanian atau hanya kebodohan.
Rimuru: Kau dapat mencobanya, aku merasa tidak akan kalah.
Pertarungan pun terjadi antara lima Ogre melawan rimuru, dengan menggunakan beberapa teknik yang ia dapatkan dari skill predator Rimuru melawan mereka dan berhasil mengalahkan tiga Ogre dengan mudah.
?? : Tuan muda, Berhati-hatilah dia dapat menggunakan kemampuan beberapa monster lain.
Ogre tua membawa pedang itu mengingatkan Ogre berambut merah saat ia kemudian kembali menyerang Rimuru.
Ketika Ogre tua itu mengayunkan pedangnya ke arah Rimuru tiba-tiba pedang lain menghentikannya, saat sebuah suara terdengar oleh mereka.
Ren: Permainan pedang yang baik Pak tua, tapi kau belum cukup cepat.
Ren dengan cepat mengayunkan ayunan lain yang mana dengan sangat cepat mematahkan pedang yang di genggam Ogre tua itu.
Melihat ini semua orang yang berada di sekitar Ren tertegun saat suara Ren terdengar kembali.
Ren: Orang-orang bodoh yang menyerang tanpa mendengar penjelasan. Lebih bodoh lagi kalian bahkan tidak mengetahui kemampuan kami, sungguh cari mati.
Ren tersenyum memandang Ogre tua itu.
Rimuru: Ren jangan bunuh mereka.
Ren: Kenapa.? Mereka yang menyerang dan melukai teman kita, kenapa aku tidak boleh membunuh mereka.?
Dengan perkataan ini energi milik ren meningkat dengan pesat saat Rimuru mendapatkan pesan di kepalanya.
[Great Sage: Peringatan.. ! Peringatan.. ! Energi yang tidak terukur telah terdeteksi. Tuan Rumah di minta untuk menjauh agar tidak terkena dampak. ]
Mendengar itu Rimuru tertegun sejenak sebelum ia berkata
Rimuru: Ren.! Apa yang kau lakukan.?!
Ren: Apa.? Aku hanya ingin mereka mengetahui siapa yang mereka singgung.
Para Ogre yang tidak dapat menahan tekanan kuat dari ren berlutut dengan darah menyembur dari mulut mereka.
Di sisi lain, para Goblin serta Tempest wolf dilindungi oleh energi ren agar mereka tidak mendapat kan dampak energi yang ia keluarkan.
Melihat ini ren menghentikan tekanan miliknya dan menarik kembali semua energi nya.
Tentu saja, Sebelum melakukan ini, ren telah mengisolasi seluruh tempat pertarungan agar energi miliknya tidak bocor dan memperingatkan para Demon Lord tentang dirinya.
Ren: Kali ini aku akan melepaskan kalian karena tidak ada korban dari serangan ini, namun lain kali jangan harapkan hal yang sama.
Ren menyimpan katana miliknya kembali saat ia berjalan perlahan menuju Ogre berambut Merah muda dan memberikan nya sebuah pil
Ren: Makan itu, aku tidak bisa membuat seorang wanita terluka.
Ogre berambut merah muda itu menatap ren sejenak sebelum menerima pil di tangannya.
Saat ia ingin memakan pil itu sebuah suara terdengar.
??: Adik.!! Jangan percaya apa yang dia katakan.!!
??: Kakak aku tahu dia tidak berbohong..
Tanpa argumen lain Ogre berambut merah muda menelan pil dari Ren saat kemudian tubuhnya pulih sepenuhnya.
Di sisi lain Ren memberikan pil lain pada Ogre wanita berambut ungu itu ke mulutnya dan membebaskan ikatan jaring di tubuhnya.
Rimuru: Ren.. !! K. Kau mengambil kesempatan ini.!!
Ren: Hahaha.. Sobat ku Rimuru, apa yang kau katakan.?
Rimuru: Jangan berdalih, aku tau tujuan mu.!
Beberapa minggu ini persahabatan mereka berdua sangat dekat karena Rimuru dan ren memiliki hobi yang sama untuk wanita. Ia bahkan mengetahui dari Ren bahwa dirinya telah memiliki lebih dari dua puluh istri, walaupun Rimuru belum pernah melihat nya secara langsung.
Ren: Jangan kawatir kan itu, lebih baik kau tanya pada mereka penyebab mereka menyerang kelompok kita.
Rimuru: Aku akan melakukan itu tanpa kau katakan.!
Mendengar itu Ren hanya menggeleng kan kepalanya saat ia membantu Ogre berdada besar itu.
Disisi lain Rimuru memberikan obat pada semua Ogre yang tersisa saat ia berkata sambil melepaskan topeng yang ia kenakan
Rimuru: Aku tidak akan mengatakan apapun pada penyerangan ini, namun bisakah kalian menjelaskan apa yang terjadi.?aku mendapat kan topeng ini dari seseorang kenalan. Apa kalian mengenal nya.?
Ketika mendengar perkataan Rimuru Ogre berambut merah muda berkata
?? : Maaf kan perbuatan kami, sepertinya kami telah salah menyerang kelompok kalian.
?? : Adik apa yang kau katakan.?! Aku yakin dia adalah orang yang menyerang desa kita.!
?? : kakak, tidak bisakah kamu melihat wajah itu.? Orang yang menyerang desa kita adalah laki-laki, namun lihat dia.
Mendengar itu Ogre tua juga ikut berkata
?? : Itu benar tuan muda, selain dari dia seorang pria, dia juga tidak menyembunyikan Aura yang ia miliki. Di tambah lagi dengan kekuatan yang kita rasakan pada pemuda berambut hitam itu, ia bahkan dapat melenyapkan desa tanpa menggunakan cara yang licik.
Setelah mendengar perkataan mereka berdua Ogre berambut merah itu terdiam saat ia kemudian Berlutut kembali dan berkata
?? : Maaf kan kami, kami telah salah mengira kalian adalah yang menyerang desa kami.
Ren: Jika itu kesalah pahaman maka bagus, lebih baik kita kembali ke desa sekarang karena ini akan segera malam.
Mendengar ini gadis berambut merah muda berkata
?? : Apa tidak apa kami mengikuti tuan.?
Ren: Tentu, sudah ku katakan karena tidak ada korban di pertarungan kali ini, maka masalah ini akan berlalu, lagi pula aku orang yang tidak tega membiarkan dua wanita cantik berkemah di hutan kan.?
Mendengar ini Ogre berambut merah muda dan Ogre berambut ungu mem merah pada muka mereka saat suara lain terdengar.
Rimuru: Ren..!! K.. Kau.. !!
Ren: Rimuru, jangan kawatir kau akan menemukan bagian milik mu.
Rimuru: Tidak adil.. ! Ini tidak adil.!
Ketika Ren dan Rimuru berdebat Ogre berambut merah berkata
?? : benarkah tidak masalah membiarkan kami ikut bersama kalian.?
Rimuru: haah.. Bukan masalah, kita pergi sekarang.
Mereka semua meninggalkan tempat itu dan menuju ke arah desa ketika Matahari ahirnya telah terbenam saat mereka kemudian mengadakan pesta meriah.
Ren, Rimuru, Kaijin dan beberapa Ogre laki-laki makan bersama saat ren berkata
Ren: Adik mu terlihat sangat akrab dengan para Goblina, padahal ia baru sampai beberapa jam lalu..
Mendengar ini Ogre berambut merah tersenyum saat ia berkata.
?? : Dia orang yang sangat di sayangi bahkan di desa kami.
Rimuru: Ngomong-ngomong kenapa kalian mengira, aku yang telah menyerang desa kalian.? Sebenarnya apa yang terjadi.
?? : Desa kami adalah desa Ogre tidak terlalu jauh dari sini, beberapa hari yang lalu desa kami telah di serang oleh se grombolan Orc..
Kaijin: Apa katamu.?! Orc berani menyerang desa Ogre.?
Gobuta: Apa itu merupakan hal aneh.?
Kaijin: Bukan hanya aneh tapi juga mustahil, Mengingat perbedaan kekuatan antara ke dua ras yang sangat besar. untuk Orc menyerang Ogre itu mustahil.
?? : Tapi hal mustahil itu benar-benar terjadi. Malam itu desa kami di serbu oleh puluhan ribu Orc dengan baju zirah perang.
Kaijin: Orc dengan baju perang.?!
?? : benar, baju zirah mereka sama seperti pasukan yang manusia miliki. Walaupun kami para Ogre telah membunuh sebanyak-banyaknya namun pasukan itu seperti tak terbendung, mereka terus menyerang hingga desa kami menghilang dan hanya menyisakan kami ber enam.
Rimuru: Aku mengerti, lalu apa hubungannya dengan topeng yang ku kenakan.?
?? : Sebelum para Orc menyerang beberapa hari sebelumnya, desa kami didatangi oleh orang aneh, orang itu berkata ingin memberikan nama kepada para Ogre, tentu saja kami menolak perkataan nya.setelah mendapat penolakan dari para Ogre orang itu pergi dengan marah dan berkata ingin menghancurkan desa kami,Semua orang di kami hanya menertawakan kepergian orang itu saat kemudian kejadian penyerangan pasukan Orc terjadi.