webnovel

Supreme Overlord system

Ren seorang pemuda 27 th [otaku],meninggal akibat wabah virus mematikan yang baru di temukan setelah wabah covid menyebar.salah satu pilar Pilar Tuhan akan memintanya melakukan suatu tugas yang mana itu akan membimbing nya menuju ke puncak Dunia. -----------------------+--+--+--+---+++++++++-+++++++++ +Terimakasih pada para creator asli yang membuat anime ini dan manga. +Novel ini saya buat berdasarkan cerita asli dari serial anime dan manga yang saya suka +Silahkan menikmati waktu membaca kalian, trimakasih.

MILF_Lovers · Anime & Comics
Not enough ratings
104 Chs

Tensura.! 13

Ren memandang Rimuru saat ia kemudian menghilangkan Tsukuyomi miliknya, ketika seluruh lingkaran di sekitar Rimuru kembali seperti semula dan Hinata terhenti dari teriakannya.

Ren: Seperti yang di harapkan dari wanita sombong, walaupun telah merasakan keputusasaan yang luar biasa, dia masih bisa mempertahankan fikirkan miliknya.

Rimuru yang melihat seluruh dunia kembali seperti semula segera menolong Hinata yang terkulai lemah dengan air mata di kedua matanya.

Rimuru: Hinata.! Apa kau baik-baik saja.?!

Hinata hanya terdiam ketika ia mendengar Rimuru saat perlahan bibir miliknya bergerak

Hinata: R. im.. ur.. u..

Rimuru: Aku di sini.. Sadarlah, Itu hanya sebuah ilusi..

Mendengar ini, Hinata perlahan menenanglan dirinya saat ia berkata

Hinata: M..a.a.. f.. Tolong, bu.. nuh.. Aku...

Mendengar ini Rimuru terdiam saat sebuah suara terdengar oleh mereka

Ren: Apa kau merasakan keputusasaan Sakaguchi Hinata.? Ini lah yang kami rasakan saat kehilangan teman yang berharga.

Rimuru: Ren, tolong hentikan itu.. Permasalahan telah berahir, aku tidak ingin membuat nya semakin menderita.

Ren tersenyum saat ia melemparkan sebuab pil pada Rimuru dan berkata

Ren: Berikan itu padanya, pil itu akan memulihkan dirinya kembali.

Rimuru memandang Ren saat ia menangkap pil yang di lempar kan pada nya.

Rimuru memang dapat menyembuhkan semua luka yang berada dalam tubuh seseorang dengan potion miliknya, namun untuk menyembuhkan kembali kejiwaan seseorang, ia tidak memiliki cara untuk itu.

Ia hanya dapat bertaruh pada pil yang di berikan oleh Ren saat dengan perlahan memberikannya pada Hinata.

Setelah pil itu memasuki tubuhnya, Beberapa saat kemudian pandangan Hinata menjadi lebih cerah dan kesadaran nya perlahan kembali.

Menyadari ini Rimuru dengan cepat memeriksa Hinata menggunakan Rhapael saat ia berkata

Rimuru: terimakasih..

Ren: Haah, sungguh aku tidak bisa merubah pemikiran naif mu itu..

Rimuru: apa boleh buat, aku terlahir seperti ini. Tapi jika apa yang kau katakan benar, jika teman kita tidak dapat di bangkit kan kembali, mungkin aku akan melakukan hal yang berbeda.

Mendengar itu Ren hanya terdiam saat sebuah suara lain terdengar.

Hinata: Maafkan aku Rimuru, aku akan menebus kesalahan milikku..

Ren: hahahaha..kau.? menebus kesalahan mu.? Dengan apa.? Apa kau dapat membalikkan waktu.? Apa kau dapat meminta maaf pada Shizue.? Apa kau dapat menghidupkan orang mati.? Kesombongan milik mu itu membuat ku sangat muak Sakaguchi Hinata.

Rimuru: Ren, cukup.

Ren: Diam Rimuru. Aku ingin menunjukkan padanya dunia ini lebih mengerikan dari apa yang dia kira. Dia begitu membenci monster, tapi dia tidak tahu bahwa Gereja itu sendiri adalah sekumpulan Vampir, dia merasa Shizue tidak memperdulikan dirinya, tapi dia tidak mengetahui yuuki telah mencuci otaknya. Apa yang kau bangga kan dari hidup mu itu.?Apa yang membuat mu begitu sombong eh.? Sakaguchi Hinata.?

Mendengar seluruh perkataan Ren ini tubuh Hinata mulai bergetar dengan hebat saat air mata mengalir dari kedua matanya sekali lagi.

Ren: hahahaha.. Kau menangis.? Hebat,apa kesombongan milik mu telah hancur.? Tapi sayang, semua yang telah kau lalui tidak dapat di ulang kembali Sakaguchi Hinata.

Rimuru: Ren.. Aku tahu Hinata bersalah, tapi bisakah kau tidak mengungkit itu.? Lagi pula ia tidak sekuat diri mu.

Ren: aku tahu.maka itu aku mengatakan bahwa semua mimpi, usaha serta hidupnya adalah sia-sia.

Hinata: Lalu apa yang kau ingin aku lakukan.?!

Hinata berteriak putus asa dengan segala kenyataan yang ia hadapi saat ini, kebanggaan dan perjuangan yang ia miliki telah musnah dan menyisakan sebuah penyesalan yang dalam di hatinya.

Ren: Tidak ada. Untuk apa aku meminta seorang sampah seperti mu.? Manusia yang bahkan tidak dapat menilai kebenaran dan kebohongan.

Mendengar ini tangis Hinata ahirnya pecah saat Ren tersenyum saat menginjak seluruh keberadaan wanita sombong ini.

Ketika Rimuru ingin mengatakan sesuatu, Ren memotong perkataannya saat ia berkata

Ren: aku dapat menghidupkan kembali Shizue, Namun apa yang akan kau berikan untukku.?

Mendengar ini, Tidak hanya Hinata, bahkan Rimuru memandang Ren dengan sangat terkejut.

Rimuru: Ren, apa yang kau katakan.? Ini bukan saatnya bercanda.

Ren: Siapa yang sedang bercanda.?

Rimuru: Apa kau benar-benar dapat menghidupkan Shizue kembali.?!

Ren hanya mengagukkan kepalanya saat ia berkat

Ren: tapi, kenapa aku harus melakukan itu.?

Rimuru: Aku akan melakukan apa yang kau inginkan jika kau dapat menghidupkan Shizue kembali.!!

Ren: Eh.? Aku tidak bertanya pada mu kau tau.?

Hinata: A.. Apa kau dapat menghidupkan kembali Shizue.??

Ren: Jangan buat aku mengatakan nya terus menerus. Sebutkan apa yang akan kau berikan jika aku dapat menghidupkan Shizue kembali.

Hinata: Apapun.! Aku akan memberikan apa pun.! Tubuh dan jiwa milikku akan menjadi milikmu selamanya.

Ren: Ho.? Itu bukan tawaran yang buruk..

Ren terdiam saat mata miliknya berubah menjadi sebuah pentagram berwana hitam dan putih ketika ia kembali berkata

Ren: Summon : Raijin.

Boom.!

Sebuah asap putih tebal muncul saat sebuah patung malaikat bersayap delapan muncul di hadapan mereka

Ren: Raijin, bawa jiwa milik Shizue Izawa kemari

Saat kata-kata Ren terdengar, dua buah sinar berwana biru melesat ke langit dan Rimuru.

Melihat ini, Ren tertegun sejenak sebelum berkata.

Ren: Apa Raphael menjaga jiwa Shizue.?

Ketika perkataan nya itu sebuah sinar putih muncul di depan Raijin, yang mana perlahan itu membentuk tubuh astral milik Shizue.

Rimuru: A.. Apa yang terjadi.. ??

Ren: Raphael menahan setengah jiwa milik Shizue di dalam dirimu, jadi Raijin mengambilnya dari nya.

Rimuru: Aku mengerti..

Rimuru menyadari bahwa ada beberapa bagian jiwa Shizue di dalam dirinya, jadi dia tidak mengatakan apapun ketika Ren mengambil nya kembali.

Ketika tubuh astral telah sempurna, tanpa menunggu kembali, Ren menggunakan Skill miliknya untuk membentuk tubuh nyata milik Shizue.

Ren: Selesai.

Shizue: Dimana ini.?? Kenapa aku masih Hidup.??

Rimuru: Shizue.!

Shizue: Rimuru. Kenapa aku hidup.?? Dan Hinata..

Mendengar ini Hinata yang terkejut kembali tersadar saat ia berdiri dan memeluk Shizue dengan erat

Rimuru: Ren.Bagaimana-

Sebelum Rimuru dapat menyelesaikan perkataan miliknya Ren memotong itu dan berkata

Ren: Kau tidak perlu bertanya sesuatu yang tidak kau mengerti.

Ren kemudian menghilang dari tempat nya bersama dengan Raijin.

Ren: jika Raijin dapat mengumpulkan jiwa di seluruh dimensi ini, maka itu akan mudah untuk menghidupkan kembali Veldanava.

[Itu tidak bisa Di lakukan, Aoi telah mengatakan bahwa Dimensi ini memiliki banyak sekali dunia, kecuali Ren mendapat kan inti dimensi, maka Raijin tidak akan dapat mengakses seluruh dunia ini secara bebas.]

Ren: Aku mengerti, tapi kenapa Clone milikku belum memberikan berita tentang pencarian inti ini.?

[Ren tidak perlu kawatir, Aoi telah memandu mereka untuk mendapatkan inti dimensi serta seluruh jiwa milik Veldanava, namun itu membutuhkan waktu setidaknya satu sampai dua tahun. ]

Ren: Un, aku akan menyerahkan itu padamu Aoi.

[Okey]

Ren kemudian kembali di kediaman miliknya untuk memeriksa keadaan istrinya

Setelah perang berahir, Rimuru, Shizue dan Hinata bersama dengan kelompok pasukan Gereja Barat serta pasukan Tempest ahirnya kembali ke kota Rimuru.

Sesampainya di kota, Pesta meriah di gelar di seluruh penjuru kota Rimuru saat Ren sedang tertidur di tempat tinggal miliknya.

Keesokan harinya Ren terbangun ketika ia kemudian ia segera melakukan pemeriksaan kepada istrinya yang sedang mengandung.

Setelah selesai melakukan ini, ia kemudian menghabiskan hari ini dengan bersantai bersama mereka saat seseorang mengunjungi kediaman miliknya.

Neliel: Siapa.?

Hinata: Um.. Apa ini tempat tinggal Ren.?

Neliel: itu benar, apa kau mencari suami ku.?

Ketika Hinata ingin mengatakan sesuatu, suara lain tiba-tiba terdengar oleh mereka

Ren: Neliel, ada apa.?

Neliel: seseorang sedang mencari mu.

Ren melihat ke arah pintu gerbang rumah miliknya saat ia melihat Hinata dan berkata

Ren: Ada apa.?

Hinata: Aku ingin berterima kasih padamu telah menghidupkan kembali Shizue Sensei.

Ren: Berterima kasihlah pada Rimuru, jika bukan karena dia kau bahkan tidak bisa berdiri di sini sekarang.

Neliel: Sayang, tidak bisakah kau berkata lebih lembut pada seorang wanita.?

Ren: Aku tidak menganggap nya sebagai wanita.

Ketika selesai mengatakan itu Ren masuk kembali ke dalam rumah saat Neliel berkata

Neliel: Jangan memasukkan perkataan nya dalam hati, Dia orang yang sangat peduli dengan Tempest ini.

Hinata: Maksud Nona.?

Neliel: Suami kami, membangun Tempest ini bersama Rimuru dari desa Goblin kecil yang rusak, hingga ahirnya menjadi sebuah kerajaan yang makmur seperti sekarang. Ketika sesuatu yang kau perduli kan dan perjuangan kan di rusak oleh orang lain apa yang akan kau lakukan.?

Hinata: Aku sungguh minta maaf atas perbuatan ku dan orang-orang ku di masa lalu.

Hinata membungkukkan badannya di depan Neliel saat ia mengatakan itu.

Neliel: Jika kamu merasa bersalah maka lakukan apa yang kamu bisa untuk memperbaiki nya, meminta maaf bukan suatu penyelesaian kau tau.?

Hinata: Lalu apa yang bisa aku lakukan.?

Neliel: Hmm...Mungkin kamu dapat bergabung dengan Tempest.?

Hinata: Jika itu dapat membuatnya memaafkan ku, aku akan melakukannya.

Neliel tersenyum saat ia berkata

Neliel: Un, Berjuang lah..

Setelah perbincangan mereka, Hinata kembali ke kediaman Rimuru untuk menemui Shizue.

Beberapa hari telah berlalu semenjak kejadian itu, Hinata dan kelompok kesatria Suci masih berada di Tempest saat beberapa utusan dari Kerajaan yang berbeda mengadakan pertemuan kembali dengan Rimuru.

Ketika pertemuan itu terjadi orang-orang utusan ini di kejutkan oleh bangkitnya Veldora yang berada di Tempest ini.

Ahirnya Rimuru harus menunda rapat miliknya karena beberapa utusan pingsan melihat Veldora yang memasuki ruangan.

Setelah keadaan kembali normal mereka melanjutkan pertemuan mereka ketika Seorang peri mendobrak ruangan itu dan berteriak Tempest telah berahir.

Peri ini adalah Ramiris yang mana memberitahukan kepada Rimuru bahwa Clayman menyarankan Walpurgis pada semua Demon Lord yang mana akan membahas masalah Rimuru.

Di sisi lain, Ramiris juga mengatakan, Milim telah di kendalikan oleh Clayman dan berahir dengan membunuh Karion.

Kabar ini membuat orang-orang di dalam ruangan tercengang saat Rimuru menghentikan rapat miliknya dan segera memberitahukan ini pada Ren.

Ren: Hahaha.. Clayman benar-benar ingin mati..

Ren tertawa seperti orang gila saat Rimuru berkata

Rimuru: Kau tertawa.?! Milim di kendalikan olehnya kau tahu.?! Tapi kenapa kau tertawa.?!

Ren: Kau tidak perlu khawatir tentang Milim, selain itu kapan Walpurgis akan di gelar.?

Rimuru: Itu lima hari lagi.

Ren mengagukka kepalanya saat ia kembali berkata

Ren: Bawa aku bersama mu.

Rimuru: Eh.? Kenapa kau ingin ikut.?

Ren: Aku ingin melihat seseorang di sana.

Rimuru: Siapa.?

Ren: Kau akan mengetahui nya nanti. Kapan kau berangkat.?

Rimuru: Dua hari dari sekarang, aku akan pergi bersama Veldora dan Ramiris, serta membawa Diablo dan Wrath.

Ren: Aku mengerti, katakan pada ku jika kau siap berangkat.

Rimuru mengagukka kepalanya saat ia kembali menuju ruangan miliknya.

Ketika Rimuru kembali, Ren segera menghubungi Karion untuk memastikan keadaan nya di kerajaan Sarion.

Ren: Karion, Walpurgis akan segera di adakan, apa kau siap berangkat.?

Karion: Kapan.?

Ren: Lima hari dari sekarang, Ramiris baru saja mengatakan ini pada Rimuru.

Karion: Aku tau, aku ingin menghajar Clayman dengan tanganku sendiri.

Ren: Lakukan apa yang kau inginkan, Tapi ingat biarkan Rimuru yang mengakhirinya

Karion: Baiklah.

Setelah menghubungi Karion, Ren kembali menghabiskan waktunya untuk bersantai.

Dua hari berlalu kembali di Tempest, Dua hari ini ada sebuah kabar yang mengejutkan bagi Rimuru dan kelompok Kesatria Suci.

Hinata memutuskan untuk bergabung dengan kerajaan Tempest sebagai pasukan Di kerajaan ini.

Hal ini membuat mereka para Ksatria Suci merasa tidak senang dan bertanya alasan Hinata untuk bergabung dengan Tempest.

Hinata ahirnya mengatakan apa yang sebenarnya terjadi. Ia berkata pada bawahan miliknya, bahwa Ksatria Suci dan Gereja barat sebenarnya di kendalikan oleh monster.

Dengan perkataan dari nya ini, mereka semua sangat terkejut mendengar nya, Rimuru juga menambahkan perkataanya dengan mengatakan, salah satu Raja Iblis Ruminas valentine lah yang mendirikan seluruh Gereja ini.

Tentu saja hal ini membuat iman mereka pada Gereja menghilang seketika yang di mana itu menyebabkan seluruh kesatria Suci ahirnya ingin bergabung dengan kerajaan Tempest.

Di sisi lain, Hinata menghentikan perbuatan mereka dan mengatakan bahwa ia membutuhkan beberapa orang agar tetap berada pada Gereja untuk mengawasi pergerakan mereka.

Tentu saja, Hinata juga mengatakan kepada bawahan agar melaporkan penghianatan dirinya dan beberapa Ksatria lain pada tujuh ketua Gereja, untuk meyakinkan mereka menyusup dalam lingkungan Gereja tersebut

Setelah beberapa perdebatan di sana-sini, Ahirnya Arnold lah yang menjadi mata-mata pada Gereja Barat dan meninggal kan Tempest bersama beberapa Ksatria Suci lainnya.

Selain dari Hinata, Shizue juga ingin menetap Di kota ini dan meminta Rimuru untuk menjemput para murid miliknya yang saat ini berada di genggaman Yuuki.

Rimuru yang mengingat tentang ini, segera merencanakan sesuatu untuk merebut kembali Cloe bersama yang lainnya.

Dengan semua rencana yang ia siap kan Rimuru akan menyelesaikan masalah Walpurgis terlebih dahulu sebelum mengambil kembali murit-murit miliknya dan Shizue

Hari berikutnya, Rimuru ahirnya telah bersiap bersama dengan Veldora dan Ramiris untuk segera berangkat menuju ke Walpurgis.