"Aku benci es krim teh hijau. Itu lebih dari aku yang membenci cumi pedas," ucapnya.
"Why? Kau punya trauma akan hal itu?" celetuk Sandra bergurau. Hanya orang bodoh saja yang membenci cita rasa nikmat bukan main seperti ini. Sandra yakin, Leo Wang bukan orang yang seperti itu. Seleranya memang mewah, tetapi cita rasa teh hijau tak kalah mewah dari sepotong daging panggang dengan harga jutaan rupiah.
"Aku jemput paksa saat sedang memakan es krim teh hijau." Leo tiba-tiba saja menyela Sandra. Tawa kecil gadis itu hilang begitu saja. Lagi! Sandra terkejut dengan apa yang dikatakan olehnya. Mengapa semua hal yang berhubungan dengan Leo selalu saja mengejutkan?
"Apa maksudmu dengan—"
"Seseorang menarik paksa diriku untuk ikut dengannya dua puluh tahun yang lalu, mungkin. Sangat lama, aku enggan menghitung harinya. Mereka menjemput dan menarikku dengan paksa. Katanya aku harus ikut menemui pimpinan mereka dan hidup bersamanya."
"Siapa yang kau—"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com