Di depan sebuah lembah yang berjarak sekitar 20 li dari Suzhou, ada sebuah rumah yang tampak biasa-biasa saja sedang menunggu senja tiba dengan damai.
Seiring datangnya senja, malam pun tiba. Empat ratus kuda Ksatria Hitam, dengan tapak kaki yang terbungkus kain, diam-diam mengepung rumah itu seperti dewa kematian di malam hari.
Kemudian datanglah pembantaian berdarah. Ksatria Hitam menembakkan panah api, sementara orang-orang di dalam juga menyalakan api. Suar api menyala sementara nyawa-nyawa padam. Rumah itu hancur total.
...
...
Support your favorite authors and translators in webnovel.com