Moonbuck Café
Pertanyaan dari Aliysia hampir membuat Vian kaget, sepertinya tidak sadar sampai melamun karena ditatap sengit oleh Ghava.
Ia mencoba tetap biasa, kemudian mengulas senyum kecil. "Hn, sudah," balasnya singkat dan benar saja, tidak lama kemudian pesanan datang dengan Aliysia yang melihatnya senang.
Salmon, cupcake, smoothie, croissant dan yang paling utama tidak bisa memasak.
Benar-benar tipikal seorang nona muda.
Setelahnya, ketiganya pun menikmati minuman sambil sesekali berbincang. Aliysia jelas yang paling mendominasi, tentu saja karena Vian dan Ghava hanya menimpali dan sesekali juga ikut bertanya.
Entah berapa lama waktu yang Vian habiskan di sini bersama dua Lingga. Namun, getaran pada saku celana membuatnya tersentak kecil, kemudian memeriksanya dan menemukan Endra mengirim pesan emergency kepadanya.
Apa yang terjadi? Aneh sekali, batinnya dengan perasaan tidak enak.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com