Pagi Hari.
Seorang Pria di dekat air mancur sedang berdiri sambil memegang ponsel nya.
Orang-orang yang lewat melirik ke arahnya karena penampilannya menarik.
Banyak Gadis atau kakak-kakak mahasiswa yang mendekatinya dan mengajaknya untuk nongkrong di kafe.
Namun Pria itu menolaknya dengan sopan dan bilang dia sedang menunggu pacarnya.
Mereka kecewa karena pria tersebut mempunyai pacar.
Pria itu adalah Kaiser.
Dia mengunakan Pakaian Polo polos bewarna Coklat, celananya Chino hitam dan sepatu putih sneaker hitam dan jam tangan strap yang lebih besar.
Dia sedang menunggu Sona, mereka akan berkencan seperti kata kaiser waktu itu.
Ngomong-ngomong kemarin di sekolah dia tidak bertemu dengan Issei, entah kemana bocah itu kaiser hanya bisa menebaknya dia sedang latihan untuk mengalahkan dirinya, namun kenapa? Dia tidak peduli.
Saat dia sedang menunggu Sona sambil bermain Handphone nya.
Tiba-tiba terdengar suara seorang gadis dari belakangnya.
"Kaiser, maaf membuatmu menunggu lama." Kata gadis itu.
Melihat ke arah belakang " Sona, tidak aku tidak menunggu lama, aku juga baru sampai." Kata Kaiser sambil tersenyum.
Sona senang Kaiser tidak menunggu terlalu lama, namun kesenangan itu hanya berlangsung selama 1detik karena kaiser.
[28 menit aku menunggu!...sigh... apakah semua perempuan berdandan itu memang lama?.]
Sona malu, Memang benar dia berdandan Sangat lama, karena dia sedang memilih baju yang cocok untuk kencan mereka.
Pada akhirnya dia memilih menggunakan Sweater Bergaris Zigzag bewarna abu, dan Rok Vintage panjang bewarna coklat susu, sepatu Sneaker putih, Kantong kecil simpel, Jam tangan dan kacamata.
Melihat Pakaian yang dikenakan Sona, Kaiser mengangguk dan tidak lupa memujinya.
"Sona hari ini kamu tambah cantik." Kata Kaiser sambil tersenyum.
"Terima kasih, kamu juga sangat tampan Kaiser." Kata Sona sambil tersenyum.
Siapa yang tidak suka disebut cantik?, apalagi Kaiser berkata bahwa dirinya tambah cantik.
"Baiklah, ayo kita jalan." Kata Kaiser sambil menggandeng tangan Sona.
"Tentu." Sona tidak melepaskan tangan kaiser yang tiba-tiba mengandengnya.
Mereka pun berjalan sambil mengobrol, Kaiser tidak tahu bahwa seseorang yang dikenalnya sedang berdiri di depan rumahnya.
...
Di depan rumah kaiser.
Ada seorang gadis yang sedang berdiri di depan rumah kaiser yang dilihatnya banyak penghalang yang sangat kuat.
Rambut pink nya sangat cerah dan wajah nya cantik namun tidak hanya cantik dia juga sangat imut.
Di balik gaun lolita nya terdapat payudara besar, mungkin sebesar Rias.
Dia adalah Evelyn!.
Awalnya aku tidak akan kesini lebih awal, namun karena Selana dan yang lainnya menyuruh ku untuk berangkat duluan dan mengawasi kaiser agar tidak sembarang menggoda seorang gadis, Pikir Evelyn.
Selena dan yang lainnya tidak mempermasalahkan Kaiser yang mempunyai Wanita baru, namun mereka juga akan melarangnya jika wanita tersebut wanita sembarang.
Evelyn juga seperti yang lainnya, walaupun dia polos otak mya tetap pintar.
"Kuharap dia tidak marah jika aku tiba-tiba menyusul nya." Kata Evelyn sambil menekan bel rumah.
*Ding dong
Asia yang sedang menyiram tanaman mendengarkan suara bel.
"Seorang tamu?." Kata Asia.
Dia pun berjalan ke arah pager rumah dan membukanya dan melihat seorang gadis cantik berambut pink.
"A-anu... apakah ada yang bisa dibantu?." Kata Asia dengan gugup.
"Halo~ Namaku Evelyn Lively, aku ingin bertanya apakah benar rumah Kaiser Aurelius ini?." Kata Evelyn dengan senyuman manis.
"B-benar...tapi apakah anda temannya?" Kata Asia.
Asia bingung, apakah Gadis bernama Evelyn kenal dengan Kaiser?.
Dia tentu saja tau Kaiser sedang berkencan dengan Sona sekarang.
"Aku bukan teman nya, Aku adalah Tunangannya, apakah Kaiser ada di dalam~?."
"T-tunangan?!." Kata Asia terkejut.
Dia terkejut bahwa gadis di depannya adalah tunangan Kaiser, Asia ingat bukankah Tunangan Kaiser adalah Sona?!.
Namun apa kata gadis di depannya?, Walaupun Asia tidak terlalu percaya dan Ragu dengan perkataan gadis di depannya.
Dia harus membiarkan dirinya masuk dulu dan membicarakan nya di dalam serta memberi tahu kaiser tidak ada.
"Kaiser-san tidak ada...B-bagaimana jika Lively-san masuk dulu?."
"Baiklah~ tolong pimpin jalanya maid-san." Kata Evelyn.
Evelyn ingin bertanya kemana Kaiser namun lebih baik tanyakan di dalam, Asia pun mengangguk dan berjalan di depan di ikuti oleh Evelyn.
"S-silahkan duduk Lively-san, dan apakah anda ingin teh?."
"Kalau begitu tolong~." Kata Evelyn dengan senyuman manis khasnya.
Asia mengangguk dan berjalan ke arah dapur.
Melihat pelayan yang berjalan dan meninggalkan Evelyn sendirian di ruang tamu, Dia bertanya-tanya apakah Gadis pirang itu pelayan di rumah Kaiser atau dia adalah wanita lain Kaiser.
Dia tidak tahu dan dia akan bertanya nanti, sekarang dia ingin bertanya dulu kemana kaiser.
Setalah menunggu 3 menitan Asia kembali ke ruang tamu sambil memegang nampan berisi teh.
Dia meletakkan di meja, setalah itu dia berdiri sambil memegang nampan.
"Terima kasih maid-san~." Kata Evelyn dan mengambil cangkir teh dan meminumnya sedikit.
"Sama-sama Lively-san...m-maaf terlambat memperkenalkan diriku.. namaku Asia Argento."
"Tidak perlu terlalu sopan, bolehkah aku memanggilmu Asia?~."
"T-tentu... kalau begitu aku akan memanggilmu Evelyn-san."
"Un, ngomong-ngomong Kaiser kemana?."
"Itu.." harus kah aku mengatakannya?, dia tidak ingin kaiser mengalami masalah.
Namun melihat senyuman polos Evelyn dia tidak bisa berbohong dan harus menjawab jujur.
Maafkan aku Kaiser-san.
Asia hanya bisa meminta maaf di dalam hatinya.
"S-sebelum aku menjawab, benarkah kamu tunangannya Kaiser?." Kata Asia Ragu.
"Benar~."
Evelyn mengerti kenapa Gadis pirang di depannya meragukannya, wajar jika dia meragukannya karena Evelyn baru tiba sekarang.
"Em...itu... Kaiser-san sedang berkencan dengan tunangannya..t-tapi tolong bicarakan baik-baik dengan kaiser-san karena mempunyai tunangan lain." Kata Asia dengan wajah khawatir.
Evelyn sedikit terkejut karena Kaiser mempunyai tunangan lain, namun hanya itu saja, dia tahu kaiser tidak akan sembarang bertunangan dengan wanita lain.
Evelyn juga bertanya-tanya kenapa Asia begitu menghawatirkan Kaiser?.
"Begitu?... jangan khawatir aku tidak marah sejujurnya pria itu mempunyai wanita lain selain diriku." Kata Evelyn sambil menyesap sedikit teh nya sebelum melanjutkan perkataannya "aku hanya sedikit terkejut karena dia memepu aku wanita lain."
Evelyn mengatakan itu sambil tersenyum yang mana membuat Asia terkejut.
Walaupun Asia tidak terlalu mengerti soal cinta, dia hanya mengerti sedikit setelah Kaiser memberikan pengetahuan tentang dunia luar.
.....
Sore hari.
Kaiser tidak tahu di rumahnya ada yang sedang berbicara dengan akrab walaupun baru bertemu kurang dari sehari.
Sekarang dia sedang berjalan di dekat air mancur pagi hari tadi.
Kaiser tahu dia harus memberitahukan Sona sekarang bahwa dirinya mempunyai wanita lain.
"Sona.. sebelum pulang bisakah kita berbicara dulu sebentar?." Kata Kaiser dengan wajah serius.
"Ada apa? Apa kamu ingin meng-." Sona tidak menyelesaikan perkataannya karena Wajah serius kaiser.
Memang benar Pria itu terlihat tampan saat sedang serius, Namun dia tahu sekarang bukan waktunya.
"Sebentar saja..ayo kita Duduk di bangku itu." Kata Kaiser sambil menunjuk ke arah bangku panjang tertentu di taman.
"Baiklah." Kata Sona sambil mengangguk.
Mereka pun berjalan ke bangku dan duduk di bangku panjang yang menghadap ke arah matahari yang akan turun.
"Sebelum itu Sona, aku minta maaf..jika kamu ingin menamparku tidak masalah Tamparlah aku sekuat tenaga hingga kamu puas." Kata Kaiser sambil menyilangkan tangan dan kakinya.
"Kaiser?.. pertama-tama beritahu aku dulu ada apa?." Kata Sona sambil memandang kaiser dengan bingung.
Dia tidak mengerti kenapa Kaiser berbicara seperti itu.
"Aku akan langsung jujur dan langsung ke intinya, Sebelum aku bertunangan dengan mu aku sudah mempunyai tunangan lain." Kata Kaiser.
Sona terkejut, Dia mengepalkan tangannya dan menatap ke arah Kaiser, dia ingin menampar namun dia tahu dia tidak boleh terlalu impulsif.
Dia juga ingat bahwa Kaiser dari dunia lain, jadi dia harus mendengarkan semuanya dulu.
"Kenapa Kamu baru memberi tahukan ini kepada?." Kata Sona dengan dingin.
"Maaf...aku tidak bermaksud menyembunyikan dari mu.."
"Jadi?." Kata Sona tanpa melihat ke arah kaiser dan hanya melihat ke arah matahari terbenam di depannya.
Dia tentu saja sakit mendengarkan ini, Kenapa dia tidak memberitahunya dari awal sebelum kita bertunangan?.
Dia bertanya-tanya apakah Kaiser hanya mempermainkannya?.
Kaiser pun menjelaskan semuanya dan berharap Sona memaafkannya karena tidak memberitahunya.
Mereka mengobrol di taman yang sudah sepi hanya menyisakan mereka berdua.