Malam harinya.
Bulan bersinar terang sementara langit begitu gelap, membuat kontras tersendiri di betangan angkasa luas. Cia masih duduk di depan teras rumah, mengemil snack, kali ini ia sangat ingin makan makanan yang asin dan gurih, yang banyak michinnya. Sembari menunggu Kaisar pulang, Felicia mengamati mobilnya.
Mobil tua itu terlihat berbeda. Kaisar mengecat kembali mobil Cia, dan menggosoknya sampi kinclong. Meski baru beberapa bagian yang terkena cat baru, tetap saja mobil lawas itu telah terlihat kembali bersinar.
"Mobil mama, ada rem yang terpotong. Kalau bukan karena Kaisar memperbaikkinya. Mungkin aku tak akan pernah tahu apa yng pernah terjadi pada mobil itu," gumam Cia.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com