218 Hadiah Untuk Sang Istri

Kaisar masih melamun, pertanyaan Lastri mengiang-ingan di pikirannya. Bahkan sepanjang perjalanan ia mengacuhkan Cia. Cia sedikit bingung dengan gelagat sang suami yang tumben sekali menyetir tanpa suara. Ia bahkan tak memberikan sapaan saat Cia pulang. Kaisar hanya membuka pintu mobil saja, tanpa suara.

"Kok diem aja, Bi?" Cia memberanikan diri memecah suasana canggung yang mencekik itu. Aura Kaisar memang berubah, menjadi dingin jauh lebih dingin dari biasanya.

"Nggak papa," jawab Kaisar ketus. Cia menjadi lebih kesal, Kaisar seperti anak perawan yang ngambek dengan pacarnya saja. Tapi Kaisar imut juga kalau lagi ngambek gini, bikin gemes.

"Kamu marah ya, Bi? Aku salah apa?" Cia berusaha mencari kejelasan akan kemarahan Kaisar yang baginya nggak masuk akal, pasalnya, Cia sama sekali tak merasa melakukan kesalahan apa pun.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter