webnovel

SUAMIKU KULI BANGUNAN

"Apa kamu bilang, Cia?? Kuli bangunan?? Apa Papa nggak salah dengar?? Kamu mau menikah dengannya??" "Memang apa salahnya menikah dengan kuli bangunan? Setidaknya dia tidak pernah menduakanku!" Felicia melirik ke arah adik tirinya yang tersenyum licik. "Mau dikasih makan apa kamu nanti?? Cinta??" Papa Rangga semakin meninggikan suaranya. "Makan nasilah, Pa, pakai sambel plus lalapan!! Makan cinta doang mana kenyang?!" Felicia menyahut pertanyaan sang Papa dengan ketus. Begitulah pertengkaran yang terjadi siang itu di kediaman Atmadja. Ratu Felicia yang baru saja ditendang oleh sang kekasih —karena memilih menikah dengan adik tiri Felicia— tak sengaja terlibat cinta satu malam dengan seorang kuli bangunan bernama Kaisar. Hubungan satu malam tanpa cinta dan juga kesadaran itu nyatanya telah membuahkan hasil di dalam rahim Felicia. Membuat hidup Felicia yang sempurna menjadi porak poranda. Syukurlah, Kaisar berjanji akan bertanggung jawab dan menikahi Felicia sampai anak itu lahir dan mendapatkan pengakuan sah negara. "Sadar diri sedikit! Gue dokter! Elo cuma kuli bangunan!" Felicia yang tersulut emosi tanpa sadar menghina Kaisar. "Ya, udah. Gue pergi!" "E ... tunggu!! Kalau elo pergi siapa yang jadi bapaknya?" Felicia menarik lengan Kaisar. "Cari aja sono di rumah sakit! Lo kan dokter, kali aja nemu orang yang mau jadi bapaknya!" seru Kaisar ketus. "Ihh ... kok gitu sih!! Makanya kalau punya telur jangan besar-besar kayak telur bebek, donk! Masa sekali doang langsung jadi!!" sahut Felicia. Wajah Kaisar sudah semerah kepiting rebus, memangnya waktu itu mereka lagi bikin martabak special, sampai telur bebek dibawa-bawa?! "Memangnya siapa yang minta duluan??" balas Kaisar. Jleb! Nancep banget di hati Felicia, kan' malam itu Felicia yang duluan yang minta. Kalau pas perjanjian nikah mereka saja sudah seribut ini, gimana kabar biduk rumah tangga setelah upacara pernikahan mereka, ya? Nambah kacau? Atau malah bakalan muncul benih-benih cinta? "Kok kamu enggak pernah pakai cincin kawin kita sih, Kai?! Kamu sebenernya cinta nggak sih sama aku?" ~ Ratu Felicia Atmadja. "Kamu nggak pernah pakai cincin kawin kita, Cia. Jadi aku sadar diri, aku nggak mau bikin kamu malu karena punya suami kuli bangunan kayak aku." ~ Kaisar Hero Samudera. Terus, gimana kalau ternyata ada rahasia besar di balik hidup Kaisar?? Lalu, balas dendam Felicia ke mantan pacarnya bakalan berjalan mulus enggak, ya?? — ***** — Hai, Bestie!! Othor datang dengan promosi novel othor yang baru. Ada ide tambahan enggak buat cerita ini?? Sweet, Belleame ~ Cover Milik Saya ~ Dilarang mengcopi paste novel ini dalam bentuk apa pun. Segala bentuk plagiat akan saya proses secara hukum. ~ Fiksi!! Kesamaan nama, tempat, dan kejadian adalah kebetulan semata. ~ Mature Content (21+) ~ Addiction, Drug Use, Violence, and Harsh words. Not for Kids!! ~ Seperti novel saya yang lain, genrenya dark ya. Jadi buat yang cari novel romantis dan sedikit wild, novel ini mungkin cocok. ~ WSA 2022 Happy reading … Bellecious. Hanya kisah cinta biasa, namun bisa membuatmu merasa luar biasa ^^

BELLEAME · Urban
Not enough ratings
440 Chs

Dasar B*jingan

Tiap hari, satu atau dua orang kuli bangunan di rumah milik Reyhan dan Felicia berjaga malam untuk mengamankan rumah. Tiap weekend, Kaisar, seorang pemuda berusia dua puluh tiga tahun selalu mendapatkan jatah jaga. Kebetulan, semalam pun dia bertugas ronda di rumah, menginap di sana.

"Siapa, ya, malam-malam gini?" Kaisar menengok dari jendela balkon di lantai dua saat mendengar dencitan rem mobil berhenti di depan rumah. Sebuah mercedes S-class warna hitam dengan plat nomor polisi berakhir inisial huruf RD, sudah bisa dipastikan mobil itu milik Reyhan Dirgantara.

Reyhan keluar dan membukakan pintu untuk seorang gadis. Gadis itu cantik, berpotongan rambut lurus sebahu. Dari caranya berdandan dan berpakaian sangatlah modis, apa lagi ditunjang dengan bodynya yang langsing dan berisi di bagian pantat. Body buah pir.

Kaisar hanya menatap kedatangan mereka dari lantai dua dengan tatapan datar. Tak lagi kaget sama seperti saat pertama kalinya mereka datang, memang sudah beberapa kali Reyhan mengajak gadis itu datang ke rumahnya dan bahkan bercinta di sana.

"Bagaimana? Aku sudah minta mereka memenambhkan kolam ikan sesuai permintaanmu." Reyhan menggandeng gadis cantik itu masuk ke dalam rumah. Sebagai pemilik rumah Reyhan dan Felicia punya kunci masing-masing. Mereka tak harus menggedor pagar untuk masuk ke dalam.

"Wah, makasih, Kak Rey. Kakak memang yang terbaik." ucapnya manja sembari bergelayutan di lengan Reyhan.

"Interiornya juga aku pesan sesuai keinginan kamu, Fiona. Lalu lihat, aku juga sudah menyingkirkan gorden pilihan Felicia dan menggantinya dengan warna lilac kesukaanmu." Reyhan mengelus dagu Fiona dengan lembut dan penuh kasih sayang. Mereka seperti pasangan kasmaran pada umumnya. Reyhan menuruti semua permintaan Fiona, dan bukannya permintaan Felicia yang notabene adalah calon istrinya.

"Tapi apa fungsinya mengganti semua interior dan menambahkan kolam kalau Kak Rey akan menikah dengan Kak Cia dan bukan dengan Fiona?!" Fiona mengerucutkan bibirnya, masih dengan wajah manjanya yang manis, ia merajuk pada Reyhan.

"Tenang aja, Fio, aku akan segera memutuskan Felicia dan menikahimu." Reyhan mengecup pipi Fiona dan kemudian berpindah untuk melumat bibir merahnya.

Dari lantai dua, Kaisar hanya bisa bergeleng saat mendengar pembicaraan itu. Jujur saja ia merasa sedikit kesal dengan sikap Reyhan yang berselingkuh dengan calon adik iparnya sendiri di belakang Felicia. Well ... tapi memang bukan ranah Kaisar untuk ikut campur urusan si pemilik rumah. Dia hanya kuli bangunan yang bekerja setiap hari senin sampai sabtu dan mencari bonus tambahan dengan berjaga di malam jumat-malam minggu.

Kaisar semakin kesal tak kala desahan kedua sejoli itu terdengar sampai ke lantai dua. Mereka tanpa malu bercinta di atas sofa tanpa mempedulikan Kaisar yang kebetulan berjaga di rumah itu malam ini.

"Dasar bajingan," lirih Kaisar sembari menghisap rokoknya. Mengusir ketegangan.

.

.

.

Dan keesokan harinya, Felicia datang untuk mengecek rumah. Gadis itu tidak tahu bahwa kemarin malam tunangannya menghabiskan waktu yang panas dan penuh gairah dengan wanita lain.

[Kasihan.] batin Kaisar saat melihat Felicia sibuk berbincang dengan sahabatnya, yang entah kenapa begitu genit. Saat Felicia melirik ke arahnya tanpa sadar tatapan mereka berdua bertemu. Pandangan mata Kaisar menelusuri Felicia, mulai dari ujung rambut sampai kaki.

Rambut panjang ikal sepunggung, dikuncir ponytail ke belakang dengan kuncir rambut biasa. Anak rambutnya cukup banyak dan membuat leher jenjang Felicia terlihat seksi. Wajahnya tidak jelek, namun juga tidak cantik, mungkin karena tersembunyi di balik kaca mata tebal itu. Tubuhnya semampai, 165 cm, lengkap dengan dua tonjolan besar di balik T-shirt v-neck warna hitam. Pantatnya yang bulat dan sintal juga tidak terlalu terlihat di balik celana jeans panjang. Dan yang paling menggelikan, gadis itu masih memakai serandal selop dari rumah sakit tempatnya bekerja.

[Kalau dibandingkan dengan wanita semalam mereka memang jauh berbeda.] Kaisar mengusap wajahnya yang berkeringat karena lelah.

Tak lama Felicia pergi meninggalkan rumahnya. Kaisar menatap punggung Felicia sebelum gadis itu menghilang masuk ke dalam mobil merah terang.

[Apa aku kasih tahu saja? Tapikan bukan urusanku,] batin Kaisar.

—*****—

Dukung saya berkarya mengikuti WSA dengan add to collection dan juga vote setiap hari ya. Terima kasih, Bellecious

BELLEAMEcreators' thoughts