webnovel

BAB 47 Hikma sakit lagi

Bondan juga masuk ke kamarnya untuk tidur lebih dulu karena matanya sangat mengantuk akibat efek samping dari obat yang ia konsumsi sebelumnya.

Bibi juga memberikan segelas air ke kamar Bondan dan melihat Bondan tertidur begitu nyenyak sehingga dia tidak tahan untuk membangunkannya. Melihat ruangan yang penuh dengan pakaian untuk besok yang belum dimasukkan akhirnya Bibi membersihkan ruangan dan mengenakan pakaian yang akan dibawa oleh tuannya.

Setelah merasa cukup Akhirnya tas Bondan dihabisi di bawah keranjang Bondan agar tidak dicurigai ayah dan ibunya. Melihat Bondan masih tidur bibi akhirnya keluar.

Tidak lama setelah itu, ayah dan ibu Bondan telah kembali dari kantornya dengan seorang wanita yang juga dibawa ke apartemen ini. Tanpa basa-basi wanita itu langsung masuk ke kamar Bondan.

Wanita itu melihat Bondan yang sedang tidur dan mendekatinya.

Gadis: "pria yang tampan, kamu pantas untukku. Jika bukan aku nanti untuk menikahimu, Aku akan memastikan kau tidak akan mendapatkan siapa pun."

Itulah kata yang hanya didengar oleh semut karena ucapannya hanya berhenti di benaknya. Bondan yang merasa tersentuh akhirnya terbangun dengan sangat terkejut. Bondan juga berteriak sangat keras karena ada seorang wanita yang tiba-tiba datang tanpa diundang untuk berada di sampingnya.

Sangat indah di sini tapi tidak jauh dari Kota Yogyakarta. Seindah apa pun di sini Bondan hanya ingin tinggal di Yogyakarta tanpa tawaran lagi. Apapun dan apapun itu.

Bondan melihat juga di sini ada seorang wanita yang menjual balon seperti di Indonesia, balon dengan berbagai bentuk yang sangat lucu.

Bondan: "di negara maju seperti ini saja masih ada orang yang menjual balon udara panas dengan bentuknya. Di negara maju ini yang katanya sangat cepat masih ada beberapa atau banyak orang yang merasakan kesusahan"

Bondan masih mengamati wanita yang sekarang menawarkan balonnya kepada anak-anak yang berlari di Taman. Taman ini memang merupakan taman umum yang sering dikunjungi oleh masyarakat. Buktinya sekarang taman ini sangat ramai orang dan juga anak-anak kecil, baik hanya untuk bersantai atau bahkan sesuatu yang lain.

Setelah mendapatkan sedikit uang, Ibu ini akhirnya duduk di bawah pohon yang sangat besar. Mungkin wanita itu kepanasan. Tatapannya tertuju pada penjual yang menjajakan es dan terlihat sangat segar. Beberapa kali wanita itu menghitung uang yang dijual, tetapi sering juga melihat es.

Bondan yang melihat ini akhirnya membeli dua gelas es dan mulai mendekati ibu yang sekarang melihat anak itu dengan balon yang dibelinya. Mereka tertawa gembira dengan berlari dan mencoba melawan angin yang berhasil membawa balon terbang ini menggemaskan.

Sesekali wanita itu tersenyum dengan senyum yang sangat indah.

"Bu, aku dua gelas es, aku tidak kehabisan jika aku harus minum dua gelas, maukah kamu membantuku menyelesaikan es ini?"

Wanita yang membawa balon itu terkejut mendengar pidato seperti itu. Wanita itu dengan bersemangat meleleh ke arah Bondan yang diikuti oleh dua preman di belakangnya. Wanita ini tampak sangat bingung, apakah dia bertanya Siapa Bondan sebenarnya atau kenyataan mengapa orang ini baik padanya.

Wanita: "tidak perlu, aku tidak haus"

Bondan: "tidak bisa menolak makanan buk, ambil saja. Bolehkah saya duduk di sebelah Anda dan minum bersama Anda dengan segelas teh yang menyegarkan ini?"

Wanita itu akhirnya mengangguk tanda menyetujui bondan duduk di sampingnya untuk menikmati es yang telah diberikan pemuda ini (Bondan)

Bondan akhirnya duduk dan menikmati es yang memang terasa sangat segar. Mungkin menu ini akan bisa masuk ke daftar menu restoran yang berlokasi di Indonesia nantinya.

"Hai anak muda, siapa kamu dan mengapa kamu memberiku segelas es yang mahal ini?"

Dengan kata-kata terakhir ibu ini"ini untuk biaya sekolah anak saya".

Setelah merasa cukup lama Bondan berada di luar, dia akhirnya kembali ke apartemen sambil tetap mendapatkan penjaga dari dua pengawal. Bondan memasuki apartemen tempat ibu dan ayahnya berada di dalamnya.

Dan betapa terkejutnya dia ketika melihat bibinya bersujud di hadapan ayahku, dengan tangan ibunya membawa sapu di tangannya. Bondan yang melihat ini akhirnya marah sampai pertengkaran mereka terjadi dengan sangat mengerikan.

Bibi yang memar itu akhirnya membuat Bondan tidur dengannya. Bondan mengunci pintu kamarnya dengan sangat erat berharap mereka tidak akan mengganggu bibinya.

Bondan: "apa yang terjadi, tolong jelaskan kepada saya apa yang sebenarnya terjadi. Aku minta maaf karena meninggalkanmu sampai bibi mengalami ini."

Bibi: "ibu dan ayahmu memintanya untuk membuat minuman untuk gadis tamu mereka, tetapi bibi secara tidak sengaja menumpahkan segelas jus jeruk ke pakaiannya sehingga gadis itu berteriak dan orang tua den Bondan sangat kesal dan marah pada bibi."

Bondan: "memang mereka sangat keterlaluan, tidak ada lagi pengampunan untuk gadis itu. Saya tidak akan menikahi wanita itu> tubuh Bibi di sini, biarkan Bondan kompres, itu memar dan harus segera diobati. Ingat besok kita akan meninggalkan rumah ini."

Bibi akhirnya mengangguk dan mematuhi Kata-Kata Bondan. Sementara Bondan masih sibuk menyiapkan air panas dengan tambahan antiseptik yang nantinya sebagai bahan kompres bibi agar luka tidak berakhir hingga hal-hal yang tidak diinginkan.

Mereka beristirahat sampai pagi. Mereka menunggu ayah dan ibu Bondan pergi ke kantor sebelum mereka melarikan diri dari rumah. Bibi juga menyiapkan sarapan untuk Bondan untuk energinya agar Bondan tetap sehat. Bibi Emmang adalah wanita yang lebih peduli pada Bondan daripada orang lain.

Ayah dan ibu Bondan akhirnya pergi ke kantor, itu adalah saat yang tepat bagi mereka untuk melarikan diri dari rumah. Mereka turun dan mulai melakukan rencana mereka. Bondan semlama juga telah memesan dua tiket pesawat ke Indonesia untuk Bondan dan juga bibi.

Setelah mereka berdua melewati terowongan gelap yang bahkan memiliki ular besar di dalamnya, mereka akhirnya selamat dan sekarang telah keluar dari apartemen tanpa ada yang mengetahuinya termasuk pengawal yang ditugaskan untuk menjaganya.

Mereka berdua langsung menuju ke bandara karena waktu keberangkatan masih kurang dari 2 jam perjalanan, sedangkan pemeriksaan atau berkas lain yang dibutuhkan belum siap. Setibanya di Bandara Bondan langsung diperiksa dan melakukan cake up untuk mendapatkan surat persyaratan penerbangan. Sama halnya dengan bibi.

Permainan seperti itu sangat dipahami sehingga dia mampu membentengi dari iblis yang dikutuk menjadi wanita ini. Tubuhnya sangat seksi bahkan wajahnya sangat cantik, tetapi sangat disayangkan bahwa wanita ini adalah iblis yang bahkan jika dibiarkan mampu membunuh tetangganya.

Bondan kini bisa berjalan meski langkah kakinya tidak bisa secepat sebelumnya. Tapi itu adalah hal yang sangat membahagiakan, terutama bagi bibinya yang setiap hari rela merawatnya tanpa pamrih. Bibi bahkan sejauh ini tidak meminta gaji karena diberi tempat tinggal sendiri di diirnya sudah sangat berterima kasih kepada keluarga Bondan.

Tapi Bondan masih memberikan gaji untuknya bahkan dengan nilai yang lebih tinggi. Bibi sangat bersyukur memiliki majikan model seperti Bondan yang bahkan merawatnya di luar perawatan ibunya. Sejak Bondan menemukan wanita ini, memang tugas seorang ibu telah sepenuhnya diganti termasuk tentang kasih sayang yang Bondan tidak pernah dapatkan dari mana saja.

Bibi : "Aden menelepon Bibi? Apa yang salah den? Eh den Bondan bisa berjalan..."

Tampilan kebahagiaan disertai dengan mata berkaca-kaca menghiasi wajah bibi yang selalu menemaninya. Pelukan erat bondan akhirnya berikan kepada wanita ini untuk menenangkan diri.

Bondan: "Terima kasih atas semua yang Bibi berikan padaku. Terima kasih telah merawat saya sampai saya pulih sehat kembali seperti ini. Aku mencintai bibiku dan aku mencintai ibu Bondan."

Bibi akhirnya bernyanyi karena pidato dari Bondan, itu sangat menyentuh ceruk hatinya. Bibi tidak pernah berpikir dia akan berada dalam situasi seperti ini.