Evelyn dan Davit kini sudah berpindah tempat. Yang semulanya berada di kamar kini berada di ruang keluarga. Mereka berdua menikmati satu cangkir teh manis dengan berbicara santai saja. Berbicara mengenai bagaimana saat mereka kuliah dan berbicara santai mengenai saat mereka lama tidak berjumpa.
"Kamu emang dari lulus kuliah langsung usaha gitu, Sayang? Gak ada jadi sales? Beneran?" tanya Evelyn dengan ketidakpercayaannya. Padahal gadis itu yakin sekali jika Davit berbakat menjadi seorang sales.
Ah iya, sedikit penjelasan saja. Saat Davit meminta Evelyn untuk memanggilnya dengan sebutan Sayang, Evelyn pun setuju. Baginya itu tak masalah, bahkan sampai sekarang pun Evelyn memanggilnya dengan sebutan sayang. Teringat kisah lalu juga jadinya.
Davit dengan isengnya mencapit hidung gadis itu. Ia mendengus kesal. Enak saja dikatakan sales padahal ia seorang pebisnis terkenal. Memang tak ada salahnya, tapi ia tak suka saja. Pekerjaannya jauh lebih membutuhkan effort keras.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com